25

1.2K 53 0
                                    

Seorang wanita cantik bergelut di mejanya denga laptop dan berkas berkas menumpik di mejanya

Tok
Tok
Tok

"Sibuk amat buk"

Gadis itu hanya menatap sekilas lalu kembali beralih ke kertas di depannya

"Kenapa bang?"
"Hmm lo ke indo ya"
"Hmm"

Gadis itu belum mencerna kata-kata lelaki yang di panggilnya bang hingga dia sadar dan menghentikan aktivitasnya

"Lo nyuruh gue ke indo?"
"Iya, ngurusin perusahaan yang di indo lagi ada masalah dek"
"Gak, gak mau gue"
"Lagian udah 5 tahun lo gak balik"
"Kenapa gak lo aja sih kesana kenapa harus gue?"
"Tasya adik ku sayang abang harus ngurus perusahaan yang di london dulu"

Tasya bangkit dari duduknya berjalan menuju sofa lalu duduk di depan rio

"Gue yang ke london lo yang ke indo deh"
"Gak bisa soalnya gue mau honeymoon sama fany dan gue mau nitipin arkan sama lo"
"Gila lo enak-enakan liburan masa gue harus jadi baby sitter"
"Please lah sekali ini doang lagian lo gak bakal repot banget momy sama dady di indo sya lo cuma ngurusin perusahaan, lo mau kan nambah ponakan cewek lagi yayya"

Rio memasang wajah memelasnya tasya mengehela nafasnya dalam-dalam lalu mengangguk pasrah, rio yang melihat jawban adiknya langsung memeluknya

"Eet tapi dengan satu syarat"
"Apa? Lo mau gue oleh-olehin apa?"
"Tau aja kalo mau oleh-oleh, lo harus beliin gue jam tangan terbaru, tas terbaru, dan pastinya gue mau mobil keluaran terbaru yang gue pakek di indo"
"Gampanh kalo itu yang penting gue bisa bikinin arkan adek"
"Idih mesum, udah pergi lo sana gue mau kerja"
"Iyaiya galak amat pantesan J O M B L O!!"
"Abang iiih"

Rio berlari keluar ruangan untuk menghindari ruangan tapi rio kembali manampakan wajahnya di pintu

"Ooh ya lupa bilang lo ke indonya lusa, siap-siap ya bye"
"Bang gila lo gue baru di kasih tau"

Sebelum amukan tasya makin menjadi rio sudah lebih dulu kabur dari ruangan tasya

Sampainya di rumah tasya langsung packing barangnya untuk ke indo saat sedang membereskan bajunya seorang laki-laki masuk ke dalam kamar tasya

"Sya"
"Hmm"
"Ada kabar baik buat lo!"
"Apaan?"
"Gue ikut ke indo"
"Hmm"
"Cuma hmm"
"Terus gue harus apa?"
"Apa kek gitu"

Tasya memutar bolanya malas lalu mencubit pipi milik nando dengan keras

"Hahaha akhirnya lo ikut sama gue ke indo gue seneng deh"
"Aduduh sakit tasya gak gitu juga kali"
"Udah diem mending lo bantuin gue beberes biar cepet"
"Lagian ni baju lo banyak banget"
"Bawel aah mau gue geplak lo"
"Hehe gak deng"

Tasya tak menghiraukan nando dan lanjut membereskan barangnya walaupun pikirannya sedang kacau

Dua hari berlalu hari ini adalah hari tasya dan nando akan balik ke indo, nando yang sangat excited sedangkan tasya memasang wajah biasa saja

"Sya lo kayak gak seneng gitu mau balik"
"Biasa aja"
"Lo.."
"Lo ngomong lagi gue lakban mulut lo ndo, lo mending diem bentar lagi kita landing"

Nando menutup mulutnya dengan tangan membuat tasya lega, setelah beberapa jam menempuh perjalanan korea jakarta akhirnya mereka sampai di bandara soekarno hatta, tasya dan nando menyeret kopernya hingga ada seseorang yang melambaikan tanganya dan menghampiri mereka

"Tasya!!"

Tasya ikut melambaikan tangan mereka saling berpelukan

"Apa kabar lo?"
"Baik jun, lo apa kabar?"
"Gue mah baik selalu"
"Kenalin ini nando, nando ini juna temen gue"

Mereka saling berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing

"Udah yuk pulang gue udah ngantuk"
"Ayook, gimana korea?"
"Korea menyenangkan"

Saat mereka berjalan tasya kaget melihat banyak wartawan yang sudah berada di luar airport, tasya berbisik ke arah kuping juna

"Lo yang ngasih tau mereka?"
"Sumpah bukan gue, gue aja kaget"

Tasya memejamkan matanya sebentar memakai kaca matanya lalu berjalan santai ke arah kerumunan wartawan

"Tasya bagaimana perasannya setelah 5. Tahun kembali ke indonesia?"
"Tasya ada keinginan untuk kembali ke dunia entertainment lagi?"
"Tasya apaka kamu sama keluarga sengaja menghindari isue yang beredar 5 tahun lalu?"

Tasya terus berjalan dengan nando dan juna di sampingnya mencoba memberikan jalan tasya

"Maaf ya mbak mas wawancaranya besok-besok aja ini tasyanya baru sampe dan butuh isirahat di mohon pengertianny"

Tasya memejamkan matanya di mobil membuat nando dan juna khawatir

"Lo gak papa?"
"Gak, gue cuma kaget setelah 5 tahun gue gak pernah di depan kamera"
"Maafin gue ya sya"
"It's okay, tapi siapa lagi yang tau gue balik selain lo?"
"Gak ada sya, tapi gue juga gak ngundang tu wartawan"
"Yaudahlah gak papa, gue pengen pulang dulu"

Tanpa berkata apapun rio menjalankan mobilnya. Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di rumah mewah milik keluarga tasya

Tingnong
Tingnong

Tasya tersenyum ketika wanita yang di cintai yang membukakan pintu

"Mom?"
"Baru nyampe sayang? Masuk dulu pasti capek kan?"

Tasya hanya mengangguk lalu merebahkan dirinya di sofa empuk dan momy nya membawakan air es untuk anaknya

"Gimana perjalanannya lancar kan?"
"Lancar mom, tapi tadi airport banyak wartawan masa"
"Pasti ada orang lain yang tau kamu bakal balik sayang, momy aja pas pulang juga banyak wartawan juga tapi yasudahlah, sudah resiko jadi publik figur sayang"

Tasya hanya tersenyum memandang wajah momynya, momynya yang dulu sudah berubah momy nya yang ada di depannya adalah wanita lembut penuh kasih sayang, lamunan tasya buyar ketika ada yang menyebut namanya

"Baru nyampe anaknya dady?"

Tasya langsung memeluk dadynya yang baru saja sampai rumah

"Gimana perusahaan di korea amankan?"
"Aman dad"
"Eeh momy kok gak liat nando sih, nando kemana? Gak jadi ikut dia"
"Nando mah norak masa baru nyampe airport udah minta jalan-jalan ya sekarang lagi jalan tuh sama juna"
"Hussh gak boleh gitu"
"Lagian mom tu anak ribet kek anak perawan, segala skincare lah di bawa, baju tidur adeeh pusing"
"Dia kan perfectionis, lagian ini pertama kalinya dia ke jakarta setelah 18 tahun pindah ke korea wajarlah"
"Udah aah tasya mau mandi dulu lengket"
"Nanti langsung turun makan"

Tasya hanya mengancungkan jempolnya sambil berjalan ke arah tangga

Setelah melakukan berbagai ritual mandinya tasya turun ke bawah sudah ada orang tuanya, nando dan juna pastinya

"Udah puas jalan-jalannya?"
"Belum, lo harus nganterin gue keliling jakarta"
"Ogah, gue kerja sibuk, lagian lo norak banget sih"
"Eeh sya ini tu pertama kalinya gue ke jakarta setelah 18 tahun jadi wajar"
"Serah lo"

Mereka bertiga hanya geleng-geleng kepala jika melihat tasya dan nando yang selalu berdebat masalah sepele

"Udah-udah makan"
"Eeh arkan mana sih mom"
"Itu arkan"

Momynya menunjuk ke arah samping dilihatnya keponakan lucunya dengan sahabatnya, tasya tersenyum lalu memeluk sindy erat

"Aaa kangen, kangen lo balik gak bilang gue sih"

Tasya melepas pelukannya hanya cengengesan ke arah sahabatnya

"Hehe lupa maaf deh"
"Lo mah lupain aja gue, gue mah apa atuh cuma remahan rengginang marah gue sama lu, lu nganggap gue apa sih"
"Aah lebay lu, gak jadi gue ngasih albumnya exo + ttdnya"
"Yah jangan gitu dong sya lo kan udaj janji"
"Lo kan marah sama gue"
"Gak jadi marah"

Sindy menatap tasya penuh harap dan tanga yang sudah di depan tasya membuat tasya terkekeh

"Ntar dulu ngobrolnya makan ayok, sya ajak juga sindynya"
"Ayok makan"
"Tapi ntar album ya?"
"Liat nanti"

celebrity love story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang