15. Fall

1.9K 132 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Joon-ah, kumohon jangan berulah kali ini. Aku dan Yoongi tak bisa selalu melindungi mu. Jungkook selalu menemukan tempat mu berada. Jungkook juga sudah menaruh curiga pada kami. Pastikan semua anak buah mu tak ada yang membocorkan rahasia mu. Tak bisakah kau berhenti melakukan semua ini?" Tanya seorang wanita bersungut-sungut pada kekasihnya yang sama sekali tak terusik itu.

"Tak bisa, ini sudah pekerjaan ku Jinseok." Jawab kekasih dari wanita tadi tenang seraya memandangi tubuh kekasihnya dengan raut datar walau sudah tak tahan. Tapi harus tahan, kalau sampai kelepasan pasti kena semprot lagi.

"Kau cinta padaku tidak sih?" Tanya wanita yang dipanggil Jinseok tadi.

"Tentu." Jawab Namjoon dengan kelewat santai.

"Tapi kenapa kau tak mau menuruti ku? Huh..." Tanya Seokjin dengan pipi menggembung sebal.

"Kalau aku berhenti, aku kerja apa?" Tanya Namjoon balik.

"Kau bisa menggunakan kejeniusan mu untuk membuat komputer? Atau robot? Atau lagu? Atau menjual produk makanan... Tidak menjual narkoba pokoknya." Jawab Seokjin masih dengan pipi yang menggembung.

"Hey, ingat. Aku juga menjual semua yang kau sebut tadi." Cuit Namjoon dengan suara kecil.

"Tapi itu sebagai topeng yang menutupi transaksi narkoba mu itu kan!" Raung Seokjin frustasi. Sudah ribuan kali dia membujuk kekasihnya ini untuk meninggalkan pekerjaan yang menghancurkan masa depan banyak orang itu. Belum lagi kekasihnya adalah seorang psikopat yang paling diincar polisi di seluruh dunia karena sudah membunuh orang-orang penting di berbagai negara.

"Kemarilah." Perintah Namjoon. Bagai sihir, Seokjin yang marah-marah pun diam dan duduk di samping Namjoon. Namjoon mengalungkan lengan kiri nya di leher Seokjin dan tangan yang kanan bergerak menyalakan rokok. Seokjin hanya memperhatikan Namjoon dengan seksama tanpa niatan untuk melarang, karena percuma saja melarang kalau tidak dihiraukan.

" Kau mencintaiku?" Tanya Namjoon tiba-tiba.

"Tidak, untuk apa mencintai orang yang susah untuk diubah." Sungut Seokjin jengkel lama-lama.

"Benarkah? Tapi kenyataannya, you're lovin' on the Psychopath sitting next to you, you're lovin' on the murderer sitting next to you. Yeah, and that's me." Ucap Namjoon dengan suara beratnya.

Seokjin mendengus, " kau tahu? Tadi yang kau ucapkan itu adalah sebuah lirik lagu."

"Ya, aku tahu. Tapi itu sebuah lirik yang pas untuk keadaan kita berdua saat ini." Suara berat Namjoon mulai serak dibarengi kuluman bibir yang terlihat kering, juga sesapan rokok yang tinggal separuh membuat Seokjin mengagumi betapa sexy kekasihnya.

"Ada apa baby?" Tanya Namjoon dengan seringai yang terpatri di wajahnya. Sedangkan Seokjin masih memperhatikan jakun Kekasih nya yang naik turun.

"Kau boleh memegangnya baby." Suara dalam Namjoon masuk kedalam rungu Seokjin. Tangan Seokjin sudah bergerilya di leher jenjang Namjoon. Sesekali dia menggigit gemas jakun Namjoon yang hanya dibalas tawa renyah Namjoon yang tak kalah sexy.

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang