Entahlah, Seokjin tidak tahu kenapa dia bisa sangat mencintai seorang Kim Namjoon yang ceroboh luar biasa. Dia juga tak tahu alasannya, dan Seokjin lah orang yang bisa mengerti dan memaafkan apapun yang dirusak kekasihnya.Semua berawal dari lima tahun yang lalu saat pertama kali mereka bertemu.
.
.
.
"Selamat datang para anggota baru, dan selamat pagi untuk anggota lama. Salam sejahtera untuk kita semua, sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai grup ini. Mari kita semua berdoa sesuai kepercayaan masing-masing." Pimpin Bang Hitman selaku CEO bighit.Suasana mulai hening dan semua kepala ditundukkan dalam-dalam menghayati setiap harapan yang disertakan dalam doa pagi hari ini. Seokjin mengakhiri doa nya saat CEO agensi tempat nya bernaung mengakhiri doa. Dia mendongakkan kepalanya, menatap tepat di seorang pemuda berparas tampan, dengan kulit tan, kacamata berframe tebal, dan lesung pipi yang timbul malu-malu saat pemuda itu mengulum bibir nya sendiri yang kering.
Bang Hitman mengenalkan satu persatu anggota dari bangtan boys. Tiba saatnya Seokjin yang beliau perkenalkan. Bang Hitman menyebut nama Seokjin dan mempersilahkan Seokjin mengenalkan diri sendiri seraya berdiri di tempatnya. Selesai mengenalkan diri, Seokjin dapat mendengar bisikan-bisikan dari belakang punggungnya. Ada yang berbisik kalau dirinya tampan, ada yang berbisik kalau dirinya kaya, dan ada pula yang bilang kalau dirinya biasa saja. Tapi ada satu bisikan yang menarik perhatiannya, dimana seorang wanita berbisik dengan teman se-kru nya kalau orang itu tidak menyukai leader Bangtan yang tak lain tak bukan adalah Kim Namjoon. Wanita itu juga berbisik kalau Namjoon adalah orang yang tertutup dan pekerja keras.
Seokjin mengangkat sebelah alisnya, dia merasa tertarik mendekati Namjoon itu. Entahlah, dia sangat penasaran dengan seorang Kim Namjoon. Seokjin sedari kecil terkenal menyukai tantangan, tapi tidak dengan serangga sih. Ew, Seokjin benci itu. Seokjin menatap lamat-lamat Namjoon yang ada di depannya. Apa dia tampan? Tentu saja, jika tidak, pasti Namjoon tidak akan diterima disini. Karena tempat ini adalah tempat dimana orang disuruh untuk menampakkan kesempurnaannya, tempat dimana penuh dengan orang yang haus akan harta, dan dimana orang berkarya bukan menggunakan hati, namun pikiran.
Seokjin tersenyum girang saat namanya dan Namjoon ada di daftar kamar nomor tiga
Dan tentu saja, seperti mendapat kartu AS, Seokjin dan Namjoon menjadi roommate. Seokjin tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Setelah rapat selesai, Seokjin segera membereskan barang-barang miliknya ke dalam kamar nya dan tentunya kamar Namjoon juga.Seokjin mengatur ini, dan memindahkan itu agar terlihat nyaman dan luas. Dan lagi, untuk mencari perhatian Namjoon. Seokjin mengambil pengharum ruangan otomatis dan menempatkan itu di antara kasurnya dan Namjoon. Dia juga membeli beberapa buku sastra, dan novel. Dan lagi.... Untuk mengambil perhatian Namjoon. Entahlah, Seokjin tidak tahu, kenapa dia bisa sampai sesemangat ini saat mengenai Namjoon.
Sebelumnya, Seokjin belum pernah merasakan apa itu cinta dan berpacaran dengan seseorang. Yang Seokjin tahu hanyalah, ayahnya yang sibuk dengan bisnisnya, ibunya yang sibuk dengan dunia fashion nya, juga kehampaan hatinya karena tak ada yang mengisinya dengan kasih sayang. Dan Seokjin bersyukur, setidaknya orang tuanya tidak menuntut ini dan itu padanya. Mereka mendukung Seokjin sesuai minat dan mimpi Seokjin.
Seokjin menghempaskan tubuhnya di kasur empuk nan lembut setelah mengganti seprainya. Tangannya meraba sekitar mencari novel yang baru di belinya. Jari-jari nya memilih novel yang paling tipis. Berjudul 'cinta dalam diam' , kenapa sama dengan kisah Seokjin. Apa ini kebetulan atau sudah rencana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin one shot story
Fanfictioncerita one shot namjin. Tolong hargailah author yang mengenaskan ini dengan vote❤️, share🖇️ and comment.✒️ Please give me your vote.❤️ Warning!!! GS Rate M 🔞⚠️ © Written by : @goldchizy or 송서진