Badai disertai petir yang menyambar kesana sini membuat Seokjin segera berlari mengambil bayinya yang baru berusia 4 bulan di kamar nya dan suaminya. Dia mengambil bayinya dari box bayi dan membalut tubuh bayi kecilnya dengan selimut bayi berwarna baby pink. Seokjin mengusap kepala bayinya dan menatap sekelilingnya.
Ada banyak sekali boneka yang ada di dalam kamarnya dan suaminya. Tapi bukan boneka biasa, semua boneka yang ada di dalam kamar nya ini memiliki penunggu masing-masing dan kerap kali mengganggu bayinya atau dirinya kalau sedang ditinggal suami kerja. Pekerjaan suaminya juga menyangkut di dunia mistis ini. Dan setiap pulang berkerja, suaminya pasti membawa pulang barang yang memiliki penghuni. Entah itu boneka, patung, miniatur, kursi antik, gelas, atau apapun yang memiliki penghuni dan berhubungan dengan antik. Pasti suaminya itu bawa pulang.
Cklek
"Aku pulang." Terdengar suara berat milik suaminya yang baru membuka pintu utama rumah.
Seokjin menuruni tangga dan menghampiri suaminya yang basah kuyup dengan tangan yang memegang tiga boneka clown perempuan. Seokjin mengulurkan handuk yang dibawanya pada suaminya dan mengambil alih boneka yang dibawa orang tersayangnya itu. Namjoon menarik kembali boneka kembar yang diambil Seokjin dan menaruh boneka itu di kotak kaca yang berbeda-beda.
"Jinseok, aku ingin bicara denganmu setelah aku mandi. Apa Jimin kita diganggu lagi?" Tanya Namjoon seraya mengelus kepala putranya.
"Sedikit, tapi tak apa. Ada aku." Namjoon tersenyum dan melenggang ke kamar untuk berganti pakaian.
Seokjin meletakkan bayinya di box bayi yang ada di ruang tengah dan menghampiri Namjoon yang baru keluar dari kamar. Namjoon menarik Seokjin dan mendudukkan istrinya di sofa jauh dari tempat bayi mereka berada.
"Jinseok, ketiga boneka yang baru saja ku bawa ini... Berbeda dari boneka yang ku bawa sebelumnya. Ketiga boneka itu dihuni arwah Psychopath kejam pada masanya. Maka dari itu, aku mengurung mereka di kotak kaca yang sudah ku doakan. Jadi, jangan pernah membuka kaca itu hm, meski begitu. Tak mengurangi resiko mereka bertiga mengganggumu dan baby. Jadi, berhati-hatilah. Aku akan segera memusnahkan boneka itu setelah melenyapkan roh yang ada di dalamnya. Bersabarlah jinseok." Ucap Namjoon panjang lebar, menuturkan apa yang sedari tadi dia pikirkan.
"Iya, aku tahu. Terimakasih sudah mengingatkan joon-ah." Sahut Seokjin seraya menyandarkan kepalanya pada dada kokoh suaminya.
Sedangkan di ruang tengah. Tanpa mereka sadari, ketiga gembok yang ada di kotak kaca yang mengunci ketiga boneka bertuan itu membuka dengan sendirinya. Jimin menggerakkan kedua kakinya seolah menendang-nendang udara. Dia melihat tiga orang asing mendekati tempatnya berbaring kini. Jimin mengoceh, sesekali berseru walau tak jelas apa yang dia serukan. Yang pasti, dia berusaha untuk memanggil dan menarik perhatian kedua orang tuanya.
Ketiga boneka itu menyeringai dan menatap Jimin kecil dengan tatapan tertarik seakan ingin memakan bayi kecil tak berdosa itu hidup-hidup. Mata Jimin mulai berkaca-kaca, bersiap mengeluarkan liquit bening serta suara tangis khas bayi nya sebelum tangan besar ayahnya membawa dirinya kedalam pelukan hangat nan menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin one shot story
Fanficcerita one shot namjin. Tolong hargailah author yang mengenaskan ini dengan vote❤️, share🖇️ and comment.✒️ Please give me your vote.❤️ Warning!!! GS Rate M 🔞⚠️ © Written by : @goldchizy or 송서진