Sudah tiga hari Namjoon selalu mendengar tangisan seorang wanita dari ruangan khusus bonsai miliknya. Dan setiap dia mengecek apakah ada orang disana, dia hanya akan melihat bonsai nya tanpa adanya wanita menangis disana. Tapi setelah Namjoon menutup pintunya, dia akan mendengar suara tangis itu lagi dan berulang-ulang. Namjoon menjadi kesulitan untuk tidur karena terganggu tangisan wanita itu.
Awalnya Namjoon kira yang menangis adalah tetangganya yang notabenenya adalah perempuan dan tinggal sendiri di samping rumahnya. Namjoon juga tak memiliki tetangga selain perempuan itu. Tapi, setiap Namjoon bertanya apakah perempuan itu menangis setiap malam? Perempuan itu menjawab dengan gelengan. Dan Namjoon merasa frustasi dibuat nya.
Namjoon menapaki jalan setapak menuju rumahnya. Dari kejauhan, Namjoon dapat mendengar tangisan yang setiap malam mengganggu tidurnya. Dan kali ini Namjoon akan menangkap pelakunya lalu bertanya apa tujuan wanita itu menangis di malam hari, apalagi di rumahnya.
Dengan perlahan, Namjoon membuka pintu ruangan penuh bonsai nya, Namjoon mengernyit parah karena tangis wanita itu tidak berhenti walau dia masuk lebih dalam ke tengah ruangan ini. Dia melihat seorang wanita terduduk di lantai dengan air mata mengalir deras juga isakkan tangis yang turut keluar saat wanita itu mengusap pipinya, jangan lupakan hidung dan pipi memerah karena tangis yang tak kunjung reda membuat wanita itu sesak nafas karena saluran nafasnya tersumbat.
Wanita itu menoleh ke arah Namjoon yang berada di belakangnya dan memeluk Namjoon erat. Namjoon yang bingung hanya bisa mengusap punggung wanita itu yang berbalut dedaunan. Wanita itu melepaskan pelukannya perlahan lalu menatap kedua manik Namjoon yang bergetar karena mengagumi elok nya sosok di depannya, kulit putih bersih nan halus, bibir merah merekah, hidung mancung bak ratu istana, pipi chubby dengan rona merah alami membuat Namjoon jatuh cinta untuk pertama kalinya.
"Ekhem... bagaimana bisa kau berada di ruangan bonsai ku? Noona?" Tanya Namjoon setelah sadar dari lamunannya.
"Aku dyard, aku sampai disini karena di ambil teman anda. Dan aku harus kembali ke hutan untuk menyelamatkan satu-satunya saudaraku dari pembakaran lahan untuk industri." Jawab wanita itu tergesa-gesa.
"Dyard?"
"Aku peri hutan tuan, saya termasuk golongan nymfa yang hanya bisa berjalan di tanah dan dia air saja. Saya mohon kembalikan aku ke hutan. Saya akan sangat berterima kasih pada anda karena mau mengantar saya kembali." Jelas wanita itu pada Namjoon yang kelihatannya tidak tahu apa itu dyard.
"Lalu kenapa kau menangis setiap malam. Kau kan bisa langsung meminta pertolongan ku, setiap aku masuk suara tangisan mu akan hilang. " Tuntut Namjoon.
"Aku takut kau akan mencelakai ku dan tak mau mengembalikan ku tuan." Ucap wanita itu dengan wajah lesu.
"Siapa namamu?" Tanya Namjoon.
"Aku Seokjin tuan." Jawab Seokjin mendongak kan kepala.
"Bagaimana kau tau kalau hutan tempat mu berada akan di bakar dan di jadikan tempat industri, memangnya kau tahu apa itu industri?" Tanya Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjin one shot story
Fanficcerita one shot namjin. Tolong hargailah author yang mengenaskan ini dengan vote❤️, share🖇️ and comment.✒️ Please give me your vote.❤️ Warning!!! GS Rate M 🔞⚠️ © Written by : @goldchizy or 송서진