06

1.6K 60 0
                                    

Tasya yang sedari tadi sudah melakukan sesi pemotreatan mulai resah

123  cekrek

Blits  kamera ke arah gadis 16 tahun itu dengan lihai dia berpose layaknya model papan atas

"udah dulu istirahat ya"

Tasya masuk ke dalam ruang make up dengan selalu melihat jam di tangannya

"lo kenapa sih liatin jam mulu dari tadi?"
"haduu ini masih lama gak mbak?"
"bentar lagi, emang ada apa sih?"
"gue udah ada janji malam ini mau belajar di rumah angga"
"elu belajar, hmmm hahaha"

Melihat reaksi fanny membuat taysa menjadi kesal

"kenapa sih lo mbak? Ada yang aneh?"
"banget lo aneh banget,  sejak kapan lo mau belajar sama angga lagi, belum juga 2 hari lo sekolah tapi perubahan lo pesat"
"apasih,  lagian gue terpaksa denger ya TERPAKSA!"
"yakin awas ae lu naksir sama angga"
"dih gue naksir angga? Gak akan!!"
"yaya buktiin aja kata-kata gue,  kalo sampe nanti lo naksir angga lo harus beliin gue handphone keluaran terbaru"
"deal"

Tasya dan fanny menjabat tangan tanda persetujuan mereka hingga kameramen masuk ke dalam ruangan

"lo udah boleh balik sya foto lo selalu memuaskan hasilnya"
"thanks ya kak"
"oke, see you next time sya"
"nanti kalo ada lagi jangan lupa kontak gue, gue pergi dulu"
"oke sya"

Tasya masuk ke dalam ruang ganti lalu menganti pakiannya dengan pakian baju kaos putih dan celana jeans sedikit robek di sekitaran lutut nya di tambah memakai sepatu nike kesukannya

"mbak gue pergi dulu"
"eeeh tapi gue sama siapa dong pulangnya"
"oooh ya, gue tau bentar"

Tasya merogoh handphonenya terlihat sedang menelpon orang lalu kembali menemui fanny

"lo pulangnya sama bang rio aja dia udah otw gue jalan dulu bye"
"eeh tapi sya, tasya"

Tasya tidak menghiraukan panggilan fany sekarang dia hanya cemas terlambat datang

Kini mobil tasya sudah sampai di depan rumah mewah yang sepi dengan rasa takut tasya turun dari mobilnya

"aah sialan kenapa gue gak minta nomor wa nya aja sekalian, kalo kayak gini kan gue gak bisa nelfon dia mana sepi lagi"

Dengan keberanian tasya mengetok pintu utama di rumah ini, tapi belum sempat mengetok pintu ada seseorang yang menepuk pundak

"ini siapa ya di belakang gue,  kalo gu nengok ntar setan tapi kalo gue gak nengok gue penasaran"

Dengan mata memejam tasya memutar balik badannya dengan hati-hati saat di buka pelan-pelan matanya tasya malah teriak

"aaaaaa setan"
"shuut tu mulut gak bisa di rem apa?  Malu di denger tetangga"

Tasya kini sudah membuka matanya full saat di lihatnya angga dengan wajah datarnya yang dingin membuat siapa pun di dekatnya akan ketakutan

"maaf"
"lo telat 10 menit"
"ya maaf"
"masuk"

Ucap angga seperti anak ayam mengikuti induknya tasya berjalan di belakang angga hingga angga berhenti mendadak dan membuat tasya menabrak angga

"aww kalo mau berhenti bilang"
"duduk"

Angga pergi ke kamarnya lalu kembali dengan membawa banyak buku di tangannya

"nih kerjain"
"gue?"
"iya"
"lah lo kan belum ngajarin gue mana bisa gue ngerti"
"ini tuh sejarah lo gak harus hitung-hitungan lo cuma perlu baca tu buku lalu selesain soal yang ada di buku itu,"
"what!! Lo nyuruh gue baca buku setebal ini yang bener dong lo nyuruh orang"
"pilih matematika atau sejarah"
"sejarah aja gue udah capek banget kalo harus gue ngerjain soal matematika lagi bisa pingsan gue"
"kerjain"
"iyaiya bawel deh ah"

Tasya mulai membaca buku yang di berikan oleh angga sedangkan angga, angga membaca novel yang baru di belinya

"lo baca apa sih ngga?"
"novel"
"anak baru lahir juga tau itu novel, tapi judulnya apaan?"
"bumi manusia karyanya pramoedya ananta tour"
"waduh bacaan lo berat juga"
"hmm"
"ngga lo kenapa sih dingin banget sama orang, padahal ya kalo sedikit ramah, sedikit aja ramah sama orang mungkin lo bisa jadi most wanted di sekolahan secara lo ganteng kapten basket, lo ketua osis, dan lo juga pinter tapi sayangnya lo terlalu cuek sama sekitar lo"

Angga hanya melirik ke arah tasya yang sedari tadi hanya mengoceh tidak jelas karena sudah kesal melihat mulut tasya yang tidak bisa berhenti ngomong angga mencium bibir tasya

Cup

"angga!! Lo ngambil first kiss gue!!"
"kerjain atau gue cium lagi"

Dengan cepat tasya mingkem mulutnya agar tidak ngomong sedangkan angga tanpa sadar tersenyum melihat kelakuan aneh gadis di depannya

Karena angga terlalu serius membaca tanpa sadar angga sudah membaca lebih dari satu jam di liatnya tasya yang tertidur diatas buku denga pulpen di tangannya

Angga menepikan rambut yang menutupi wajah cantikny lalu menopang dagunya dengan tangan lalu menatap tasya sangat dalam tapi tasya malah mengigau

"mbak gue capek, aku butuh istirahat 5 menit aja"

Ucapnya dengan mata yang masih memejam dan masih memegang pulpen

"kecapekan"

Melihat tasya seperti itu angga berinisiatif untuk menelpon orang rumah yang bisa menjemput tasya

Di carinya handphone tasya lalu mencari nomor rio

"hallo sya kenapa?"
"bang ini gue angga"
"angga siapa?"
"angga baskara"
"kok lo yang bawa hp nya tasya,  tasya gak papakan"
"tasya gak papa bang tapi tasy ketiduran di rumah gue"
"rumah lo?"
"ehhm jadi tasya itu belajar di rumah gue bang, gue di suruh jadi pembimbing tasya"
"ooh biar gue jemput tasya lo kasih alamat lo aja"
"iya bang"

Tut
Tut

Angga mematikan sambungan telfonnya sejam berlalu dan rio datang ke rumah angga untuk menjemput adiknya

"kayaknya tasya kecapekan bang"
"makasih ya ngga lo udah jagain adek gue"
"iya bang sama-sama"
"gue pulang dulu"

Ucap rio yang mengendong tasya ala bridal style lalu di bawanya ke dalam mobil kemudia rio melajukan mobilnya meninggalkan rumah angga

celebrity love story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang