"seokjinie, kau sudah selesai? Ayo berangkat."
Namjoon mencari Seokjin ke segala penjuru rumah dan menemukan sang wanita di dapur dengan apron pink juga penggorengan yang mengeluarkan asap. Ia terlihat kewalahan menggapai kain untuk menjadi alas tangan dan mengangkat penggorengan tersebut dari kompor.
Tangan namjoon menyusup ke sela-sela lengan Seokjin setelah Seokjin meletakkan penggorengan di tempat cuci piring, namjoon menggerakkan telapak tangannya untuk mengelus perut buncit Seokjin yang sibuk bergerak gerak pertanda adanya kehidupan didalamnya.
Seokjin hanya terkekeh menanggapi tingkah suaminya itu, lalu mengusap punggung tangan namjoon dan perlahan melepaskan tangan itu dari perutnya. Seokjin berbalik untuk mengecup singkat pipi namjoon, dan melenggang pergi ke arah meja makan menata makanan untuk sarapan mereka.
"Namjoon-ah, cepat ambil dasi mu agar cepat selesai dan segera berangkat,"teriak Seokjin sadar bahwa namjoon masih diam di tempat yang sama.
"Aye aye captain," balas Namjoon segera berlari ke kamar mengambil dasi dan laptopnya tak lupa tas Seokjin juga.
Turun dari tangga, Namjoon segera duduk dan makan dengan tenang, sedangkan Seokjin makan dengan porsi yang luar biasa nya. Setelah sarapan, mereka berangkat untuk berkerja sehari hari nya.
Namjoon seorang pengusaha sedangkan Seokjin seorang guru TK, pekerjaan mereka sungguh berbanding terbalik. Tapi perbedaan itulah yang membuat mereka bersatu, Namjoon mencintai Seokjin karena jiwa keibuannya dan Seokjin mencintai Namjoon karena keseriusannya.
Perjalanan mereka sangat berwarna karena candaan yang bersahutan dari masing masing individu membuat mereka tenang dan nyaman. Sampai di tempat kerja Seokjin, Namjoon memarkirkan mobilnya lalu keluar dan membantu Seokjin turun dari mobil.
Seokjin memberikan sebuah kecupan singkat di bibir sang suami sekejap lalu pamit untuk masuk, Namjoon hanya mengangguk dan tersenyum seraya masuk kedalam mobil. Dia melajukan mobilnya perlahan sambil memberikan flying kiss untuk Seokjin.
Seokjin memperhatikan sampai mobil Namjoon menghilang di kelokan, lalu menelfon seseorang yang akan di temui nya hari ini. Sebenarnya ia berbohong pada Namjoon soal dirinya berkerja hari ini, padahal hari ini adalah hari dimana para murid akan rekreasi ke bukit dan dirinya tak mau ikut karena kehamilan nya sudah menginjak trimester ketiga yang sudah sering kontraksi dimana saja.
Dia berjalan menjauh dari TK sambil memperhatikan sekitarnya, mengantisipasi adanya orang atau anak buah Namjoon melihatnya. Seokjin menoleh kesana kemari sebelum masuk kedalam gang kecil dan memasuki apartemen tua yang tidak berpenghuni ini.
Sesekali ia berpegangan pada tembok sekitar karena lumut licin nan lembab akan membuatnya terpeleset. Seokjin berbalik saat dirasakannya ada seseorang yang membuntutinya dari belakang. Dia melihat seorang pria pucat memakai pakaian serba hitam dengan coat coklat, tak lupa masker yang masih menutupi sebagian wajahnya.
Pria itu menurunkan maskernya sampai bawah dagu dan memperlihatkan 'gummy smile' nya seraya melepas topinya.
"Sudah lama tak jumpa jinnie."
✓•tbc•✓
Jangan lupa vote, share juga komen.
Vote itu GRATIS!Note:
Kira kira siapakah yang berada bersama jinnie? Ada part lanjutan di chapter selanjutnya.
23 Agustus 2019, 12: 18 PM
Written by : goldchizy.
Or
송용서
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin one shot story
Fanfictioncerita one shot namjin. Tolong hargailah author yang mengenaskan ini dengan vote❤️, share🖇️ and comment.✒️ Please give me your vote.❤️ Warning!!! GS Rate M 🔞⚠️ © Written by : @goldchizy or 송서진