MTMH 29

9.2K 540 5
                                    

.

.

.

Kedua orang tua Jungkook pun telah datang di ruangan Taehyung di rawat. Terlihat dari wajah para sahabat Taehyung yang sedih, serta Baekhyun di sana pun sudah menangis di dalam pelukan Chanyeol.

"Bagaimana ini? Kita harus secepatnya mendapatkan darah untuk Taehyung" ujar Sehun

"Yah benar! Kita tidak memiliki banyak waktu lagi. Taehyung harus segera mendapatkan darahnya. Jika tidak ... nyawanya tidak akan selamat" ucap Namjoon lirih diakhir kalimatnya

"Hikss..tolong lakukan sesuatu, aku tidak ingin kehilangan anakku..hikss..hiks" Baekhyun nangis sejadi-jadinya didalam pelukan Chanyeol

"Mari kita cari bersama" ucap Yoongi

"Kau benar, kajja!" Yoongi, Seokjin, dan Namjoon berpamitan kemudian mereka pun meninggalkan ruangan Taehyung.

"Kalau begitu aku dan Chanyeol pun akan mencarikan darah untuk Taehyung. Jika dapat ,kami akan menghubungi kalian." Ucap Sehun kepada para istri. Dan setelahnya bergegas pergi.

.

.

Di ruangan lain. Jimin tidak ikut mencarikan darah untuk Taehyung, ia berada di ruangan Jungkook sembari menenangkan Jungkook yang terus saja menangis.

"Tenanglah kookie, Taehyung akan baik-baik saja. Berhenti menangis, kasihan bayi di dalam perutmu. Jika dia ikut menangis bagaimana? Bisa-bisa perutmu akan kembung" ujar Jimin menghibur Jungkook

"Hwaa..itu tidak lucu ssaem..hikss" Jungkook memukul lengan Jimin pelan.

"Sttt..lebih baik kau istirahat saja dulu."

"Aku ingin bertemu Tae-Hyung  ,ssaem...hikss...hiks.." Jungkook menghentakkan kakinya sambil menangis kencang.

"Bagaimana cara menenangkannya?" Ujar Jimin dalam hati. "Lebih baik kau istirahat saja dulu, jika bangun nanti ssaem akan membawa mu ke ruangan Taehyung" ucap Jimin

"Janji?" Tanya Jungkook sambil menatap  tajam  Jimin

"I-iya ssaem janji" gugup Jimin, ia takut nantinya Jungkook akan menangis lagi.

Jungkook pun menaiki ranjangnya dan ia pun memejamkan matanya. Jimin pun bernafas lega karna Jungkook sudah tidur, ia pun tidak perlu bersusah payah untuk menenangkan Jungkook.

.

.

Sejak pagi hingga menjelang sore mereka belum juga mendapatkan darah untuk Taehyung. Baik itu para ayah maupun sahabat Taehyung.

"Sudah pukul 5 sore, bagaimana ini? Kita belum mendapatkan pendonor" ucap Chanyeol frustasi

"Bersabarlah! Kita pasti mendapatkannya. Lebih baik kau hubungi Namjoon" ujar Sehun. Chanyeol pun segera mengambil ponselnnya dan ia pun menghubungi  Namjoon.

"Yeoboseyo"

"Namjoon-ah apa kau sudah mendapatkan pendonornya?"

"Kami belum mendapatkannya ,ahjussi"

"Baiklah ,jika dapat beritahu ku" setelah mendapat jawaban Chanyeol pun memutuskan sambungannya.

"Apa aku saja yang mendonorkan darahku untuk Taehyung?" Ucap Chanyeol dengan tatapan lurusnya.

"Dokter melarangmu, dikarenakan potensi darahmu yang rendah" ucap Sehun

"Aku tidak peduli jika aku mati! Yang terpenting Taehyung selamat! Lebih baik sekarang kita putar balik. Aku ingin menyelamatkan putra ku." Ucap Chanyeol pada Sehun

My Teacher is My Husband (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang