TPM 06

1.3K 138 5
                                    


Camera

Rolling

Action!!

Suara-suara itu sudah terbiasa tertangkap rungu Hyora dimanapun ia berada. Kendati Bangtan Sonyeondan adalah penyanyi namun mereka juga punya kegiatan lain selain kegiatan dipanggung. Apakah ini termasuk salah satu strategi untuk mendekatkan diri dengan para fans?

Ntahlah Hyora tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan. Melakukan aktifitasnya seperti biasa mengais rejeki bekerja sebagai manajer artis sudah cukup mengisi hari-hari dan rekening tabungannya. Ia hanya perlu menjalankan tugas demi apa yang harus ia perjuangkan.

Menggunakan dorm sendiri sebagai tempat syuting. Apakah mereka sedang pamer dengan dorm nya yang megah itu. Hyora hanya menatap wajah sinis sembari memperhatikan proses pengambilan gambar yang ke tujuh pria itu lakukan dengan terduduk di sofa empuk di ruang tengah.

Atensinya tak kalah menarik melihat Yoongi yang menampakan raut wajah yang tak sumringah, dingin, dan terkesan mengerikan. 3 hari ini Yoongi kehilangan semangat karena aransemen yang hilang tak kunjung kembali. Lihat lah bagaimana wajah itu semakin tak berdaya padahal dia sedang syuting. Tak menunjukan sisi profesionalisme sama sekali.

Cut!!!  Cut!!!

“Yaak!! Yoongi jangan tekuk wajah mu itu terus-terusan. Harus berapa kali kita cut?” Teriak sang sutradara.

Puas kau Hyora. Gumaman dalam hatinya seolah menampar dirnya sendiri. Apa yang telah Hyora lakukan pada Yoongi itu sungguh keterlaluan. Melihat bagaimana Yoongi berusaha semaksimal mungkin tersenyum disaat syuting tengah berlangsung. Namun Yoongi tidak bisa menstabilkan emosinya.

Selama syuting Run BTS Hyora hanya duduk sembari memperbincangkan sesuatu dengan 2 manajer lainnya. Jaehwan dan Doyoung manajer Jimin. Bercengkrama dengan mereka tidak membuat Hyora menjadi bosan selama menunggu. Hanya saja Jaehwan dan Doyoung mendadak akan pergi. Walaupun ini bukan tugas mereka hanya saja 2 orang itu yang menawarkan bantuan kepada staff.

“Hyora kau tunggu disini sebentar, kami akan membeli beberapa makanan untuk staff.” Ucap Jaehwan lalu beranjak berdiri.

“Bukan kah tungas membeli makanan itu penanggung jawab konsumsi Jae?” Elak Hyora yang tak mau ditinggalkan.

“Para staff semuanya sibuk. Hanya ada 5 orang disana yang mengurus proses syuting dan sebentar lagi adalah jam makan siang.” Sahut Doyoung membenarkan sembari mengambil kunci mobil dari sakunya.

Setelah ditinggalkan oleh manajer lainnya Hyora hanya berdiam di tempat yang sama. Ia sungguh bosan tak ada yang mengajaknya bicara sekarang. Tujuh pria itu sudah berpindah lokasi dimana awalnya mereka syuting di pojok ruang tengah beralih ke ruang depan. Masa bodo dan tidak peduli, tugas Hyora hanya sekedar mengawasi dan mengatur jadwal mereka semua terlaksana dengan baik.

Lama kelamaan tenggorokannya juga kering. Duduk diam tanpa melakukan apapun mengantarkan langkah Hyora menuju ke ruang dapur. Ya, meskipun mereka semua pria. Mana mungkin mereka juga tidak masak. Hanya saja dapurnya benar-benar kosong tidak ada makanan apapun kecuali di lemari pendingin. Namun, tujuannya ke dapur hanya untuk melepas rasa dahaga nya. Bukan untuk mencuri makanan. Setelah menelan air Hyora kembali mengarahkan dirinya menuju tempat semula.

Lagi-lagi perasaan itu datang. Hyora menangkap atensinya pada seluruh penjuru ruangan yang ada di apartemen ini. Mengantarkan dirinya pada sebuah kamar yang entah milik siapa. Melengoh kan kepala kekanan dan kekiri berharap tidak ada yang melihat. Berhasil menenggelamkan diri diruangan tersebut seketika kedua penglihatannya tertuju pada peralatan hardware pendukung making a music hampir sama seperti ruangan produser.

3. THE PERFECT MANAGER | JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang