1. Setan Bakso

7.5K 438 8
                                    

Blam

Pintu coklat itu tertutup rapat. Sang pemilik melepas sepatu serta kaos kakinya. Mengikat rambut sepinggangnya asal sebelum mengambil handuk. Pergi mandi membersihkan diri dari kotoran debu kota.

Suara gemercik air dari shower mulai mati setelah beberapa menit lamanya. Barulah dia keluar dengan rasa yang lebih segar. Dia memilih memakai sweater berwarna cream dan celana hitam selutut. Rambut basahnya ia tetapkan terurai.

Setelah rutinitas sorenya selesai, dia beranjak ke dapur untuk membuat kopi susu kesukaannya. Secangkir dan biskuit lembut di mulut ia bawa ke dalam kamar. Meletakan semua kebutuhannya di atas kasur. Saatnya membaca!

Tapi baru saja dia membuka sampulnya, pintu sudah dibuka dari luar. Masuklah seorang cewek dengan seragam SMA yang sama dengan milik dia. Wajah sumringahnya sangat kentara saat mendekati dia yang masih tengkurap di atas tempat tidur.

"Pluto! Oemji, parah ini parah!" racaunya dengan heboh. Bahkan ia masih memakai sepatunya ke atas tempat tidur saking hebohnya.

"Berisik!" ucap gadis bernama Pluto itu dingin. Tatapannya masih tak mau beralih dari halaman buku fiksinya.

"Ih, Pluto!" Buku itu ditarik paksa, membuat Pluto menggeram tak suka.

"Kenya!" sengit Pluto, tapi itu tak mempan bagi gadis bermata sipit itu. Bahkan ia mengangkat dagu menantang seorang Pluto si pemegang peringkat Gadis Sulit Ditebak seantero sekolah.

Pluto membuang napasnya, ia sadar bahwa semarah apapun ia tak akan membuat Kenya gentar. "Apa?" tanyanya tanpa minat. Terlampau tak mau berdebat.

Wajah Kenya kembali sumringah. Gadis itu menyilangkan kakinya bersiap cerita.

"Sumpah, gue tadi diajak jalan sama Rega! Ya ampun!" Kenya begitu heboh dalam kamar Pluto. Sampai tak sadar siapa pemilik kamar yang sebenarnya. Pluto hanya mengangguk pura-pura mengerti.

"Terus yah, gue dibeliin es krim, dikasih bunga, yang terakhir gue dianterin pulang. Aaaa, senengnya."

Pluto menatap wajah senang Kenya sambil menyunggingkan bibirnya. Antara ingin ikut senang atau memang sulit untuknya kembali tertawa.

"Udah?" tanya Pluto tanpa hati. Bibir Kenya mengerucut kesal.

"Gak asik ah cerita sama lo," delik Kenya sebal.

"Emang." Pluto merebut kembali bukunya, merebahkan tubuhnya tanpa peduli wajah kesal Kakaknya itu.

"Pacaran sama buku tuh, dih!" Kenya melempar biskuit namun ditangkap pas dan langsung dimasukan ke dalam mulut oleh Pluto. Kenya turun dari kasur, berniat keluar kamar.

"Mamah! Adek pacaran sama buku!" teriak Kenya kencang. Pluto langsung melempar sendok yang tadi ada di samping cangkir kopinya. Alhasil Kenya memilih pergi dengan larinya.

"Pacaran? Bulshit!"

Pluto kembali nyaman melanjutkan acara membacanya. Sibuk dengan dunia kamarnya dan dunianya sendiri. Itulah, seorang Putri Pluto Anggini. Aneh? Memang, dia seorang gadis SMA yang aneh di setiap pandangan teman seumurannya.

--Dear, Pluto.--

"Devan!"

Cowok yang tidur dalam keadaan tak pakai baju itu meringis menahan dengungan telinganya. Suara gedoran pintu membuatnya engan untuk keluar kamar atau sekedar membuka pintu.

"Devan! Bangun!"

Devan kembali merebahkan tubuhnya, sudah yakin dirinya, kalau gedoran itu berasal dari tangan kuat Bundanya, dan penyebab gedoran itu muncul karena hasil ulangan Biologinya. Jeblok, bahkan hasilnya ....

Hei, PLUTO! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang