.
.
.
Pukul 03:00 pagi Jungkook pun terbangun. Ia melihat ke arah orang tua nya yang tertidur pulas di sofa yang terdapat di dalam ruangannya.
Niatnya ia ingin kembali tidur, tetapi tiba-tiba saja ia memikirkan Taehyung. Akhirnya Jungkook pun melepas infusan yang ada di tangannya ,ia pun bergerak dengan hati-hati agar tidak membangunkan kedua orang tuannya.
"Huft... akhirnya aku bisa keluar juga" Jungkook pun menutup pintu kamarnya. "Tapi..dimana Tae-Hyung?" Jungkook pun berfikir sejenak. "Lebih baik aku tanyakan saja pada dokter yang memeriksaku. Siapa tau dia mengetahui keberadaan Taehyung" Jungkook pun beranjak dari tempatnya.
"JUNGKOOK!" Teriak sehun saat keluar dari ruangan Jungkook dan melihat Jungkook yang hendak melarikan diri. Ia pun menghampiri Jungkook yang diam di tempat.
"Ingin pergi kemana?" Sehun pun menatap tajam Jungkook.
"A-appa. A-aku ingin...i-ingin ke toilet. Yah ke toilet" panik Jungkook melihat tatapan sang ayah yg begitu tajam.
"Toilet? Didalam ruangan mu ada toilet kookie. Jangan membohongi appa!" Sehun pun makin menatap tajam Jungkook. Yg di tatap pun hanya terdiam.
"Jawab Jeon Jungkook!" Sehun pun menekan kata-katanya.
"Hiks..mianhae appa.." Jungkook menundukkan kepalanya. Sehun pun hanya bisa menghela nafas melihat anaknya yang menangis.
"Appa tau ,kau ingin mencari Taehyung 'kan?" Tanya Sehun sambil memegang kedua pundak anaknya. Jungkook pun menatap sang appa dengan mata sembabnya.
"Hiks..apakah appa tau dimana Tae-Hyung?" Jungkook bertanya sembari menghapus air matannya. Dan di angguki oleh Sehun.
"Beritahu kookie dimana Tae-Hyung, appa?" Jungkook pun menggoyangkan tangan sang appa.
"Appa akan memberitahu mu" Sehun pun melihat wajah sang anak yang begitu senang."tapi..." Sehun menggantung kata-katanya membuat jungkook menunggu kalimat selanjutnya. "Tapi tidak sekarang sayang" lanjut Sehun membuat jungkook memanyunkan bibirnya.
"Mengapa tidak sekarang saja,appa?" Tanya Jungkook menatap sehun memohon.
"Tidak!" Tegas Sehun membuat Jungkook takut. "Ini masih terlalu pagi, sayang." Sehun pun mengusap rambut Jungkook.
"Baiklah" Jungkook pun menurut. Sehun pun membawa Jungkook kembali ke dalam ruangannya.
.
.
Di dalam ruangan Taehyung ,Baekhyun terus menatap putranya yang tertidur pulas dengan wajah yang sangat pucat. Chanyeol yang melihat sang istri seperti itu pun jadi merasa bersalah karna tidak dapat memberikan darahnya untuk anaknya.
"Taehyung akan sembuh, kau tenang saja. Lebih baik kau istirahat" Chanyeol pun mengusap punggung sang istri sambil menatapnya.
"Aku tidak akan bisa tenang jika belum ada seseorang yang mendonorkan darahnya untuk Taehyung" ujar Baekhyun tanpa melihat ke arah Chanyeol. Chanyeol pun hanya terdiam menatap Taehyung yang terbaring lemah.
.
.
"Appa bilang akan menemui ku dengan Tae-Hyung. Kapan kita bertemu dengannya? " Jungkook menatap sang appa yang sedang duduk di samping Luhan. Luhan yang sedang mengupas buah pun terhenti ,menatap keduannya bingung.
"Iya nanti" ucap Sehun singkat
"Appa bohong! Kalau tau seperti ini mending tadi aku kabur saja!" Jungkook menatap Sehun kesal
"Apa! Kabur?" Luhan pun menatap sang suami penuh tanya
"Saat pukul 3 pagi Jungkook bangun, ia berusaha kabur untuk mencari Taehyung. Untung aku tau dia bangun" jelas Sehun
"Astaga kookie! Jangan mengulanginya lagi arraseo? Jika kau hilang bagaimana? Kau membuat eomma khawatir saja" luhan menghampiri Jungkook sambil memberikan buah yang sudah ia kupas tadi. Dan di terima baik oleh Jungkook.
"Mianhae eomma. Tapi sungguh kookie ingin bertemu dengan Tae-Hyung" lirih Jungkook diakhir kalimatnya.
"Iya sayang nanti kau akan bertemu dengannya" luhan mengusap rambut sang anak. "Ini habiskan ,agar bayi didalam perutmu tidak kelaparan" kekeh Luhan sambil mengusap perut buncit Jungkook dan Jungkook pun mengangguk lucu.
Brakk!
Pintu ruangan Jungkook di buka dengan kasar oleh seseorang, membuat semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut pun terkejut.
"Yak! Bisakah kau sopan sedikit? Kau ini seorang guru tapi dimana sikap sopan santun mu?!" Geram Sehun dengan orang yang ada dihadapannya ini.
"Ma-maaf ahjussi..hoshh..hoshh" orang tersebut pun sedang mengatur nafasnya.
"Ada apa jimin-ah?" Tanya Luhan
"Tae-taehyung ahjumma, taehyung!" Panik Jimin
"Ada apa dengan Taehyung?" Tanya luhan dan di angguki oleh Jungkook dan Sehun.
"Taehyung kritis, ia harus segera mendapatkan donor darah dalam waktu 24 jam. Kalau tidak maka nyawanya tidak akan selamat" jelas Jimin, dan sukses membuat Jungkook terkejut dengan perkataannya.
"A-apa!" Jungkook pun meneteskan air matanya. "Ti-tidak...hiks..." Jungkook pun menuruni ranjangnya bergegas menemui Taehyung.
"Jungkook, tenangkan dirimu!" Jimin pun menghalangi Jungkook yang ingin keluar dari ruangannya.
"Lepaskan aku! Aku ingin bertemu dengan suami ku ...hiks..hikss" tangis Jungkook benar-benar pecah ,jimin pun memeluk tubuh jungkook untuk menenangkannya.
"Jimin-ah, tolong kau jaga Jungkook. Aku dan luhan ingin menemui Chanyeol dan Baekhyun. Kami akan mencarikan darah untuk Taehyung." Ucap Sehun pada Jimin
"Kookie ,kau harus tenang ya sayang. Taehyung akan baik-baik saja, eomma dan appa ingin mencarikan darah untuk suami mu." Luhan mencium kening Jungkook. Dan Jungkook pun membalasnya dengan anggukan di sertai isakan. Sehun dan Luhan pun segera keluar dari ruangan jungkook ,bergegas menemui Chanyeol dan Baekhyun untuk mencari pendonor darah yang tepat.
MAKASIH BANYAK-BANYAK BUAT YANG SETIA SAMA CERITA AKU. YANG NUNGGUIN CERITA AKU.MAKASIH JUGA BUAT YANG SELALU PENCET BINTANG. SARANGHAE YEOROBUN 💜💜💜😘😘
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband (Vkook)
FantasíaJeon Jungkook siswa yang selalu mendapat hukuman oleh guru barunya disekolah yang sangat galak. Sialnya ia dijodohkan oleh orang tuannya dengan guru barunya yang galak tersebut. Lalu bagaimanakah Jungkook menjalankan hari-harinya bersama guru galak...