Part 13

29 0 0
                                    

❤️❤️❤️

Ya kembali lagi bersama kita. Kembara kembare tak serupeee. horeeee!!!

Plakkk

Dasar bocil gue, tidak mengenal tempat.
Maafken dengan wajah setengah menyesal yang hampir tidak terlihat. Abisnya gue bosan.
G

ue dan Rayna hanya terduduk menikmati cerita singkat dari Ipin yang ditampilkan di layar tivi kita.


Tupai si pemalas dan kura kura itu loh. Gue rasa kalian ngga akan pernah lupa dengan part cerita itu.
M

ulai dari gue bayi mungkin sampe gue sebesar ini. Upin Ipin selalu TK, apa mereka sebodoh itu ya, makanya tidak pernah naik kelas.


Etdah!


Yes. Sekolah gue sedang libur karena hari lahirnya Pancasila. Sebenarnya gue ga tahu itu. Sehingga gue harus berterima kasih dengan banyak sekali pada emak gue yang menanyakan kenapa bisa libur hari ini.


Tak ada kegiatan jadi kita memutuskan untuk dirumah ajah.

@dirumahaja, bukan RumahUya ya teman-teman.

Soalnya gue anti selingkuh selingkuh klub. Boro selingkuh punya juga kaga. Kasihan sekali bukan,

Tiba-tiba sebuah notif dari Alvano membuat fokus gue teralihkan.

Vano
Keluar yuk :v

Dih nih anak doyan amat dah ngajak jalan jalan pake BumBum.

Kemana?

Vano
Kemana ajah.
Lo ngga bosan dirumah terus?

Lah? Gimana sih lu, udah ngajak nggak tau mau kemana?

Vano
Yah udah ke pantai aja gimana?
Otw gue.

Oke sip.

"Mak" panggil gue mencari keberadaan Mama yang seperti sedang di dapur. Gue dengan malas berjalan menuju dapur untuk menemui Mama.

"Kenapa cari Mama?" Ucap Mama yang lagi metik sayur.

"Izin keluar boleh?" Gue melihat Mama berhenti dari kegiatannya.

"Mau kemana?"tanya Mama menatap gue sebentar lalu kembali fokus lagi.

"Jalan sama temen"

"Tanya papa sana" suruh Mama pada gue.

Emang ia sih, apa apa keputusan akhirnya itu ada di Papa. Jika Papa tidak mengizinkan pergi, maka tidak ada yang boleh pergi. Gue pergi meninggalkan Mama di dapur dan mencari keberadaan Papa yang bisa gue tembak pasti sedang di ruang kerja.

"Pah "panggil gue setelah masuk.

Gue liat papa gue lagi sibuk dengan kaca mata yang bertengger dimata. Pesona papa gue makin terpancar. Makin tua makin jadi ni aki-aki. Pikiran jahat gue berkeliaran.

Let's you love me, Twin crazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang