D.G.B | 17

5.5K 546 258
                                    

Apa yang akan kau lakukan jika kau mempunyai bodyguard sexy seperti dia?

Luhan yang baru saja membuka pintu samping rumah, menghadap laut, terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luhan yang baru saja membuka pintu samping rumah, menghadap laut, terkejut.

Ia dengan piyamanya adalah sesuatu keindahan pagi yang Jongin lihat saat ini.

"Mau berjalan-jalan?" Jongin berdiri, sedikit membungkuk hormat.

"Ee, tidak!" Luhan sebisa mungkin mengalihkan pandangannya. Tubuh Jongin benar-benar membuatnya ingin memuntahkan air liur.

Jongin tertawa, "Nona, berjalan-jalan pagi itu sangat baik untuk wanita hamil. Dari pada terus-terusan berdiam diri di rumah, mari kita jalan-jalan menghirup udara segar. Pemandangan di sini sungguh sangat indah, kau akan menyesal jika menyia-nyiakannya."

"Ya, aku akan berjalan-jalan nanti." Luhan hendak masuk ke dalam rumah tapi langkahnya terhenti ketika mendengar erangan Jongin merentangkan kedua tangan ke udara dengan wajah menghadap laut.
"Hmmm, udara segar di pagi hari. Sebelum matahari terbit, ini benar-benar bagus untuk berjalan-jalan dan berolahraga." Jongin membuat gerakan lari-lari kecil di tempat.

Luhan mengelus perutnya, kemudian menatap ke arah matahari terbit, memang benar, matahari belum memunculkan wajahnya. Hanya cahaya kecil yang masih mengintip di ufuk sana.
"Jongin-ssi, tunggu aku! Aku akan berganti baju dulu."

Jongin menoleh, kemudian tersenyum.
"Tidak perlu ganti baju. Kau cantik dengan piyama itu."

"Tidak sopan!" Luhan mendengus sambil menutupi piyama tipis yang ia gunakan. Kemudian beranjak pergi menuju kamarnya.

Jongin tertawa lirih, "Boss, istrimu sungguh menggemaskan. Kau benar-benar akan menyesal jika membuang berlian seindah ini!"

____

Ombak pantai menemani langkah kaki Luhan menyelusuri pinggir pantai.

Udara sejuk menyapa dengan semilir angin yang terus datang menerpa rambut terurainya.

Sementara Jongin berlari-lari kecil dan membuat gerakan olahraga.

Luhan tersenyum dengan mata terpana, melihat bagaimana pria itu berolahraga.

Tubuh berototnya, rambut hitam berkeringatnya, dan senyuman tipis yang selalu terlempar ke arahnya. Dia benar-benar terlihat tampan.

"Nona, apakah wajahku begitu sangat tampan hingga kau terus menatapku seperti itu?" Jongin berjalan mendekat, dan Luhan segera mengalihkan pandangannya.

"Jangan GR, jika suamiku mendengar ini dia pasti akan memaraimu!"

Jongin tertawa, sambil menyeka keringat dengan handuk kecil yang mengalun di lehernya.
"Suami Nona sudah mempunyai pacar, dia tidak akan peduli dengan Nona."

Luhan terdiam, tanpa sadar ia meremat tangannya kuat.

"Tapi ... kita bisa buktikan apakah suami Nona peduli dengan Nona atau tidak."

Dua Garis Biru (END-HUNHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang