12. I Love My Son

2.3K 161 8
                                    

Nampak seorang pria berjalan kesana kemari di bawah derasnya hujan, semangatnya tak surut walau malam mulai tiba, juga hujan yang tak menunjukkan tanda-tanda akan reda tidak membuatnya kedinginan dan pulang kerumah untuk menghangatkan tubuh nya da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nampak seorang pria berjalan kesana kemari di bawah derasnya hujan, semangatnya tak surut walau malam mulai tiba, juga hujan yang tak menunjukkan tanda-tanda akan reda tidak membuatnya kedinginan dan pulang kerumah untuk menghangatkan tubuh nya dalam rengkuhan istri tercinta. Sudah 3 hari sejak putra semata wayangnya diculik seorang wanita paruh baya, wanita itu tak lain tak bukan adalah pembantunya yang sudah sangat lama berkerja dengannya, dan salah satu orang yang paling dia percaya.

Kepala pasukan kepolisian tampak ragu saat ingin bicara pada sang pria jika mereka butuh istirahat dan pulang, "Namjoon Hyung, sebaiknya kita pulang dulu. Kita lanjutkan pencarian Jungkook besok, kasihan anggota kepolisian yang dari pagi sampai sekarang tidak beristirahat sama sekali." Taehyung bicara pada sang kakak, sedangkan yang dipanggil Namjoon berhenti berjalan seraya menoleh padanya.

"Kalian bisa pulang dan istirahat, aku akan mencari putraku sendiri." Putus Namjoon melangkahkan kakinya lagi bertanya pada semua orang yang lewat seraya menunjukkan foto putra juga pembantunya.

Taehyung tentu saja menolak, dia takkan kembali kalau tidak bersama kakaknya itu. Mana mungkin dia tega membiarkan kakaknya mencari anaknya sendirian di bawah hujan, dan hari yang semakin malam. Taehyung berbalik dan menyuruh kepala pasukan yang menangani kasus penculikan putra kakaknya itu untuk membubarkan pasukan dan pulang kerumah masing masing, jika hujan sudah reda dia akan memanggil mereka kembali untuk melanjutkan proses pencarian Jungkook.

Dia melihat satu persatu anggota polisi yang berpamitan dan membubarkan diri satu persatu sampai menjauh. Taehyung langsung mengejar kakaknya yang sudah jauh, di ujung jalan sana. Dia mengayunkan kakinya sangat cepat, mengejar kakaknya. Sungguh, kakinya terasa keram. Taehyung menarik tangan Namjoon ke pinggir jalan, dan memeluk kakaknya erat.

"Kau kenapa Taehyung-ah?" Tanya Namjoon dengan kening berkerut.

"Lihat kebelakang Hyung." Ucap Taehyung.

Betapa terkejutnya Namjoon saat melihat sebuah pickup menabrak pagar dekat tempat nya berdiri tadi. Namjoon berdiri dan membantu adiknya juga untuk berdiri bersamanya. Dia melihat pakaiannya yang sudah basah, lusuh, dan penuh lumpur. Namjoon bersyukur ada adiknya yang sigap menolongnya, padahal dia sendiri sudah lelah.

"Ayo pulang hyung." Ajak Taehyung pada Namjoon yang mendongakkan kepalanya dan tersenyum.

"Ayo, makasih Tae." Jawab Namjoon sembari mengusap rambut adiknya.

"Iya Hyung." Taehyung menggiring kakaknya masuk kedalam mobil, memastikan kakaknya tidak akan kabur mencari anaknya lagi. Setidaknya setelah istirahat sebentar.

Di perjalanan, tak ada yang memulai pembicaraan. Mereka sibuk memikirkan istri masing-masing, mungkin lebih enak kalau menghangatkan badan dalam dekapan hangat istri mereka.

•}{•

Namjoon melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah yang gelap. Dapat dia dengar suara tangis istri nya mengisi rongga telinga nya. Tak dapat dipungkiri betapa sesak hatinya melihat keadaan sang istri seperti ini. Nafsu makan yang berkurang, tidur tidak teratur. Sekalipun tidur pun mengingau menyebut nama Jungkook dalam tidur. Taehyung yang berada di belakang Namjoon hanya bisa mengusap punggung sang kakak dan tepukan di pundak untuk menguatkan kakaknya dalam keterpurukan.

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang