04

1.7K 71 1
                                    

Setelah menghabiskan makanan dan tehnya tasya mencoba mencari handphonenya untuk menghubungi fanny tapi belum. Sempat menelfon angga sudah masuk lagi ke dalam ruangan uks membawa tas dan jangan lupa dengan muka datarnya

"ngapain lagi? Mau ngehukum gue lagi? Belum puas yang tadi?"
"bawel"

Tanpa aba-aba angga mengendong tasya ala bridal style sedangkan tasya mencoba memukul dada bidang angga untuk menurunkannya

"lepas lo apansih"
"diem"

Kata-kata angga yang dingin dan wajahnya yang datar membuat tasya ketakutan dan pasrah

Angga membawa tasya masuk ke dalam mobil

"alamat lo?"
"hah?"
"ck alamat rumah lo"
"ooh jl *** no ***"

Angga hanya diam dan memilih untuk fokus menyetir mobilnya. 15 menit perjalanan angga sampai di depan rumah mewah, tapi tasya malah tertidur pulas angga mencoba membangunkannya

"heh bangun udah sampe"
"bentar bang aah gue capek"
"BANGUN!"

kali ini angga membangunkan tasya dengan suar tegasnya yang membuat tasya langsung bangun

"ini dimana?"
"rumah lo"
"ooh udah sampai"
"turun"
"iya iih gak usah jutek gitu ini gue turun makasih"

Tasya turun dengan kesal sedangkan angga sudah pergi tanpa berniat pamit atau menjawab ucapan tasya

Dengan menarik nafas panjang tasya mencoba melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan seperti dugaanya rumahnya sepi

"aku pulang"

Tasya melempar tasnya sembarangan lalu merebahkan dirinya di sofa, namun saat akan memejamkan matanya tasya mendengar suar bariton dari arah belakang

"baru pulang?dari mana aja kamu baru pulang sekarang"

Tasya yang malas menjawab bangun lalu pergi namun baru beberapa langkah laki-laki itu kembali berbicara

"dady denger kamu sekolah lagi?"
"tumben perhatian"

Lagi-lagi tasya meninggalkan ayahnya namun baru akan naik tangga lagi-lagi ayahnya bicara lagi membuat tasya muak

"ntar malam dady ada dinner dengan klien dandan yang cantik suruh juga momy sama abang kamu datang"

Tasya tidak menjawab dan memilih masuk ke dalam kamar mengunci pintu dan tidur

Entah sudah berapa jam tasya tidur tapi yang pasti dirinya sangat kelelahan dengan hukumannya tadi dan dengan omongan dadynya

Tok
Tok
Tok

Tasya terbangun karena suara ketokan pintu dan suara yang sangat ia kenali

"sya ini abang lo gak mati kan di dalam sana?"

Dengan muka bantal dan baju sekolah yang sedari tadi belum di gantinya membukakan pintu

"ya tuhan kaget gue, lo kenapa jadi kayak kunti gini sih muka acak-acakan baju udah kayak gembel"
"apasih lo bang ganggu orang lagi tidur deh ah"

Tasya berjalan ke arah kasurnya lalu tidur kembali

"yaelah ni anak malah molor lagi, sya bangun lo mandi sana ganti baju dandan yang cantik"
"bang ah mau kemana sih"
"dinner sama kliennya dady"
"harus banget gue akting kalo seakan-akan keluarga kita ini harmonis?"
"sya gue tau lo capek tapi ini demi lo demi gue demi karir kita, lo lakuin ini bukan karena dady atau momy tapi demi abang bisa kan?"

Dengan hembusan nafas tasya bangun dari tidurnya

"huuuft iya gue mandi, lo keluar dulu sana"
"iya iya makasih ya adik abang yang cantik, dandan yang cantik abang tunggu di bawah"

Dengan gontai tasya memasuk kamar mandi

Setelah menyelesaikan ritual mandinya tasya mengganti pakiannya dengan gaun hitam panjang dengan rambut di gerai dan sedikit riasana di wajahnnya

Tasya turun ke bawah lalu memasuki mobil dengan kedua orang tuanya dan abangnya hanya ada keheningan di dalamnya karena kedua orang tuanya sibuk dengan dunianya sendiri rio yang sadar adiknya tidak nyaman mengenggam tanganya lalu berbisik

"this is only a moment"

💠💠💠

Sedangkan di sisi lain 2 pria berjas hitam sedang duduk menunggu seseorang

"itu dia"

Tunjuk salah satu pria itu dan pria lainnya mengikuti pandangannya di lihatnya keluarga memasuki area restauran

"mereka?"
"iya mereka, rekan bisnis papa"

Mereka semakin mendekat hingga salah satu gadis mendekati laki-laki itu

"elo? Kenapa kemana pun gue pergi lo selalu ada jangan-jangan lo ngikutin gue ya"
"tasya!"

Interupsi ayahnya sedangkan laki-laki itu hanya menatapnya dingin tanpa ekspresi

"maafin anak saya ya mas dia emang gitu orangnya"
"ooh gak papa mas namanya juga masih remaja"
"kalian saling kenal?"
"dih aku kenal dia ogah"
"tasya!"

Tasya hanya bisa mendengus kesal melihat sosok ayahnya yang berubah menjadi perhatian

"minta maaf, dady gak ngajarin kamu kayak gitu ya"
"gak usah om gak papa om saya maklum tasya kan ARTIS PAPAN ATAS"
"kamu baik ganteng lagi nama kamu siapa?"
"angga tante"

Tasya menatap tajam ke arah angga sedangkan angga masih tetap diam dengan wajah datarnya

Rio yang melihat adiknya sedang menahan amarah mencoba bertanya

"dek lo kenapa sih?"
"gak papa gue ke toilet dulu"

Tasya bangun dari duduknya lalu pergi namun sedetik kemudian angga ikut

"om, tan,  pa aku ke toilet dulu"
"iyaiya"

Angga mencari-mencari keberadaan tasya yang ternyat ada di taman dekat toilet sedang mencak-mencak

"ekhem"

Tasya kaget melihat angga sudah ada di sampingnya dengan gaya coolnya

"lo ngapain disini? Ngikutin gue ya lo"
"geer banget"
"terus ngapain lo disini"
"mau ke toilet"
"yaudah sana kenapa malah diem sana-sana gue gak lagi mood debat sama lo"
"cewek aneh"
"lo tuh yang aneh"

Angga meninggalkan tasya namun tanpa sadar angga menarik bibirnya walaupun hanya sedikit

celebrity love story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang