8. Happy Birthday

2.2K 187 22
                                    

Gelisah sudah merajai pikiran Namjoon sekarang. Sejak kemarin malam istrinya belum juga pulang, pagi yang seharusnya cerah dan hangat karena sinar mentari menjadi dingin dan sunyi karena hujan salju yang turun pagi ini. Menutupi jalanan di Seoul, juga membuat Namjoon yang akan mencari istrinya, kesusahan karena tak bisa keluar dari rumah.

Namjoon menatap ponselnya yang tiba-tiba berdering dan mengangkatnya langsung karena sang penelpon adalah orang yang dia khawatirkan dari tadi.

"Seokjinie? Kau dimana? Ini sudah pagi dan kau belum pulang."

"Apa ini keluarga dari pemilik ponsel?"

"Ya, saya suaminya. Siapa anda?"

"Saya menemukan istri anda tertimbun salju saat saya memberikan salju yang ada di pelataran parkir apartemen hannam dong."

"Itu tempat apartemen saya, tapi sekarang saya sudah tidak menempati apartemen itu lagi. Saya sudah berpindah ke perumahan hannam hill."

"Saya juga tidak tau secara pasti kejadiannya seperti apa. Tapi bisakah anda menjemput mayat istri anda? Pihak rumah sakit sudah memandikannya."

"Jangan becanda pak, istri saya sedang hamil."

"Maaf tapi pihak rumah sakit juga sudah berusaha. Anda bisa ke alamat xxxxxxxxx."

"Iya."

Namjoon memutuskan sambungan telepon dan menangis dalam diam. Dia menelpon Hoseok, sahabatnya agar mau mengantarnya ke alamat yang di berikan orang yang menelponnya tadi.

Hoseok merapatkan mantelnya dan membuka pintu mobil dari dalam saat Namjoon sudah dekat dengan mobilnya. Namjoon mengangguk dan Hoseok segera melajukan mobilnya. Dia tau kesedihan Namjoon saat ini, dan memutuskan untuk tidak banyak bicara dan bertanya.

Sampai di rumah sakit, Namjoon tertegun sejenak melihat bahwa rumah sakit yang dia datangi tak ada salju sekalipun yang ada di pelatarannya. Yang ada hanya pantai dengan pasien anak kecil yang bercanda dan bermain di pinggiran pantai di temani orang tua nya.

Hoseok menarik lengan Namjoon masuk mengikuti pria yang mengaku orang yang menemukan Seokjin tertimbun salju. Bukankah di hannam dong ada rumah sakit? Lalu kenapa orang ini membawa istrinya kemari? Pertanyaan itu mengiang-ngiang di kepala Namjoon sampai kepercayaan Namjoon jika istrinya masih ada di pecahkan karena melihat tubuh istrinya yang terbaring dengan kulit membiru membuatnya menangis sejadi jadinya.

Di tengah tangisnya, dia mendengar suara terompet di susul ucapan selamat ulang tahun dari belakang punggungnya. Namjoon menoleh bertujuan untuk mengumpat pada orang yang seenak jidatnya meniup terompet di belakangnya yang sedang berduka, tapi urung kala netra nya menangkap wajah istrinya yang tak lagi membiru dan memegang terompet di tangan kanannya.

Namjoon bersumpah untuk tidak membiarkan istrinya keluar sendiri mulai saat ini. Di menangkup wajah Seokjin dan memeriksa dari semua anggota tubuh Seokjin tanpa terlewat sejengkal pun. Tak ada memar tak ada ruam, yang ada hanya perut menonjol karena kandungan yang sudah menginjak 3 bulan.

Dia berbalik lagi dan melihat sesuatu yang sangat mirip istrinya. Namjoon merasa bodoh karena tertipu dengan patung silikon yang menyerupai istrinya. Dia berbalik lagi, melihat Seokjin yang membuka lengannya lebar lebar dan merangkul Namjoon.

Namjoon hanya bisa bernafas lega dan mengusap rambut Seokjin. Kejutan ulang tahun macam apa ini yang melibatkan kata meninggal dan sebangsanya. Seokjin menarik tangan Namjoon keluar lalu memberi isyarat untuk melihat ke depan.

Di depan sana anak anak penderita disabilitas yang tadi bermain sedang memegang papan yang memiliki satu huruf yang teracak. Mereka berjalan memutar membentuk hati lalu berbaris sejajar dan menunjukkan papan yang mereka bawa. Tertulis di sana.

Happy birthday paman Namjoon.

Salah satu diantara mereka maju dan mendekati Namjoon di bantu dengan tongkat yang di geser kesana kemari. Di tangan kiri membawa bunga dan surat ucapan selamat ulang tahun dari semua anak yang ada di sana untuk Namjoon.

Namjoon melihat Seokjin mendekat dan tersenyum cerah, ini adalah kado ulang tahun paling berharga yang pernah dia terima.

"Happy birthday babe."

Ucap Seokjin sambil mengecup kening Namjoon.

✓•tbc•✓

Jangan lupa vote, share juga komen.
Vote itu GERATIS! Vote kalian bagi author itu berharga.

Note:

Semoga kalian suka ama cerita nya. Terimakasih buat yang udah mau mampir dan kasih vote di sini.😄

12 September 2019, 19:00  PM

Written by : goldchizy.
Or
송용서

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang