Part 19

31 2 0
                                    

****

"Eh?"

Gue dikejutkan oleh Tania, Rayne dan Alexa karena tidak fokus dengan pembahasan kita.

Yup, kita berempat sedang berkumpul untuk quality time kembali. Hal yang biasa bagi kami untuk berjalan-jalan atau sekedar berlama-lama di sebuah Cafe.

"Diam bae Lo gue perhatiin"

Tania melihat gue curiga. Tidak tanggung wajahnya hampir melekat di depan muka gue dengan tatapan curiga.

"Gue gapapa. Awas muka Lo menghalangi pandangan gue"

Gue menggeser wajah Tania dari hadapan gue dan beralih menyeruput minuman yang gue pesan tadi. Minuman ini sungguh nikmat dan segar.

"Segar banget. "

Tidak banyak yang kita lakukan, hanya ingin menumpang wifi saja. Pukul lima sore, kita berempat berniat untuk pulang, hanya saja tanpa sengaja mata gue melihat sekelebat bayangan Alvano bersama seorang perempuan yang tidak terlihat siapa.

" Itu bukannya Alvano ya?"

Rayne memastikan dengan melihat secara lekat. Begitu juga dengan Tania dan Alexa.

"Bukan kali" Alexa menimpali.

"Bener, ngapain dia disini coba? " Ucap Tania menyetujui pendapat Alexa.

"Iya juga sih. "

Di rumah, gue teringat ucapan gue kepada Alvano. Gue teringat wajahnya yang kecewa saat gue menolaknya dengan tegas dan memintanya untuk tidak mengikuti kemana pun gue pergi.

"Plis, jangan ikutin gue terus bisa ngga?"

Gue tidak mewajari tingkah Alvano yang mengikuti gue kemana pun gue pergi dengan harus mengabari Alvano. 

"Gue suka Lo, gue udah lama suka sama Lo"

Ucapan Alvano membuat gue terdiam bahkan sampai sekarang masih kepikiran. Bagaimana bisa bahkan gue tidak pernah berpikir akan disukai oleh Alvano. Gue hanya sebatas teman dan sahabat untuk Alvano.

"Sorry, gue gak bisa suka sama lo bahkan untuk berpikir Lo akan suka sama gue tidak sama sekali. Gue ngga bisa terima perasaan Lo."

Alvano terdiam beberapa saat lalu tersenyum tulus. Tidak ada rasa penyesalan dalam dirinya setelah menyatakan perasaannya terhadap gue. Dan setelah itu, sifat Alvano sedikit berubah yang dulunya kemana-mana harus bareng gue dan selalu mengikuti gue sekarang tidak ada sama sekali.

Banyak murid lain penasaran dengan hubungan kita kenapa kita tidak bersama lagi. Tapi karena gue orangnya tidak mau memikirkannya dan tidak akan mau menjelaskan mereka hanya mampu menerka-nerka.

Seperti sekarang, gue sedang di kantin bersama dengan Tania. Gue tidak sengaja bertemu dengan Alvano yang lagi bersama dengan Angel.

Lagi-lagi tatapan Angel tidak suka dengan gue. Sedikit pun gue ngga berniat untuk bermusuhan dengannya. Namun gue selalu dianggap musuh olehnya.

"Rei lihat Alvano bareng si rubah tuh" kata Tania membuat gue harus menatap mereka. Padahal gue sudah mencoba menghindari mereka berdua.

Entah mengapa ada secuil rasa sakit di hati gue saat melihat mereka bersama. Tapi gue tidak bisa apa-apa karena gue yang sudah tolak Alvano maka wajar baginya untuk berdekatan dengan Angel. Dan satu lagi, gue suka dengan Rafael. Cinta gue hanya untuk Rafael bukan Alvano.

Let's you love me, Twin crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang