Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, hari ini BTS hadir di store LINE Friends untuk membuat karakter terbaru. Setelah mendapat pengarahan dari pihak terkait, mereka semua paham dengan apa yang harus mereka lakukan hari ini. Semua perlengkapan pengambilan gambar sudah dipersiapkan dan semua media pendukung juga sudah tersedia semua.
Dan setelah ini mereka sendiri yang akan menyelesaikan prosesnya. Dengan rasa semangat dan bahagia mereka mulai menggambar karakter yang mereka ciptakan masing-masing.
Semuanya sibuk dengan alat tulis dan menggerak-gerakkan tangannya pada beberapa lembar kertas kosong. Kendati mereka serius menggambar, bukan BTS namanya jika mereka tidak menimbulkan kebisingan.
Walaupun tangannya bergerak dan otaknya bekerja, namun mulutnya tidak kalah sibuk. Berbicara ini itu lalu tertawa terbahak-bahak. Semuanya mengerjakannya dengan senang selama proses syuting berlangsung.
Dikala kesibukan mereka berlangsung, Hyora terdiam sembari duduk memperhatikan bersama para staff pengambilan gambar. Semuanya berjalan lancar sesuai keinginan wanita itu. Hyora melihat layar di kamera staff bagaimana mereka mulai menggambar tokoh-tokoh mereka dengan serius dan menyenangkan. Tak disangka ditengah-tengah kegiatannya itu, sosok Johnny tiba-tiba muncul dibelakangnya. Pria itu berdehem dan sukses membuat Hyora menengok ke arahnya.
“Oppa...” panggil Hyora lalu bernjak berdiri dari kursinya.
“Hey... kemarin-kemarin kau tidak mabuk kan?” tanya Johnny tiba-tiba. Sejak terakhir ia mengantarkan Hyora pulang ke apartemen ia sedikit khawatir dengan Hyora. namun saat presensi Jungkook hadir, ia mengurungkan diri untuk tidak mempedulikan Hyora dan lebih memilih berpikiran positif.
Mendapati pertanyaan itu Hyora sedikit tertegun dan membelalakan mata. Namun ia sedikit menunduk menyembunyikan ekspresi terkejutnya itu lalu menggeleng mantap dan berkata “Tidak... aku tidak mabuk.”
“Yang benar ?”
“Sungguh...” Hyora mengembangkan senyum sumringahnya sekedar memberikan keyakinan pada Hyora.
Disana Johnny merasa sedikit lega karena penuturan Hyora, karena saat itu Hyora hanya minum dua gelas‒semoga apa dugaannya memang benar jika Hyora tidak mabuk. Johnny terkekeh sembari mengusap kasar rambut Hyora, hingga sedikit berantakan.
“Oppa...” gerutu Hyora kesal.
“Hei mau ikut aku beli es krim? Mendadak aku jadi ingin makan es krim.”
“Boleh juga.”
Keduanya mulai melangkah pergi menjauh dari sana .Hati keduanya seakan berbunga-bunga saat ini. Kendati realitanya mereka sedang tak menjalin hubungan serius, mengingat Hyora belum menerimanya sampai sekarang.
Namun Johnny tidak bisa tinggal diam menggantung perasaannya sendiri. Perlahan ia harus bisa mendapatkan hati wanita itu walau ia harus menunggu nya entah kapan. Untuk saling mencintai butuh proses bukan?
Disana, Jungkook menatap sengit sesekali mencuri pandangan ke arah Hyora dan Johnny. Dengan melihat dua mahluk itu saling bersama saja membuat dirinya seolah terbakar. Bahkan saat ini Jungkook tidak bisa lagi berkonsentrasi lagi dengan kegiatannya.
Netranya menangkap pemandangan pria itu telah mengusap rambut wanita itu dengan gurauan. Tangannya mengepal kuat memikirkan bagaimana Hyora harus bisa jauh dari pria itu, juga memikirkan bagaimana ia harus keluar dari proses syuting ini untuk menghentikan kepergian mereka.
“Direktornim!!” pekik Jungkook tiba-tiba.
“Ada apa Jung?” tanya staff disana yang terpaksa menghentikan pengambilan gambar sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. THE PERFECT MANAGER | JJK ✔
FanfictionTerinspirasi dari game BTS WORLD Mengatur semua hal dari seorang Idol bukanlah perkara mudah. Bagi Kim Hyora, Jungkook adalah kesialan nya. Dipindahkan ke agensi lain atas perintah sang direktur untuk menjalankan misi konyol, sekaligus balas dendamn...