D.G.B | SEX (1) Area Dewasa

9.9K 539 88
                                    

WARNING!!!
AREA 21+ , DIMOHON BOCAH DI BAWAH UMUR JAUH-JAUH DAN TINGGALKAN LAMAN INI.

_____

"Luhan!" Sehun masuk ke dalam kamar mandi membuat Luhan berjingat kaget.

"Sehun? Kau mau menggunakan kamar mandi?" Luhan yang posisinya masih memakai pakaian lengkap dan sedang mengisi air di dalam bathtub, mulai menyingkir.

Sehun segera menghalangi langkahnya, dia mendekatkan tubuhnya dengan senyuman tipis, "Jangan pergi!" Meski bahasa yang digunakan begitu dingin tapi suaranya lembut seperti air jernih yang mengalir di dalam bathtub.

Sehun segera menghalangi langkahnya, dia mendekatkan tubuhnya dengan senyuman tipis, "Jangan pergi!" Meski bahasa yang digunakan begitu dingin tapi suaranya lembut seperti air jernih yang mengalir di dalam bathtub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udara dalam dada Luhan menjadi sesak, memenuhi hatinya, kemudian dia mendorong tubuh Sehun dan bicara dengan ketidakmengertian.
"Apa kau baik-baik saja hari ini?"

Sehun tersenyum, kali ini dia menarik tubuh Luhan, kemudian menekan tubuhnya di dinding keramik kamar mandi.

Dia mencium bibir Luhan.

Luhan yang tiba-tiba di serang oleh Sehun, berusaha untuk melepaskan diri dengan mendorong tubuh Sehun, kakinya juga berusaha menendangnya.
Tapi Sehun dengan ahli menghentikan gerakan tubuh Luhan, dengan satu kaki dia bisa menghentikan gerakan kaki Luhan.

Sekarang tubuhnya dikekang dan menempel di dinding.

Tangan kanan Sehun menempel di dinding sedangkan tangan kirinya menangkap tangan kanan Luhan yang mendorongnya. Dia mulai mencium dan menjilat bibir Luhan dengan bebas.

Sedangkan Luhan terus berontak, tapi Sehun melakukan usaha yang besar untuk menciumnya, pada akhirnya Luhan hanya bisa menyerah padanya.

Awal ciuman yang mendidih berubah menjadi perang, nafas Luhan mulai memendek. Dia membuka mulutnya untuk bernafas, dia merasa kekurangan oksigen.

Setelah memberi kesempatan Luhan untuk bernafas, Sehun mulai menciumnya lagi.
Ciuman yang lebih lembut dan saling terjalin dimulai.

Tulang belakang Luhan rasanya seperti melemah, otaknya mulai berdengung, rasa panas menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas melemahkan tubuhnya, kemudian dia menurunkan tangan kirinya untuk melingkar dileher Sehun, sedangkan tangan kanannya yang digenggam oleh Sehun mulai saling mengait.

Melihat reaksinya, sudut mulut Sehun memunculkan seringai.

Rasa manis dan bersemangat mulai muncul didada Luhan, rasanya dadanya mau meledak.
Merasa tenggelam dalam tindakan antusias Sehun, tindakannya ini memberikannya kenikmatan seperti candu, membuatnya menjadi bingung.
Apakah ini membuktikan Sehun sudah berubah menjadi lurus? Apakah mereka akan melakukan kegiatan seperti suami istri?
Membayangkan itu membuat Luhan gembira.

Segalanya menjadi mengabur bagi mereka berdua.

Sehun mulai membuka baju Luhan satu persatu dan mengangkat tubuh Luhan di wastafel, dia berusaha terus menerus mencium Luhan, beralih ke telinga, dari atas perlahan turun ke bawah, dan juga mencium ke tulang bahunya.

Dua Garis Biru (END-HUNHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang