TPM 10

1.3K 114 2
                                    

Selama satu setengah jam perjalanan udara dari Seoul menuju Jepang dan akhirnya mereka tiba di bandara Haneda. Seperti biasa, drama per-fangirl-an itu ada dimana-mana. Intinya setiap mereka berpergian, setiap mereka perform, setiap mereka melakukan konser ke berbagai negara tak ayal jika kehadiran mereka bisa membuat para penggemar berdatangan semau-mau. Bahkan terkadang sampai memicu keributan, dan tindakan lainnya. Sungguh membuat geram disatu sisi.

Karena eksistensi mereka yang begitu besar, maka dari itu para manajer juga berkewajiban penuh menjaga sang idol agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Tugas manajer yang sudah berat ditambah berat lagi karena mereka mendadak harus bisa menjadi bak seorang bodyguard. Kendati sudah disediakan orang-orang yang mengamankan, di bandara sana. Namun itu tidaklah cukup. Tingkah laku fangirl itu bermacam-macam. Ada diantara mereka yang sekedar merekam sembari mengikuti. Ada juga diantara mereka yang menimbulkan kerusuhan seperti mendorong, mencakar, menjambak dan perilaku lainnya yang menyakiti sang idol. Menyebalkan.

Belum lagi kalau Hyora dihadapi oleh penggemar yang suka menguntit, lebih tepatnya sering disebut sasaeng. Pengawasan serba ekstra jika menghadapi orang-orang semcam itu, sangat mengganggu privasi sang idol.

Kala itu Hyora merasakan hal yang aneh, memang hotel dijaga ketat saat mereka mulai melewati koridor-koridor hotel. Beberapa staff keamanan juga sempat terlihat di sana. Dan sesaat mereka hampir sampai di perempatan koridor Hyora mengamati gerak-gerik dua orang wanita yang berjalan dibelakang. Menurutnya bisa saja jika dua orang itu hanya pengunjung hotel yang lain, namun ia tak ingin ambil pusing dan tetap menjutkan jalan menuju kamar hotel masing-masing.

Ternyata benar saja, saat Hyora telah masuk kedalam kamar hotelnya yang memiliki beberapa jarak pintu dengan kamar milik BTS. Ia kembali keluar dan mendapati dua orang wanita yang sempat ia curigai saat di koridor tadi. Kedua wanita itu berdiri didepan pintu kamar hotel yang sedikit terbuka dan gelagat nya seperti sedang merekam gambar.

Keterlaluan!! bedebah, wanita-wanita penguntit.

Dengan langkah cepat Hyora berjalan ke arah dimana dua wanita itu berulah, mengambil ponsel mereka secara serentak dengan gerakan cepat dan beralih sedikit menjauh. Hyora menghapus rekaman gambar yang sempat diambil oleh kedua wanita itu.

“Kau siapa? Kembalikan ponsel kami!!!” Teriak salah satu dari wanita itu dengan aksen jepang nya. Menjulurkan tangan meminta ponsel nya dikembalikan.

Untung saja Hyora ini pintar. Sedikit banyak ia bisa berbahasa Jepang, karena ia pernah berkerja jadi manajer EXO juga yang beberapa kali  bolak balik negara Jepang.

“Kalian yang siapa. Merekam diam-diam. Pergi sana!!!” Pekiknya memerintah kedua wanita itu sembari memulangkan ponsel mereka.

Plaaakk..

Aww..

Sudah baik Hyora menyuruh mereka pergi justru kedua wanita itu melayangkan pukulan tepat di wajah Hyora. Seketika Hyora meringis kesakitan, walaupun hanya sekedar tamparan dirinya begitu terkejut atas kelakuan dua wanita itu.

Sialan, kalian wanita penguntit. Wanita itu menggeram, reflek memegang pipinya yang kesakitan akibat tamparan.

Hyora tak membalas, ia menatap wajah kedua wanita itu mengerikan. Ingin sekali ia menendang kepala dua wanita ini, berharap otak wanita-wanita kurang ajar itu keluar dari sana. Jika saja itu diperbolehkan ia sudah melakukannya. Namun Hyora tidak bisa bertindak gegabah, kendati ia telah dilanda emosi yang meluap-luap-ia harus bisa mengendalikan emosi. Bisa-bisa ia dipecat karena telah melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain.

“Kau telah menghapus milik kami, kami kira itu balasan yang pantas untuk mu dasar wanita tua.” Menghindari amukan Hyora selanjutnya kedua wanita itu terbirit-birit lari dan pergi. Tapi terserahlah, yang lebih penting adalah privasi mereka tetap terjaga.

3. THE PERFECT MANAGER | JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang