D.G.B | 9

4.8K 532 121
                                    

Baekhyun meremas mouse di tangannya dengan mata berkilat merah pada layar komputer di depannya.

Dia berdiri, mencabut usb dan segera berlari pergi. Persetan dengan segala pekerjaan kantor yang menumpuk, persetan jika saja dia akan dipecat, atau persetan dengan semua apapun itu. Yang ada dipikirannya saat ini hanya satu kata, 'SEHUN'.

_

Sehun sedang mempelajari file bersama sekertarisnya, ketika tiba-tiba saja seorang kariyawannya masuk ke dalam ruangannya dengan suara berisik.

"Tuan, kumohon! Presdir sedang tidak ingin di ganggu!" Namun, percuma, karyawan itu tidak bisa mencegah laki-laki pendek dengan gurat marah untuk masuk.

Ada nafas penuh kecewa dengan mata membunuh di sana.

Sehun yang melihat kekasihnya tiba-tiba datang segera memberi isyarat kepada sekrestaris dan karyawannya untuk keluar meninggalkan mereka berdua.

Setelah kedua orang itu pergi, Sehun tersenyum ke arah Baekhyun.
"Hai, ada apa kau ke sini, Sayang?" Sehun berdiri, tersenyum hangat sembari berjalan menghampiri Baekhyun.

Tapi Baekhyun segera mundur ketika Sehun ingin menyentuhnya. Membuat Sehun menatap bingung. Saat itulah dia sadar, padangan Baekhyun sangat menyeramkan.

"Ada apa?"

Baekhyun menyodorkan sebuah usb kepada Sehun, dan Sehun semakin menatap tidak mengerti.

"Kau mengkhianatiku!" Suara Baekhyun serak, dia memalingkan wajahnya, menahan bulir-bulir air mata yang hendak jatuh membasahi pipinya.

"Apa yang sedang kau bicarakan?"

"Lihat saja isi dari usb ini!"

Tanpa pikir panjang, Sehun segera meraih usb itu dan mencolokannya pada laptop di meja kerjanya.

Sedetik tiba-tiba seluruh ruangan menjadi panas.

Sehun segera mendorong laptop itu hingga terjatuh di lantai dengan suara memekik telinga.

Bukan hanya laptop, Sehun bahkan membuang barang-barang apapun yang ada di sekitarnya. Membuat suara berisik memenuhi ruangan.

Baekhyun tidak bisa menahan air matanya lagi.
Dia berkata dengan suara parau.
"Kau ingin kita bagaimana sekarang?"

"Bagaimana apa? Aku mencintaimu! Video itu hanya sebuah tipuan! Aku tidak mencintainya!"

"Jika kau tidak mencintainya bagaimana bisa kau menyentuhnya? Bermain gila lebih dari kau bermain denganku!" Nada itu semakin meninggi dan semakin sensitif.

Sehun mendekat, wajahnya tidak jauh berbeda dengan Baekhyun. Sama-sama kacau.
"Aku minum obat perangsang." Jujurnya. "Baek, aku sangat mencintaimu, bagaimana bisa aku melakukan itu kepada orang lain? Maafkan aku. Seharusnya aku mengatakan ini sejak awal. Mama ingin aku memberikannya cucu. Jika itu berhasil maka Mama akan merestui kita."

"Kau bohong!"

"Aku serius! Lihatlah mataku!" Sehun menangkup kedua pipi Baekhyun. Mengarahkan untuk menatapnya.
"Semua kulakukan demi hubungan kita. Percayalah!"

Baekhyun melihat kejujuran itu dari mata Sehun. Dia akhirnya luluh dan memeluk pria-nya. "Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu, Baek." Sehun mengeratkan pelukan mereka. "Sangat mencintaimu."
Diam-diam mata Sehun menyorot tajam, ada rasa kebencian di sana.

Dia mengepal erat.

____

"Luhan!" Oh Sehun masuk ke dalam rumah dengan penuh amarah.

Dua Garis Biru (END-HUNHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang