Bab 15

4K 553 45
                                    

Mobil Taehyung melaju sedang, kendaraannya melesat tanpa tujuan. Sudah lima kali melintasi kampusnya sendiri, lalu kedai kopi tempatnya dan Hoseok sering nongkrong, lalu stasiun, dan kembali lagi ke kampus. Bensin yang diisi penuh tadi pagi juga sudah menipis. Bukan hanya Taehyung yang sekarat, mungkin sebentar lagi kendaraannya juga.

"Sebenarnya kita mau kemana, Tae?"

Pemuda tersebut terkesiap, hampir melupakan eksistensi Hanna di samping bangku kemudi yang menatapnya bosan. "Kau tidak lelah memutar-mutar roda kemudi? Lihat, tanganmu sampai merah begitu,"

Hanna benar, kening Taehyung berkerut menatap telapak tangannya. Memerah dan sedikit kaku, dia hanya baru merasakannya. Namun tetap, belum mau berhenti sekarang. Mobilnya masih terus melaju, kini menuju arah lain, gangnam-gu mungkin.

Hanna menghela napas. "Ceritakan padaku, Tae. Aku akan merahasiakannya dari Hoseok, sumpah," bujuknya.

Taehyung mendesah panjang, masih menatap jalanan dengan wajah kusut seperti terlilit hutang. "Aku tidak bisa memahaminya," kata pemuda itu akhirnya.

"Siapa?" Hanna menelengkan kepala, tubuhnya serong menghadap Taehyung. "Aery?" pemuda itu mengangguk lemah, membuat Hanna membuang napas. "Ceritakan detilnya padaku," pintanya lembut.

Taehyung mengacak surainya frustrasi. "Aku tidak bisa menebak apa dia menginginkanku atau tidak," katanya masih terdengar acak. "Aku tidak menghubunginya dan dia tidak mencariku. Bisakah kau mempercainya?" dia mendengus singkat.

Sementara Hanna sangat tergoda untuk terbahak, sekalian memukul belakang kepala Taehyung dengan sepatunya. Tapi tidak, dia masih waras dan tidak ingin ditendang keluar paksa oleh si pemilik mobil yang nampaknya sedang galau berat. Akhirnya hanya menggeleng dengan hembus napas berat, berusaha tenang. "Memang kenapa dia harus mencarimu?"

"Ya karenaㅡ" pemuda tersebut membiarkan kalimatnya terputus. Netranya mencari-cari jawaban di tengah sibuknya lalu-lintas. Kemudian hening begitu saja, kehilangan kemampuannya untuk bicara, lagi.

"Taehyung, dengarㅡ" kata Hanna menuntut atensi. "Kalau kau menyukainya, kau harus mengakuinya. Bersikaplah seperti pria. Aery bukan cenayang yang bisa mengerti apa maumu tanpa kau katakan. Tidak semua orang bisa mengerti dirimu seperti yang kau inginkan, jika kau tidak mengatakannya,"

Jeda, kemudian dia melanjutkan lagi. "Kalau kau kesal karena dia tidak mencarimu atau menghubungimu, itu adalah salahmu,"

"Salahku?!" tukas Taehyung tak terima. "Kenapaㅡ"

"Taehyung," potong Hanna tidak sabaran. "Pikirmu kenapa dia harus mencarimu? Kalian tidak sedang dalam sebuah hubungan, dia wanita, seorang ibu tunggal dengan putra berusia lima tahun yang cerdasㅡseperti katamu. Jadi kutebak, Aery bukan tipe gadis yang senang menggantungkan dirinya pada seseorang yang tidak menetapkan hubungan yang pasti diantara mereka,"

Taehyung tidak menyahut, malah sibuk tenggelam dalam pikirannya setelah ditampar keras oleh kalimat-kalimat Hanna. Kekasih Hoseok itu benar, meski ribuan kali Taehyung berusaha menampik mati-matian.

Akui saja lah idiot sialan!

Kemudian ponsel Taehyung berdering di tengah umpatan dalam kepalanya. Pemuda tersebut menurunkan kecepatan mobilnya lagi demi merogoh ponsel. Nama 'si bajingan Seokie' muncul dilayar ponsel, Taehyung mengumpat sekali lagi sebelum menggeser tombol hijau.

"KEMBALIKAN PACARKU, SIALAN!"

Taehyung menjauhkan benda pipih tersebut dari telinganya, mengumpat sekali lagi ketika suara Hoseok berdengung sampai keluar, sempat membuat Hanna terkesiap juga sebelum terkikik lucu.

Taehyung memutus sambungan tanpa menyahut. Meletakan ponselnya sembarangan di atas dasboard lalu memutar kemudi menuju arah kampus. Hanya beberapa menit kemudian, roda mobil berdecit saat menepi di depan gerbang kampus. Hoseok sudah berdiri di depan mobilnya, menyenderkan bokong di bumper Jeep-nya menatap lurus pada Taehyung di dalam mobil.

"Kau sudah berjanji untuk tidak membocorkan ini pada si idiot itu," kata Taehyung sebelum Hanna turun.

Gadis itu tersenyum memberikan pelukan perpisahan hangat pada Taehyung, lantas mengacak pelan surai Taehyung. "Bawa kabar bahagia dan buat aku bangga, Tae. Kau pria yang manis, Aery akan sangat beruntung mendampingimu. Percaya padaku,"

Taehyung hanya tersenyum, membiarkan gadis tersebut keluar dari mobilnya lalu menghamburkan diri pada Hoseok. Sedang Taehyung sendiri segera melaju kembali setelah memastikan kedua sahabatnya telah masuk ke dalam Jeep.

Memutar kemudi dengan cepat, lantas menginjak pedal gas dengan percaya diri. Ingatkan dia untuk meneraktir makanan lezat atau membelikan tiket konser untuk Hanna sebagai ucapan terimakasih setelah semua ini selesai. Taehyung akan mengatakan perasaannya pada gadis itu, gadis dengan aroma vanila favoritnya.

Jalanan lengang, senja sebentar lagi jatuh. Taehyung tiba di depan apartemen Aery sebelum itu. Memarkirkan mobilnya di tempat biasa lalu melangkah secepat kilat, merapihkan kaus hitam yang dibalut jaket jeans coklat kegemarannya selagi menanti pintu lift terbuka. Dalam sedetik melesat masuk dan menekan tombol lima dengan mantap.

Selagi melesat naik, pemuda Kim tersebut berusaha merangkai kata. Kalimat mana baiknya yang digunakan sebagai pembuka, menanyakan kabar, membicarakan makan siang yang menunya itu-itu saja atauㅡ

Pikirannya diintrupsi denting lift, sepasang pintu metal tersebut terbuka pada detik setelahnya. Taehyung berdebar, duh baru kali ini dia merasa demikian, tidak seperti ketika dia bersama Soora. Taehyung berbelok pada blok, setelah melangkah semeter dari lift. Mendengar percakapan lirih dari arah pintu yang ingin ditujunya.

Taehyung memaku langkah bermeter-meter jauhnya, irisnya bergetar dengan pandangan sedikit berkabut. Lelaki dengan setelan hitam tersebut sedang mengungkung gadisnya dalam pelukan. Keduanya tidak tau Taehyung ada disana, sampai Jungkook menyapu lembut bibir Aery. Lalu Taehyung menjatuhkan ponselnya dengan suara menggema pada lorong, mengejutkan keduanya. []

PS :
Cek, cek ..
Okay, aku datang untuk memenuhi janji up Redemption malam ini,

Oh hey, aku nggak tau apakah kalian salah satu penikmat cerita-ceritanya vscenario disini. Aku cuma mau bilang, aku salah satu pecinta karyanya yang pingin aku bagikan disini.

Bagi yang sudah baca, tolong lanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagi yang sudah baca, tolong lanjutkan. Bagi yang belum, tolong baca sekarang dan rasakan sensasi songongnya Yungie, serta cabulnya Taengie disini wkwkwkwkwkwk 😅😅

And the last, makasih buat jemari kalian yang setia kasih voment. Oh, dan juga nggak mengurangi rasa makasihku sama kalian yang cuma sekedar ngintip aja hehe,

Peluk dan cium,
ddongkiㅡtukang semir sepatu Tetet hyung,

𝐑𝐄𝐃𝐄𝐌𝐏𝐓𝐈𝐎𝐍 [𝐅𝐢𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang