4. I want it, I got it [M]

7.9K 300 36
                                    

Langkah terseok nya menimbulkan suara decitan antara sepatu Converse high nya dengan lantai yang dia pijaki saat ini. Sungguh hari yang menjengkelkan. Sudah banyak kerjaan, masih harus menggarap tugas teman pula. Padahal kan dia bos nya, kenapa sekarang dia yang merasa di perbudak?

"Hei Namjoon!!" Teriak seorang pria dari ujung koridor seraya berlari ke tempat Namjoon berdiri.

"Terima kasih sudah menggarap tugasku, kau memang sahabat yang baik," ucap hoseok sembari meraih tangan kanan namjoon dan mengguncangnya semangat, dan membuat Namjoon menghela nafas jengah.

"Jika kau melakukan ini sekali lagi kau akan ku pecat hoseok ah," ucap namjoon membuat hoseok bungkam dan melepaskan jabatan tangannya dan tangan Namjoon.

"Sebagai gantinya, aku akan mengajakmu ke suatu tempat, jika kau senang dengan tempat itu, beri aku bonus bulanan. Jika kau tidak suka kau bisa memotong bonus bulanan ku, tapi sekali saja. Bagaimana? Tertarik?" Tanya hoseok seraya menaik turunkan alisnya.

"Oke, jika aku tak suka aku bisa memotong gajimu. Itu akan mengalir dalam perutku," terima namjoon seraya menarik tangan hoseok keluar apartment dan bergegas berjalan ke parkiran. Dan masuk ke mobil hoseok.

Hoseok memelankan mobilnya saat akan parkir di depan bar.

"Aku yakin aku akan menang dalam taruhan malam ini," ujar hoseok bersemangat, lalu berlari masuk kedalam bar.

Namjoon menyusul hoseok,"kenapa kau sangat yakin akan menang hm?" Bisik Namjoon di tengkuk Hoseok yang sibuk dengan seorang perempuan berbaju seksi di depan nya.

"Bartendernya bagai bintang Joon," jawab hoseok seraya bersiul saat wanita yang di depannya menurunkan resleting celananya.

"Nikmati malam ini Joon, cepat datangi dia," ujar hoseok sambil mendorong Namjoon maju sedangkan mulutnya tak berhenti mendesah kala tangan wanita psk itu meremas remas kejantanannya.

Namjoon berdecak malas melihat keadaan hoseok yang sudah kacau hanya karena permainan tangan wanita kotor itu. Dia berjalan kemeja bartender yang kosong, namjoon kembali berdecak saat dirasa tak ada orang yang ada di belakang meja. Hoseok rupanya sudah membohonginya.

Namjoon berniat kembali ketempat hoseok namun urung karena ekor matanya menangkap adanya seseorang yang baru datang dari belakang meja bartender. Namjoon membalikkan badannya ingin melihat lebih jelas apakah benar ada orang disana.

Dia melihat seorang wanita, tinggi semampai, kulit putih, hidung mancung, pipi chubby, mata bulat nan jernih, jangan lupakan bibir penuh juga body sexi. Namjoon memperhatikan bagaimana sang wanita menuangkan liquor di gelas sepasang kekasih yang baru datang itu dengan lincah.

Tanpa sadar kakinya secara refleks berjalan ke arah meja bartender, " Aku pesan liquor satu gelas," ucap namjoon pada sang bartender dijawab dengan anggukan juga senyum manis dari bibir penuh nya.

"Ada lagi tuan?" Tanya sang bartender pada namjoon yang sibuk berpikir kotor sedangkan bahan pikiran kotor namjoon ada di depannya.

" Ya, ada," jawab namjoon seraya menatap tepat pada mata bartender.

"Apa itu tuan?" Tanya sang bartender sambil bersiap mengambil minuman beralkohol lainnya.

"Dirimu," jawab namjoon dengan santainya sembari menarik pergelangan tangan sang bartender.

"Saya bukan..."

"Ssttt...." Potong Namjoon seraya menarik tangan sang bartender keluar dari mejanya, dia memanggil orang untuk membukakan pintu kamar sewa nya semalam ini.

Namjoon menggeret sang bartender masuk kedalam kamar dan mengungkungnya dengan kedua tangan dan kaki nya. Wanita itu terlihat takut untuk membuka mata. Namjoon dengan sigap menyisihkan poni sang wanita yang menutupi separuh wajahnya.

"Kau tahu? Aku menginginkanmu," bisik Namjoon di depan bibir wanita itu.

"Bukan karena napsu, aku belum pernah merasakan rasa ini, tapi kini rasa itu hadir saat melihatmu, ingin rasanya diri ini memiliki dirimu," ucap namjoon seraya menempelkan kening mereka berdua.

"Siapa nama mu hmm? seorang yang bisa membuatku bertekuk lutut hanya dalam sekejap," tanya Namjoon.

"Seokjin tuan," bisik wanita yang rupanya bernama Seokjin itu.

"Nama yang indah sesuai dengan sang pemilik nama 'sangat indah'," ucap namjoon seraya mengecup kecil pelipis Seokjin.

"Aku takkan mulai jika kau menolak, aku tak mau anak ku hasil dari sebuah pemaksaan," bisik Namjoon di telinga Seokjin.

"Anak?" Tiba tiba Seokjin membuka mata karena terkejut.

"Ya, aku ingin sebuah hubungan yang serius seperti sepasang suami-istri? Dan tentu dengan beberapa bayi?" Ucap namjoon dengan senyum jahil di bibirnya. Sedangkan Seokjin sudah menutup muka nya yang merah semerah tomat itu.

"Kau mau?" Tanya namjoon pada Seokjin yang dibalas anggukan namun tak memperlihatkan wajahnya.

Sebenarnya Seokjin sudah mengincar namjoon dari awal, hoseok yang merupakan sahabat kecilnya memperkenalkan dia dengan Namjoon tapi urung karena Namjoon tiba-tiba ada urusan di hari itu, jadi dia hanya melihat namjoon lewat foto yang ditunjukkan Hoseok.

Seokjin tertarik pada namjoon bukan karena harta atau ketampanannya, Seokjin tertarik pada namjoon karena cerita yang Hoseok ceritakan setiap pulang kerja disaat Seokjin hampir terlelap. Sekarang terwujud sudah keinginannya memiliki namjoon, Seokjin kira namjoon adalah tipe orang yang suka digoda atau pemilih yang sexi. Ternyata hanya dengan bersikap biasa saja padahal jantungnya sudah berdetak layaknya sehabis lomba maraton.

"Mau memulai sekarang?" Tanya namjoon sambil menjauhkan tangan Seokjin yang menutupi wajahnya agar bisa melihat Seokjin dengan leluasa.

"Mulai apa?" Tanya Seokjin menahan agar pipinya tidak meledak karena kesenangan.

"Mulai membuat bayi? Kau sedang subur kan? Kau mau berapa bayi hm? Tanya namjoon bertubi-tubi dengan dari berkerut dan tangan yang memegang pelipisnya sendiri.

"Berapapun aku mau asalkan denganmu tuan," jawab Seokjin sembari mengalungkan tangan nya di leher namjoon.

"Aku akan meregistrasikan pernikahan kita setelah malam ini berakhir hm," senyum Namjoon seraya menarik turunkan alisnya.

"Aku menurut Anda saja tuan," ucap Seokjin dengan jari yang mulai bergerilya menurunkan resleting celana namjoon.

"Panggil aku dengan benar kitty," balas Namjoon seraya meremas bongkahan pantat berisi Seokjin.

'Eunghh daddy.'

"Shit, kau membuatku keras kitty, mau melakukan di dinding atau di sofa kitty?" Tanya namjoon seraya melucuti pakaian Seokjin sedangkan orang yang dilucuti pasrah saja.

"Di balkon saja Daddyhh," ucap Seokjin sambil meremas payudaranya sendiri yang sebelumnya sudah dilucuti namjoon.

Tanpa basa basi namjoon mengangkat tubuh Seokjin dan membawanya ke balkon yang terbuka lebar pintunya dan menunggingkan tubuh Seokjin, dia melepas seluruh pakaiannya dengan buru buru dan membebaskan 'little Namjoon' yang sudah mengeras sekeras batu itu dan mengacung tinggi tepat di depan vagina Seokjin.

Belum sempat dia menggesekkan kejantanannya pada lubang surgawi milik Seokjin, Seokjin terlebih dahulu memegang kejantanannya dan meremasnya pelan,"pelan pelan 'daddyhh' ini yang pertama."

"As you wish Kitty."

✓•tbc•✓

Jangan lupa vote, share juga komen.
Vote itu GERATIS! Vote kalian bagi author itu berharga.

Note:

Gaada scene sex nya karena takut ada boetchah yang baca ni work, tapi sama aja sih ada scene yang itu😳 . Ih nyesel aku.

Pengumuman :

Bakal update setiap majum (malam Jum'at)  ini aku update sebagai permintaan maaf karena nge gantung readers karena aku tau di gantung tu gak enak yakan?🙂 Juga memperingati hari ulang tahun golden maknae sekaligus bayi kelinci ke 23 tahun.😇

1 September 2019, 16:04  PM

Written by : goldchizy.
Or
송용서

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang