Seokjin mengerucutkan bibirnya karena tunangannya tak kunjung datang, padahal mereka memiliki janji untuk dinner di restoran Italia malam ini. Dia bergidik kala merasa telinganya di tiup dari belakang. Seokjin agak takut bila sendirian di apartemen tunangannya ini, dia sering mendengar suara aneh di luar nalar yang selalu keluar jika dia sedang sendirian. Tapi jika ada tunangannya, suara maupun hal hal aneh tak akan terjadi.
Seokjin menoleh kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, dia melepas sweater dan aksesoris yang dia pakai dan mengembalikan itu semua di kamar. Tak lama kemudian, dia mendengar pintu utama berderit pelan, pertanda adanya orang yang masuk. Seokjin mengabaikannya dan melanjutkan aktivitas membereskan bajunya yang sedikit tertunda.
"I'm here."
Seokjin bergidik saat bisikan itu tiba-tiba terdengar kembali. Dia menoleh dan melihat Namjoon sedang melepas dasi disampingnya, Seokjin menghela nafas dan mencoba berpikir positif. Dia tersenyum dan membantu Namjoon melepas kemejanya dan memasangkan kaus putih tipis milik Namjoon di badan Namjoon.
"Kau mengagetkanku namjoon-ah. Lain kali jangan berbisik di belakang telinga ku," ucap Seokjin membuat alis Namjoon terangkat sebelah.
"Hm? Aku dari tadi tidak mendekati mu. Justru dirimu yang berjalan ke arahku sayang. Aku juga tak berbisik," jawab Namjoon kesal di tuduh berbuat yang tidak dia lakukan. Sudah capek, di omeli lagi.
"Jadi tadi yang berbisik siapa?"
"Mana ku tahu," kendik bahu Namjoon seraya keluar dari kamar mereka berdua.
Seokjin mengekori Namjoon dari belakang dan belok ke kanan, ke arah dapur. Sedangkan Namjoon berjalan ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Seokjin memasukkan makanan yang di bawa Namjoon ke microwave untuk di hangatkan kembali. Dia sudah menduga jika Namjoon akan membawa makanan sebagai ganti dari janji membawanya dinner malam ini.
Seokjin kembali bergidik saat dia rasa angin kencang masuk dari jendela besar samping kanan dapur. Seokjin menutup jendela nya dan kembali ke dapur kala mendengar dentingan microwave, menandakan makanan yang dia siapkan sudah hangat dan siap di sajikan.
'kritt'
Seokjin terkekeh mendengar gesekan antara kaki kursi dan lantai beradu. Mungkin Namjoon sudah tak sabar untuk segera makan. Dia berbalik dan tertegun melihat tak ada siapapun yang duduk di kursi meja makan, sama sekali tak berubah posisi. Seokjin menggaruk pelipisnya dan memanggil Namjoon.
"Hm?" Tanya Namjoon saat sudah berada di depan Seokjin.
"Ayo, bantu aku memindahkan makanan ini," ucap Seokjin langsung di turuti Namjoon.
Namjoon duduk dengan tenang dan mulai memakan makanannya, sedangkan Seokjin masih di hantui rasa penasaran yang berlebih. Sebelumnya belum pernah terjadi hal seperti ini, mungkin hanya lampu yang tiba-tiba mati atau suhu ruangan yang meningkat dan menurun drastis. Juga bisikan-bisikan yang dia anggap sebagai halusinasi saja.
Setelah menghabiskan makanannya, Namjoon mengambil piring nya dan Seokjin dan meletakkannya di sink. Seokjin menatap punggung Namjoon menjauh dan berbalik ke arahnya, Namjoon mengulurkan tangannya dan menarik pinggang Seokjin agar berdiri dan menggiring Seokjin ke dalam kamar.
Namjoon mendudukkan Seokjin di ranjang dan mengusak pelan rambut Seokjin lalu berjalan ke kamar mandi. Seokjin menatap rembulan dari kaca jendela yang terkunci. Dan memalingkan wajahnya saat Namjoon keluar dari kamar mandi.
'brakk kriettt'
Seokjin mendengus jengkel karena momen berciuman dengan Namjoon nya terganggu, Namjoon tersenyum dan menutup jendela lalu berbaring di atas Seokjin.
"I'm here."
✓•tbc•✓
Jangan lupa vote, share juga komen.
Vote itu GERATIS! Vote kalian bagi author itu berharga.Note:
Ada yang tahu, jawaban dari teka teki yang aku masukin ke dalam cerita ini? Coba teliti lagi 2 paragraf terakhir dan kalian akan melihat keanehannya. Kalo ada yang masih belum menyadarinya, kurang aq*a berarti. Gak deh.
Jawaban teka-teki aku.
Baca paragraf kedua terakhir, kalimat nomer 2 trus lanjutin ke paragraf selanjutnya. Yang isinya:
Seokjin menatap rembulan dari kaca jendela yang terkunci.
'brakk kriettt'
Seokjin mendengus jengkel karena momen berciuman dengan Namjoon nya terganggu, Namjoon tersenyum dan menutup jendela lalu berbaring di atas Seokjin.
Kita bahas sama-sama ya.
Seokjin kan melihat rembulan dari kaca jendela yang terkunci saat Namjoon di dalam kamar mandi. Nah, pas Namjoon udah keluar mereka melepas rindu lah istilahnya. Trus ada bunyi jendela terhempas, lalu Namjoon menutup jendela nya. Kalo di logika kan jendela ditutup karena terbuka. Tadi aku udah bilang kalo Seokjin melihat bulan dari jendela yang terkunci, bagaimana bisa terbuka? Sedangkan Namjoon ke kamar mandi trus tempat tinggal mereka ada di apartemen. Gak ada yang bisa manjat kan? Lagi pula jendela nya kan di kunci.
Ada yang masuk :) and I see you
'I'm here'
12 September 2019, 19:00 PM
Written by : goldchizy.
Or
송용서
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin one shot story
Fanfictioncerita one shot namjin. Tolong hargailah author yang mengenaskan ini dengan vote❤️, share🖇️ and comment.✒️ Please give me your vote.❤️ Warning!!! GS Rate M 🔞⚠️ © Written by : @goldchizy or 송서진