Part 20

33 2 0
                                    

❤️❤️❤️

Rayne Part Story

Menurut Lo kisah cinta siapa diantara gue dan saudara gue yang terasa aneh? Ya. Pasti kalian setuju kalo gue bilang kisah cinta gue yang sangat aneh. Gue tidak pernah merasa sedang tebar pesona pada setiap laki-laki, tapi bisa bisanya ketua OSIS dan orang yang saudara kembar gue sukai malah menyukai gue.

Cintanya berawal dari yang berawal dari kenakalan remaja yang hampir setiap orang pasti melakukannya.

Yap

Bolos disiang hari atau lebih tepatnya di mata pelajaran yang tidak kita suka. Begitulah gue dan Alexa yang memilih untuk ke UKS agar tidak mengikuti kelas. Sebelumnya tidak ada yang curiga dengan penyamaran gue dan Alexa tapi karena si murid Budiman itu, segala tipu muslihat kita ketahuan olehnya.

"Mau kemana kalian berdua?" Rafael bertanya dengan mata yang penuh selidik. Jujur, dari semua orang hanya Rafael seorang teman kelas yang ngga pernah mau gue ajak bicara. Gimana ya, gue ngga suka sama tipe cowok yang baik-baik banget. Gue suka cowok yang memiliki sisi bangsat sehingga ada rasa menantang bagi nya.

"UKS, tiba-tiba kepala gue sakit. Sa, temenin gue dong ke UKS" bohong gue dengan menatap mata Alexa berharap dia paham.

"Gue tahu akalan lo. Kalo benar sakit, ayo gue anter ke rumah sakit" ujarnya dengan wajah yang serius.

"Gak usah, pusing aja kok" tolak gue.

Gimana gak nolak, yang ada kebohongan gue bakalan terbongkar kalau sampai Rafael bawa gue ke rumah sakit.

Tiba-tiba tanpa persetujuan gue tangannya terulur ke permukaan kening gue.

"Gak panas kok" ujarnya santai tanpa merasa bersalah.

Anjing, dia gak tahu ya. Jantung gue berhenti sebentar karena perbuatannya. Buru-buru gue tepis tangannya.

"Ough...awas.."

Gue menatap Rafael tajam. Berani sekali dia menyentuh tubuh gue.

"Jangan sembarangan sentuh gue" ucap gue memperingati.

"Tunggu sampe jam istirahat selesai. Baru lo bisa ke UKS" katanya final.

***

Di dalam kelas gue tidak melakukan apa-apa, mendengarkan pun tidak. Gue hanya sibuk mencorat-coret lembaran kosong yang ada di meja gue. Gue gak tahu harus melakukan apa, karena gue gak ngerti sama sekali. Jadi, dari pada ribut mending gue dia coret-coret buku.

"Ke-kenapa lo kesini?" Ujar gue menatap Rafael bingung.

Tiba-tiba ada sesuatu yang menghalangi cahaya yang awalnya membuat gue penasaran menatap siapa dia. Betapa terkejutnya gue saat melihat Rafael berdiri menjulang tinggi di atas kepala gue. Wajah putihnya terlihat semakin bercahaya karena membelakangi matahari.

''Tumben lo ngga ikutan ribut?'' katanya menatap gue tenang.

''Lagi ngga mau ribut, mager'' balas Rayne dengan akrab. Tangannya yang smepat berhenti kembali bergerak membentuk pola-pola kecil yang membuat kesan lucu pada Rayne. Rafael yang melihat itu menjadi semakin tertarik dengan perempuan yang bahkan tidak pernah menunjukkan ketertarikannya kepada lawan jenis.

Let's you love me, Twin crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang