05

1.7K 62 0
                                    

Ke esokan paginya tasya yang sudah mengenakan seragamnya turun menuju ruang makan tapi di lihatnya ke dua orang tuanya sedang makan tapi masih sibuk dengan handphonenya

"sarapan dulu syg"
"gak usah sok perhatian"
"sya maafin momy"
"gak perlu,  mbok tasya sarapannya di luar aja"

Tasya pergi tanpa pamit ke orang tuanya namun beberapa langkah terdengar suara ayahnya

"tasya disini masih ada orang tua kamu gak sopan kamu pergi gitu aja"
"aku kira gak ada keseringan di tinggal sih jadi lupa punya orang tua"

Ucapnya santai menuju garasi di lihatnya sopir dan fanny sudah di depan

"mbak besok gak usah nganter gue,  gue bisa ke sekolah sendiri"
"iyaa ini mbak kesini cuma kasih tau kamu jadwal syuting kamu di kurangin"
"hmm, aku ada syuting ntar mbak?"
"ada nanti pulang sekolah di jemput sopir langsung pemotretan"

Di dalam perjalanan tasya hanya diam fanny yang tau tasya dalam keadaan badmod tidak berniat untuk bertanya

Hingga mobil tasya berhenti di depan gerbang sekolah,  tasya keluar dengan anggun dari mobilnya semua orang menatap kagum akan kecantikan tasya

Itu tasya lebih cantik aslinya
Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan
Itu bidadari dari mana ya tuhan
Sekarang gue yakin bidadari itu nyata

Namun ada juga yang nyinyir melihat tasya

Sok kecantikan banget tuh
Idih lebih cantik gue kemana-mana

Tasya tak menghiraukan ucapan-ucapan terhadap dirinya dengan menghembuskan nafas lalu berjalan menembus kerumunan orang-orang yang menatapnya

"mbak mau ke ruang kepala sekolah dulu"
"iya mbak"

Saat berjalan memasuki ruangan kelasnya tanpa sengaja tasya menabrak seseorang

"aww sakit"
"kalo jalan mata tuh pake"

Tasya medongakan wajahnya yang masih memegang dahinya yang kesakitan

"elo! Kenapa sih setiap gue ketemu lo selalu sial"
"bacot"
"isssh angga, awas ya lo"

Angga pergi meninggalkan tasya yang masih kesal dengan angga
Sedangkan fanny yang melihat tasya mencak-mencak menghampirinya

"lo kenapa dek"
"kesel gue mbak"
"udah udah ini wali lo, jadi beliau yang akan nunjukin kelas lo"
"ooh, tasya bu"
"bu widi, mari ikut saya"
"mbak gue kelas dulu"
"iya belajar yang bener ya"

Tasy melambaikan tanganya ke arah fany lalu mengikuti langkah bu widi menuju kelas

Sesampainya di kelas tasay di persilahkan untuk memperkenalkan diri

"perkenalkan nama gue anastya putri,  mungkin banyak dari kalian yang udah tau gue,  gue bukan pindahan karena gue awalnya home scolling dan akhirnya gue memutuskan sekolah formal gue harap gue kalian bisa bantu gue buat adaptasi"
"dengan senang hati tuan putri"
"kalo murid barunya cantik gini gue siap lahir bathin neng jadi babu lo"
"bisa ae lo"

Ucap siswa-siswa yang heboh karena kedatangan siswi cantik di kelasnya

"udah udah, tasya kamu bisa duduk sama angga"
"buk jangan angga deh buk"
"biar sama saya aja buk, saya iklas lahir bathin"
"sam diam, jangan membantah tasya silahkan duduk"

Dengan gontai tasya berjalan ke arah tempat duduknya tasya menatap tajam ke arah angga tapi angga masih dengan muka datarnya

"cowok gak berekspresi"
"siapa?"
"yang nanya"
"gak jelas"

Tring
Tring
Tring

Bel istirahat sudah berdering tasya menelungkupkan wajahnya diantara tanganya untuk bersiap memejamkan matanya

"ngga lo di panggil kepsek"
"sekarang?"
"iya sekalian tuh sama tasya"
"iya thanks"

Cewek itu pergi dari kelas, angga melirik ke arah tasya yang sedang tidur pulas dengan terpaksa membangunkannya

"sya, tasya"
"enggh apa sih ganggu deh lo"
"lo di suruh ke ruang kepsek"
"sekarang?"
"hmm"

Angga bangun mendahului tasya, sedangkan tasya merapikan bajunya lalu menyusul angga sampai di ruangan kepsek

Tok
Tok
Tok

"masuk ngga,  tasya duduk"
"makasih pak"
"ngga bapak minta tolong sama kamu buat ngajarin tasya"
"ngajarin saya pak?"
"iya tadi kakak kamu nelfon, suapaya kamu belajar privat jadi saya kira angga cukup cocok buat ngajarin kamu"
"tapi pak.. "
"saya yakin kamu akan lebih mengerti jika belajar privat dengan angga, dan kamu bisa mengejar keterlambatan kamu"

Lagi-lagi tasya menghela nafasnya dengan kasar dan hanya bisa pasrah

"kamu mau kan ngga?"
"hmm iya pak"
"makasih ngga, sekarang kalian bisa masuk ke kelas"

Selama perjalanan ke kelas tasya mencibirkan mulutnya sampai di kelas tasya langsung duduk dengan tangan di silangkannya hingga jam pelajaran di mulai

Tring
Tring
Tring

Bel jam sekolah pun sudah berdering semua siswa sudah bersiap untuk pulang tasya pun sudah keluar dari kelasnya namun baru berapa langkah tasya merasa ada yang menarik tasnya

"eeeh anjir sapa nih"
"gue tunggu lo ntar sore di cafe mawar jam 15:00 jangan telat"

Angga kini mendahului tasya, tasya yang sadar akan ucapan angga langsung lari mengejar angga

"eeh tunggu ngga huh huh huh"
"hmm"
"ntar dulu gue istirahat bentar, hmm gue ntar sore gak bisa gue ada pemotretan gimana kalo malem aja gue deh yang ke rumah lo"
"hmm jangan telat"
"alamat lo?"

Angga mengeluarkan kertas dan pulpen lalu menuliskan alamatnya lalu memberikannya ke tasya tanpa ngomong apa pun angga pergi meninggalkan tasya

"dasar manusia es,  gak pernah di ajarin sopan santun kali tu sama orang tuanya ya"

Tasya kagey merasakan ada tangan yang memeluk pundaknya

"anjing kaget gue, gue kira sapa ternyata lu bang pantesan tu ciwi-ciwi cabe-cabean pada teriak-teriak"
"to congor gak bisa di rem apa nyeroscos mulu, ayok pulang"
"lu jemput gue?"
"kagak gue mau sekolah lagi"
"dih yaudah sono belajar noh sendiri"
"adek durhaka ya lu, ayok pulang gue jemput lo nih kapan lagi kan abang lo yang ganteng ini jemput lo"
"idih najis gue,  tapi gue hari ini ada pemotretan bang"
"gue tau, makanya gue jemput lo supaya bisa ketemu sama fanny"
"dih dasar modus, yok"

Rio memeluk adiknya sesekali mengacak rambut adiknya semua orang menatap iri ke arah tasya

"Pengen gue jadi adeknya "
"Sama adeknya aja sayang banget apalagi sama pacarnya"
"Angkat gue jadi adek lo bang "
"Adek sama abang sama-sama cakep tu bonyoknya gimana cara produksinya yak?"

Begitulah kira-kira bisik-bisik para siswa dan siswi di sekolah tasya





celebrity love story (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang