MTMH 21

9.3K 572 17
                                    

.

.

.

Usia kandungan Jungkook sudah 5 bulan. Taehyung harus selalu menjaga Jungkook dengan hati-hati, takut terjadi sesuatu dengannya.

Jungkook pun memakai seragam sekolah yang cukup besar agar perutnya tidak terlalu terlihat jelas.

"Hyung, aku ingin pergi sekolah dengan bus saja, jadi kau pergilah terlebih dahulu" ucap Jungkook sambil memakai sepatunya.

"Tidak sayang kau harus berangkat dengan ku, aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu" ucapnya sambil menghampiri Jungkook.

"Aku akan baik-baik saja ko hyung" Jungkook berkata sambil membuat aegyo agar Taehyung mengizinkannya pergi dengan bus.

"Huft, baiklah. Tapi kau harus berhati-hari oke, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku, arraseo?" Taehyung mengusap pipi tembam Jungkook kemudian menciumnya.

"Nee arraeo, hyung" ucap Jungkook senang. Mereka pun pergi menuju sekolah. Dan tanpa mereka sadari bahwa ada yang sedang memperhatikan mereka.

.

.

"Culik dia" ujarnya sinis penuh kebencian.

"Baik noona" ucap salah satu bodyguardnya.

"Sebentar lagi kau akan mati ,Jungkook! Dan Taehyung akan menjadi miliku kembali!" Senyumnya sinis dengan mata yang tajam.

.

.

.

Jungkook sudah berada di dalam bus, ia mendapat tempat paling belakang dekat jendela. Sejak tadi ia pun hanya melihat pemandangan kota seoul dari luar kaca bus. Tanpa ia ketahui sedari tadi ada sesorang yang mengikutinya dan terus memandanginya.

"Permisi noona, boleh aku duduk sini?" Tanya seorang pria pada Jungkook sambil menunjuk salah satu kursi kosong disebelahnya.

"Si-silakan" ucap Jungkook gugup. Karna perasaannya menjadi tidak enak.

"Terimakasih" pria tersebut pun mendudukan tubuhnya di sebelah Jungkook. "Siapa namamu noona?" Tanya pria itu.

"Jungkook, Kim Jungkook. Maaf tuan tapi aku pria" ucap Jungkook sedikit takut

"Benarkah, astaga! Wajahmu begitu cantik sekali. Aku kira kau wanita, maafkan aku" ujar pria tersebut sambil menatap Jungkook. Dan hanya di balas senyum tipis olehnya.

Keheninganpun melanda, semua orang yang ada di dalam bus tersebut sudah tidak ada, yang tersisa hanyalah ia dan pria disampingnya, serta dua orang pria lain duduk dihadapannya.

Jungkook merasa aneh dengan orang yang berada disampingnya ini. Dan tidak lama kemudian ia melihat sekilas pria disampingnya sedang mengeluarkan sesuatu, tak lama kemudian...

"Umppphh..." Jungkook berusaha melepas tangan pria tersebut yang sedang membekap hidungnya dengan sapu tangan.

"Diam atau aku akan memperkosamu" pria tersebut pun menyuruh dua orang pria lain untuk membantunya saat Jungkook sudah tidak sadarkan diri.

Mereka pun memberhentikan bus dan mengancam supir tersebut agar tidak bicara apapun. Kemudian ia membawa Jungkook kedalam mobil mereka yang sudah disiapkan sejak tadi.

.

.

Jungkook berada di sebuah gedung tua dekat kawasan hutan yang sudah lama tidak dihuni oleh siapapun, jarang juga sesorang melewati jalanan sekitan gedung tersebut.

Di dudukan di sebuah kursi didalam ruangan gelap yang penuh dengan banyak barang yang telah usang.

Diikatkan tangan dan kakinya dengan tali begitu erat sehingga membuatnya terluka, serta mulutnya yang di diberi solatip sehingga membuatnya tidak bisa bicara. Takut itulah yang Jungkook rasakan sekarang.

"Rupanya kau bangun juga, jalang" wanita itu berjalan menghampiri Jungkook. Jungkook tidak tau siapa wanita tersebut, karna ruangan ini gelap maka Jungkook tidak dapat melihat wajahnya.

"Tinggalkan Taehyung jika tidak maka aku akan membunuhmu dan juga anak mu" bisik wanita itu ditelinga Jungkook. Tentu saja Jungkook terkejut sekaligus takut dengannya. Sekarang ia tau siapa wanita yg menculiknya, dia adalah irene.

"Sekarang jawab aku, tinggalkan Taehyung atau kau mati di tanganku bersama dengan anak di dalam perutmu ini" Irene melepaskan solatip di mulut Jungkook dengan kasar membuatnya meringis sakit. Jungkook hanya menatap Irene tajam.

PLAKKK!

"JAWAB AKU JALANG! APA KAU TIDAK PUNYA MULUT!!" Irene menampar pipi Jungkook keras. Jungkook meringis merasakan panas dipipinya, darah pun keluar dari bibir si manis.

"Oohhh rupanya kau menantangku!" Irene menarik rambut Jungkook keras

"Lepashh.." Jungkook memberontak agar Irene melepaskannya.

"Aku tidak akan membiarkanmu hidup, dasar jalang!" Irene pun kembali menampar wajah Jungkook berkali-kali sehingga membuatnya tak sadarkan diri. Ia pun meninggalkan Jungkook sendiri didalam ruangan tersebut.

.

.

"Dimana Jungkook? Mengapa ia belum sampai juga?" Taehyung menunggu Jungkook di gerbang sejak tadi.

"Bel masuk sudah hampir berbunyi, seharusnya ia sudah sampai dari tadi tapi mengapa ia belum datang juga?" Ucap Taehyung khawatir. Ia pun segera menelfon Jungkook.

"Kumohon angkatlah kookie jangan membuatku takut" berkali-kali Taehyung menghubungi Jungkook tetapi tidak di angkat olehnya.

"Perasaanku tidak enak. Pasti terjadi sesuatu dengan Jungkook" seketika ingatan Taehyung tentang apa yang Irene bicarakan soal Jungkook terngiang. Ia pun menggeram kesal, sorot matanya menajam dengan tatapan dingin.

"Lihat saja kau Irene! Aku akan membunuhmu jika kau melukai Jungkook dan juga anakku!" Taehyung pun pergi menuju mobilnya, meninggalkan lingkungan sekolah.




























YEOREOBUN, VOTE JUSEYO~
Kalo ada yang mau kasih aku saran atau kritikan comment aja  :)
Gomawoyo 💜

TBC....

My Teacher is My Husband (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang