MTMH 23

8.8K 545 2
                                    

.

.

.

Mereka sedang melacak keberadaan Jungkook yang dibantu oleh Yoongi ,kekasih Jimin.

Yoongi sedang mengutik laptopnya dengan sangat serius dan teliti ditemani oleh Jimin dan Taehyung yang juga ada disana.

Chanyeol dan Sehun pun ikut melacak keberadaan Jungkook dengan berbeda tempat.

"Bagaimana hyung? Apa kau sudah menemukan dimana keberadaan Jungkook?" Tanya Taehyung

"Belum ,tenanglah dulu" ujar Yoongi jengah karna sedari tadi Taehyung selalu bertanya seperti itu.

"Bagaimana aku bisa tenang jika orang yang ku cintai diculik oleh mantanku sendiri! Bagaimana jika dia dan anakku terluka!" Taehyung berteriak emosi dan khawatir

"JIKA KAU TIDAK BISA TENANG MAKA AKU TIDAK AKAN MEMBANTUMU!" Teriak Yoongi tidak kalah kencang.

"Sudah-sudah jangan ribut lebih baik kita lanjutkan. Dan kau tae, kau harus bisa mengontrol emosimu itu ,jangan karna kau tidak dapat mengontrol emosi kita tidak dapat mencari tau keberadaan Jungkook" ucap Jimin sambil menenangkan sahabatnya. "Lanjutkanlah hyung" ujar Jimin pada Yoongi.

"Sekali lagi kau mengganggu konsentrasi ku maka aku akan membunuh mu!" Tunjuk Yoongi ketus. Sebenarnya Jimin yang melihat Yoongi marah itu sudah sangat ketakutan sedari tadi.

.

.

.
Jungkook sedang berusaha mati-matian untuk melepas ikatan di tangannya tetapi nihil, ikatan itu cukup kuat sehingga membuatnya sulit untuk melepas ikatan tersebut.

Cekleek

Pintu terbuka, ia mendengar seseorang berjalan menuju ke arahnya. Dan benar saja ,orang tersebut datang dan menampar pipi Jungkook yang luka cukup keras.

"Masih bertahan hidup rupanya!" Sinis Irene

"Lepaskan aku" lirih Jungkook

"Apaa? Katakan sekali lagi aku tidak dengar?" Irene pun mendekatkan telinganya pada Jungkook. Karna Jungkook hanya diam ia pun menangkup pipi jungkook dan menekannya. Jangan lupakan jika masih ada luka di pipinya itu.

"Jangan harap kau bisa lepas dari sini! Dan jangan harap pula Taehyung akan menyelamatkan mu! Karna tidak ada satupun orang yang yang mengetahui keberadaan mu disini! Kecuali aku dan para bodyguard ku!" Irene menghempas wajah Jungkook kasar. Jungkook pun terisak, karna ia takut apa yang Irene katakan itu benar jika tidak ada satu orang pun yang menyelamatkannyaan.

"Percuma kau menangis! Aku tidak akan kasihan kepadamu! Jalang, cuih!!" Irene pun meludah di tubuh Jungkook. Jungkook pun hanya diam, takut Irene mecelakai kandungannya.

"Mengapa kau hanya diam saja?! Kemarin kau meneriaki ku! Kenapa? Takut? Takut aku melukai bayi yg ada di dalam perutmu itu?" Tanya Irene, ia pun menyeringai sambil menyetuh peruh buncit Jungkook.

"Ku-kumohon hiks jangan lukai anakku" Jungkook takut setengah mati jika tiba-tiba saja Irene menusuk perutnya dengan pisau.

"Hmm...baiklah aku tidak akan melukai anakmu. Lebih baik kita bermain saja baimana?" Seringai Irene sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Apa yang ingin kau lakukan" perasaan Jungkook mulai tidak enak. Tak lama kemudian ia mengeluarkan pisau kecil kesayangannya itu. Ia pun memainkan pisau tersebut dengan jarinya. Dan menempelkan pisau itu pada pipi Jungkook. Jungkook bisa merasakan dingin saat pisau tersebut menempel pada kulitnya.

"Ku-kumohon jangan lakukan...akhh!" Teriak Jungkook saat Irene menusukkan pisau tersebut dipundak sebelah kanannya dengan tiba-tiba.

"Janganhh kumohon hiks" isak Jungkook dengan tubuh yang bergetar karna merasa sakit pada bagian pundaknya.

"Upps! Sakit ya?! Kau sih tidak mendengarkan apa kataku. Aku kan sudah memberitahumu jika kau tidak meninggalkan Taehyung maka aku akan membunuhmu! Dengan perlahan!"  Bisik Irene diakhir kalimatnya. Irene pun menggores pisau tersebut pada paha Jungkook sehingga menembus celana sekolah yang dipakainnya. Jungkook pun hanya bisa menangis dan menahan rasa sakitnya. Karna ia tidak bisa melakukan apapun.





"Tae-Hyung kumohon cepat selamatkanlah aku hiks"



























Aku up kalo lagi ga sibuk aja oke 👌
Votenya ya jangan forget....

TBC...

My Teacher is My Husband (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang