Part 1

228 6 0
                                    

Hello, ini adalah cerita kedua saya setelah GOOD BYE. Silahkan menikmati dan meninggalkan komentar positif untuk terus mendukung saya.

***

Kata orang pagi hari merupakan hari yang sangat indah. Tapi bagi Gue? Boro- boro indah, hampir mendekati indah pun tidak ada.

Miris sekali .

Mungkin jika itu kalian, pasti setelah bangun pagi akan merapikan tempat tidur, mandi, makan dan berangkat sekolah. Namun apa kabar dengan Gue? Gue harus naik darah dulu buat bangunin saudara kembar Gue yang bisa dibilang tidur adalah hal yang sangat menyenangkan.

Ya, kenalin Gue Reyna dengan saudara kembar gue Rayna. Ibaratnya pinang di belah dua kita berdua itu persis seperti si pinang. Kalau teman gue bilangnya gitu sih. Tapi gue yang selalu denial dengan hal tersebut selalu cari alasan why we are different .

Bahkan cermin di kamar kita sudah capek untuk melihat wajah kureng kita berdua. Belum lagi dengan tingkah udik kita berdua. Dimana kita akan berdiri sejajar di depan cermin, saling mendekatkan pipi ke pipi. Setelahnya, sesi mencari perbedaan itu terjadi bahkan sedikit banyak kita berdua malah cekcok karena masalah itu saja. Kerap sekali keributan kita berdua mengundang suara malaikat emak kita

Seperti pagi ini gue harus membangunkan Rayna yang sedang bergelung dengan bantal guling kesayangannya.

"RANE BANGUN" teriak Gue sembari menarik selimut Rane dengan emosi.

Siapa yang tidak emosi, bagaimana jika lo berada diposisi gue? Rane tipe orang yang menggunakan alarm namun tidak bangun. Gue terbangun karena alarm si anak setan ini. Dan yang menggunakan alarm malah tidak terbangun sama sekali. Bahkan jika ada gempa mungkin Rane tidak akan terbangun.

" Bangun, susah amat lu bangunnya" ucap gue mencoba membangunkan Rane kembali. Dasarnya Rane susah bangun, maka usaha gue sia-sia karena Rane malah makin nyenyak tidur. Ingin rasanya gue mencari saudara kembar yang lain.

"Rane bangun, kalau ngga bangun gue duluan yang mandi" ancam gue. Hal terakhir yang dapat gue lakukan agar Rane dapat bangun. Kita berdua adalah human penakut yang mandi itu harus sama.

Pasti yang terbesit dipikiran kalian "mereka ngga malu apa?". Namun sayang seribu sayang, kita ngga malu sama sekali. Karna kita ngga pernah ada drama HINA MENGHINA selama mandi.

"Apasih, mandi duluan aja, gue masih ngantuk" sahut Rane dengan mata yang tertutup. Lengannya sibuk meraba-raba letak selimut yang baru saja gue tarik.

"Mandi sialan. Ngga usah sekolah sekalian " ucap gue meninggalkan Rane. Habis sudah kesabaran gue yang setebal awan ini.

"Lu aja, Gue ngga mandi hari ini. Dingin banget suer "ucap Rayne kembali bergelung dengan selimutnya.

" Jorok banget, mandi ayok cepat!" ucap Gue sambil menarik tangan Rane kuat sampe Rane jatuh dari kasur dan tergeletak dilantai yang dinginnya aduhai.
Soalnya Rayne kalau dilembutin ngga mempan. Gue kudu musti cosplay dulu jadi ibu tiri baru Rane bangun.

"Anjing " umpat Rane dengan lantang setelah bokong mulusnya berhasil menyentuh lembutnya lantai rumah. Lagian udah gue biarin makin ngga perduli.

"Eh mulut lu entar emak bangun goblok" maki gue mendengar umpatan Rayne yang cukup keras.

"Lu sih main tarik tangan gue, kan sayang pantat montok gue, pagi-pagi sudah nyentuh lantai" gerutu Rane sembari mengelus bokongnya.

"Rasain. Lu sih di bangunin susah amat, Gue kudu kasar dulu baru lu mau bangun" kata Gue sambil menarik handuk milik Rayne.

Let's you love me, Twin crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang