5. Heartbeat

5K 262 26
                                    

Seokjin berjalan dengan santai di perjalanan pulang dari supermarket dekat rumahnya. Langkah nya agak ia percepat saat mengingat di rumah anak anaknya sedang bermain sedangkan suaminya sedang tidur. Seokjin menempelkan sidik jarinya di tempat password pagar rumahnya.

Bukannya berlebihan, tapi mengantisipasi adanya penculik atau perampok yang mengincar rumahnya. Setelah pagar rumahnya terbuka, Seokjin segera masuk dan menutup pagar itu yang secara otomatis akan mengunci dengan sendirinya.

Dia membuka pintu rumahnya dengan hati-hati. Menengok ke kanan dan ke kiri mencari anak-anak nya yang hiperaktif setiap detik kecuali saat mereka tidur. Seokjin masih mencoba mencari anak-anak nya dengan menyusuri semua ruangan dan kamar.

Seokjin akhirnya menemukan tanda tanda adanya anak anak, senyumnya yang mengembang seketika memudar saat menyadari jika dia sedang menguping di kamarnya dan suaminya. Seokjin membuka kamarnya dan suaminya dengan tergesa-gesa.

Betapa terkejutnya dia karena wajah suaminya yang sudah belepotan dengan make up nya, sedangkan suaminya hanya pasrah saja saat di dandani anak anaknya itu. Bahkan anak sulung dan anak kedua nya juga tak jauh berbeda keadaannya dengan keadaan suaminya. Tak sampai disitu, bayi gembul nya bahkan mencoret coret wajahnya sendiri dengan pensil alis miliknya.

"Namjoon-ah, astaga! Taehyung, berhenti mencoret wajah papa! Jimin berhenti menguncir rambut kedua Hyung mu menjadi satu! Dan kookie, lihat mama!! Atau tidak ada susu hari ini!!!" Mendengar kata ibunya Jungkook langsung terdiam lalu menatap ibunya dan segera merangkak ke ibunya minta gendong. Setelah itu ia tertawa merasa sudah aman karena ibunya mau menggendongnya.

Seokjin menghela nafas kasar, baru saja ditinggal sebentar sudah kacau. Untung saja anak anak tidak mengotori barang barangnya, dia sudah merasa bersyukur. Begitu pikir Seokjin. Dia segera menyuruh suaminya a.k.a Namjoon itu membersihkan wajah dengan consealer nya dan menyuruh Yoongi dan Hoseok untuk diam dulu menunggu papa mereka selesai membersihkan wajah.

Sedangkan Jimin dan Taehyung, Seokjin suruh untuk cuci muka, tangan, dan kaki, setelah itu tidur. Seokjin memberi Jungkook susu yang sebelumnya sudah ia pompa dari miliknya. Jungkook Seokjin pindahkan ke box bayinya setelah dia rasa Jungkook sudah tertidur lelap.

Dilain tempat tapi satu atap. Namjoon sedang sibuk mengambil karet karet yang ada di rambut kedua anak sulungnya hingga menyatu sampai mereka berdua diam saja saat Namjoon memotong kecil rambut mereka karena susahnya minta ampun. Namjoon menggaruk pelipisnya pelan.

Dia mencoba melepas satu lagi karet yang ada di rambut kedua putranya dengan memutus karet itu, tapi entah Jimin bagaimana mengikatnya hingga karetnya mengikat sampai pangkal rambut kedua Hyung nya. Namjoon meringis kala tak menemukan solusi, hanya ada satu solusi tapi ia tidak yakin untuk mengatakan nya pada anaknya.

"Kenapa papa? Kok tidak dilepas karetnya, katanya tinggal satu," tanya Hoseok sedangkan Yoongi selaku kakaknya itu mengangguk mengiyakan.

"Memang benar, karetnya tinggal satu. Tapi, ini akan sangat susah untuk dilepaskan. Hanya ada satu cara, tapi papa tak yakin akan melakukan ini pada kalian," ucap Namjoon pada kedua putranya yang sekarang mengkerutkan dahi mereka menebak nebak apa yang papanya maksud sehingga membuat papa mereka tak yakin akan melakukannya.

"Kalian jangan marah pada papa ya, soalnya ini satu-satunya cara buat melepas kalian berdua," ucap namjoon sambil menyalakan alat cukur rambut.

Mata Yoongi dan Hoseok melebar seketika kala menyadari yang dinyalakan papa mereka adalah alat cukur rambut, "papa, bukanya karetnya tinggal satu, kenapa rambut Yoongi dicukur. Nanti hilang swag Yoongi papa!!" Jerit Yoongi tak terima seraya menangkis tangan papanya yang memegang alat cukur.

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang