Sadness

1.4K 162 16
                                    

[MAAF JIKA ADA TYPO]

"Kontrakmu sebagai coodi noona sudah selesai. Terima kasih atas kerjasamanya" Ucap PDnim dengan ramah.

"Terima kasih PDnim" Jawab Jisoo dengan senyum manisnya.

"Dan kontrakmu sebagai kekasih Taehyung tersisa seminggu lagi. Ku harap kau tidak merasa dirugikan disini. Dan tenang saja, kami akan menjagamu, karena aku tahu setelah ini kau belum sepenuhnya terbebas dari penggemar. Setelah kontrakmu sebagai kekasih Taehyung sudah selesai, maka agensi akan mengumumkan bahwa hubunganmu dan Taehyung berakhir"

"Bisakah anda mempercepat kontraknya?"

"Memangnya kenapa?, kau hanya tinggal menunggu 7 hari saja"

"Saya mempunyai alasan..." Jisoo mulai memberitahu sang CEO alasan dia memutuskan kontrak lebih cepat.

"Hm, aku mengerti keadaanmu. Aku akan mengurusnya, besok kau bisa kesini"

"Kalau begitu saya permisi PDnim" Jisoo beranjak keluar dari ruangan PDnim.

Jisoo terdiam, entah kenapa setelah keluar dari ruangan PDnim dia seperti kehilangan kerja otaknya.

"Kau mau kemana?" Tanya Taehyung saat melihat Jisoo keluar dari ruangan PDnim.

Jantung Jisoo berdegup saat melihat wajah Taehyung yang sudah 3 hari ini tidak dia lihat. Seketika matanya memanas, mengingat sebuah peristiwa yang tidak dia inginkan.

"Pulang"

"Kenapa pulang?"

"Memangnya untuk apa aku masih disini?" Entah kenapa perlahan-lahan mata Jisoo mulai dipenuhi dengan air yang mereka sebut berkaca-kaca.

"Ada apa denganmu?, kenapa akhir-akhir ini kau tidak mau menemuiku?. Kau juga mengabaikan panggilanku"

Habis sudah, air mata yang Jisoo bendung dengan sekuat tenaga mulai turun melewati pipi halusnya dengan lancang.

Jisoo tidak menjawab dan hanya mematung mendongakkan wajahnya untuk mengurangi air mata yang terus mengalir.

"Apa kau juga tidak mau bicara padaku?"

Masih sama seperti tadi, Jisoo masih mengontrol emosinya, menahan air asin yang terus saja meluncur tanpa ijin.

"Kau tahu betapa gilanya aku saat aku tidak tahu kabarmu?. Kau tahu betapa susahnya aku?. Walaupun itu tidak lebih dari 3 hari"

"Apa yang kau katakan?" Akhirnya Jisoo mengeluarkan suara lirihnya akibat tangisan yang dia timbulkan.

"Kau tidak mengerti apa yang aku katakan?. Tidakkah kau sadari betapa dibutuhkannya dirimu bagiku?. Rasa nyaman yang terus bertambah saat bersamamu, tidakkah kau sadari itu?..." Taehyung menghela nafas yang sempat tidak dia dapatkan.

"... Aku ingin terus bersamamu. Dan aku juga tahu kau sama sepertiku" Lanjutnya.

Jisoo mengusap pipinya kasar, masih berusaha mengambil nafas dengan benar walau masih sesenggukan. Menatap Taehyung sekilas, kemudian pergi dari hadapan Taehyung tanpa sepatah katapun masih dengan air mata yang terjun bebas meski sudah dihalau.

Taehyung tidak mengejarnya, hanya membiarkan punggung mungil itu semakin menjauh dari pandangannya. Ada rasa lega yang Taehyung rasakan setelah mengatakan semuanya pada Jisoo, tapi persaan leganya juga bercampur dengan perasaan takutnya akan ketidakhadiran Jisoo yang selama ini mengisi kekosongan hati Taehyung.

Jisoo yang selama ini menghibur Taehyung saat dirinya lelah. Jisoo yang memerhatikan Taehyung, Jisoo yang mengerti semua yang Taehyung inginkan.

---

How A.R.E M.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang