11. Carousels

2.6K 141 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namjoon berdiri diam menatap pemandangan didepannya. Pakaian kantornya terlihat tidak sinkron dengan pasar malam tempatnya berdiri. Suasana yang ceria dari anak-anak yang naik wahana dan suasana romantis yang dihasilkan pasangan muda yang sedang kasmaran membuat Namjoon mengernyit dan berpikir, kenapa tidak di tempat sepi dan sunyi? Bukankan di tempat seperti itu bisa membangun suasana romantis juga? Tapi, pertanyaannya hilang  seketika saat mengingat kejadian 2 hari lalu di taman dekat rumahnya.

Dia mengajak Seokjin kesana untuk berkencan, karena pikirnya tempat yang sepi adalah tempat yang sempurna untuk berdua dengan kekasihnya dan melamar nya. Tapi karena kecerobohan nya, dia membuat malam itu kacau dan berakhir Seokjin tak mau bertemu dengannya seharian penuh. Jika ada yang bertanya, kenapa? Dan  apa yang terjadi? Itu karena Namjoon menjatuhkan cincin yang seharusnya dia berikan ke Seokjin. Jika ada yang masih belum terima dan masalah seperti itu saja berakhir marah, kalian salah. Maksudnya jatuh disini jatuh kedalam selokan. Dan ya, masalahnya tak sesepele itu.

Jangan lupakan penjepit dasi keluaran terbaru yang Seokjin belikan dengan uang tabungannya di hari ulangtahun Namjoon kemarin pun ikut hilang karena Namjoon yang berjongkok mencari cincin yang jatuh membuat penjepit dasi itu tergeser dari tempat dan jatuh.

Namjoon menoleh kesana kemari mencari keberadaan kekasihnya yang tiba-tiba muncul dan mengajaknya keluar dari kantor untuk jalan-jalan dan berakhir dengan Namjoon yang membayar semua yang Seokjin beli dan makan lalu terdampar di pasar malam yang masih buka walau sudah tengah malam. Matanya tak henti melirik pejalan kaki yang lewat di depannya, karena mengira kekasihnya akan kembali cepat dan ternyata setelah 2 jam dia berdiri disini kekasihnya itu tak kunjung kembali dan membawa blackcard nya entah untuk beli apa. Namjoon pasrah saja, dia masih mau hidup dengan Seokjin nya.

"Oppa.... Lihat, aku bawa apa?"

Namjoon menoleh ke asal suara dari sebelah kanannya dan melihat kekasih yang lama dia tunggu datang dengan sekantung besar jajanan para pedagang kaki lima, di tangan kanan kekasihnya itu membawa se tusuk sosis jumbo dengan sambal yang menetes ke tanah. Namjoon menggelengkan kepalanya dan mengambil kantung di tangan kiri Seokjin dan menggandengnya masuk ke dalam mobil.

Seokjin menarik tangannya tak mau masuk kedalam mobil, dan Namjoon menaikkan sebelah alisnya. Berpikir 'apa yang tadi itu masih kurang?'. Namjoon bersumpah ingin segera pulang dan tidur dengan tenang setelah meladeni Seokjin dengan mode manja yang sangat kelewatan tapi Namjoon suka.

"Ada apa baby?" Tanya Namjoon dengan pandangan memohon pada Seokjin.

"Aku ingin naik Komidi putar oppa, pwease.... Sekali saja." Ucap Seokjin diiringi kerjapan mata menggemaskan, dan jangan lupakan bahwa tubuh yang makin merapat pada sang pria juga tangan yang memeluk lengan kekar Namjoon sesudah membuang tusuk sosis yang sosisnya sudah raib entah kemana.

Namjin one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang