08 • Tiara

4.4K 262 0
                                        

"Tiala mau sama Kak Nada!"

"Mamas!"

"Ayok kita ke lumah Kak Nada lagi!"

"Mamas ayoo ...."

Gema angkat tangan jika sudah begini, sedari tadi Tiara terus-terusan merengek ingin ke rumah Nada. Ia tak menduga jika adiknya tersebut sangat senang jika bersama dengan gadis itu.

Bagaimana tidak, pasalnya Nada memberi tahu Tiara bahwa ia mempunyai seekor kucing yang lucu. Namun, Tiara tak sempat melihat kucing itu. Maka jadilah seperti sekarang, bocah kecil itu tak kunjung diam untuk membujuk Gema agar mereka berdua kembali ke rumah Nada.

"Dek, Mamas capek. Kapan-kapan aja ya ..." Gema berucap dengan pelan agar Tiara bisa mengerti.

"Gak mau! Tiala mau sekalang!" Tiara tetap pada pendiriannya. "Mau liat mpus ...."

"Di dekat rumah kita juga banyak noh kucing," kata Gema dengan tangan yang sibuk mengutak-atik ponselnya sambil rebahan di atas sofa.

"Bukan!" Volume suara Tiara semakin tinggi. "Mpus yang di dekat lumah jelek-jelek! Tiala gak mau!"

"Dedek, diem!" Gema sudah lelah mendengar celotehan sang adik. "Udah malem, Dek. Mending dedek bobo sana."

"Gak mau!" Tiara manyun, lalu dengan lincahnya ia pun berlari menuju papanya yang tengah sibuk telponan.

"Pasti tuh bocah mau ngadu ke Papa," dengus Gema.

Lima belas menit kemudian.

Gema menatap bingung ke arah Arga yang sudah rapih dan wangi sambil menggendong Tiara yang sedang menangis.

"Papa mau kemana?" Gema bertanya heran.

"Papa mau nyusul Mama ke rumah sakit," jawab Arga. "Kamu jagain Tiara aja di rumah."

Tangis Tiara semakin meledak. "Gak mau!"

"Anjir, mampus gue ...." Gema memijat kepalanya yang terasa pusing.

• • •

Dua jam berlalu, Gema harus super sabar menghadapi tingkah adiknya yang semakin membuatnya pusing. Berbagai macam snack dan boneka berserekan dimana-mana. Tentunya semua itu ulah Tiara.

Jam pun sudah menunjukkan pukul sepuluh malam,  sekarang gadis kecil itu malah sedang asyik merusak mainan robot-robotan yang pernah diberikan Agus sebagai hadiah ulang tahun untuknya.

"Mamas, Papa sama Mama kapan pulang!"

Gema mendengus, ia sudah seratus kali mendengar Tiara mengatakan itu. "Kan Mamas udah bilang, mending Dedek bobo aja."

"Gak mau!"

Lagi lagi, Gema harus sabar. "Kalau nggak bobo entar digigit kebo."

"Gak mau!"

Kampret banget Adek gua batin Gema menggerutu, kemudian ia bangkit dari sofa dan meraih ponselnya yang baru saja berbunyi di dekat Tiara.

Gema menautkan kedua alisnya, ada dua notifikasi dari aplikasi whatsapp.

Nada: Gema haiii

Nada: Vidcall yuk!

Gema molongo sesaat, namun beberapa detik kemudian ia mengingat sesuatu. Yap, tadi siang Gema sempat bertukar nomer whatsapp dengan Nada. Itu pun ia terpaksa, karena gadis itu terus-terusan membujuk dengan wajah yang dibuat-buat seperti anak kecil yang ingin menangis. Dan akhirnya, pertahanan Gema langsung runtuh.

Gema Alenzo: y

Gema Alenzo: mls

Baru saja ingin meletakkan ponselnya, benda pipih itu kembali berbunyi.

Nada: telponan aja yuk!

"kenapa sih ni cewek?" batin Gema.

Selang beberapa detik kemudian ponselnya berdering, Gema berusaha untuk tidak mengeluarkan emosinya setelah melihat nama gadis itu dari layar ponselnya, ia pun langsung menekan tombol hijau.

"Haloo, aku bosen nih, makanya telpon kamu. Hehe ...."

Gema berdecak sebal, "Ngapain sih nelpon segala? Udah malem juga, ganggu orang aja."

"Suka-suka aku dong! Oh iyaa, Tiara mana? Udah tidur ya?"

Lantas Gema langsung melirik Tiara yang masih betah bereksperimen dengan mainannya. "Belom, dia lagi main tuh."

Terdengar kekehan diseberang sana, "aku kangen Tiara."

Kini, mata Gema kembali tertuju pada Tiara yang melangkah ingin menghampirinya.

"Mamas, itu siapa yang nelpon.. Mama ya?!" ucap bocah kecil itu sambil berusaha meraih ponsel sang kakak.

"Dek, yang nelpon bukan Mama," sahut Gema.

Tiara mengerucutkan bibirnya, "telus sapa."

"Nada." Gema tak sengaja mengatakannya, ia pun spontan langsung menutup mulut. "Eh, bukan-bukan!"

Mendengar kata 'Nada' lantas si kecil Tiara langsung tersenyum senang.

"KAK NADA!!"

Gema kewalahan menghadapi Tiara yang berusaha keras ingin mengambil ponselnya.

"Dek, tenang dulu. Jangan bikin Mamas pusing," ujar Gema, kemudian ia menekan tombol speaker dari layar ponselnya agar Tiara bisa lebih jelas mendengar suara Nada.

"Halo?" 

Tiara semakin atusias, "Kak Nada!"






Setelah dua puluh menit berceloteh dengan Nada melalui ponsel, akhirnya si kecil Tiara kini ketiduran. Gema menghelas nafas, akhirnya ia bisa rebahan dengan tenang tanpa ada gangguan dan suara-suara cempreng dari bocah kecil itu.

Ting!

Satu notifikasi kembali berbunyi melalui benda pipih itu, Gema mendengus. "Siapa lagi sih?!"

Nada: good night gemaaa!😁😳

Setelah melihat pesan dan nama pengirim tersebut, Gema merasakan hawa yang berbeda. Kayak ada ... hangat-hangatnya.


• • •

TBC.

Nada & Gema [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang