Pagi yang cerah sama halnya senyuman seorang gadis yang baru keluar dari kamarnya menggunakan seragam sma
"Lo kenapa dek?"
Gadis itu tak menghiraukan kakaknya yang sedang bertanya, karena merasa khawatir kakanya menepuk-nepuk pipi adeknya
"Aw aw aw apansih lo bang mukul gue sakit tau!"
"Lah gue kira lo kesambet jin tomang senyum-senyum ndiri"
"Dih siapa yang senyum biasa aja perasaan"
"Dih gak nyadar beneran deh keknya lu harus ke dukun deh gue ngeri gue lama-lama deket lo"
"Eeh anjir gue malah di suruh ke dukun lo tuh yang harusnya ke dukun cari jodoh sapa tau nemu"
"Tanpa dukun banyak yang ngantri buat jadi pacar gue emang lu"
"Yee buktinya lo jomblo haha"Tasya pergi dengan tawanya dengan membawa tasnya
"Eeh kemana lu?"
"Sekolah lah emang lu bego"
"Eeh adek durhaka sini lo"
"Bye bang haha"Tasya segera keluar dari apartemen abangnya, ke bawah melihat supirnya sudah siap dengan mobil, sopirny membukakan pintu
Sesampainya di sekolah tasya turun dengan semangat entah kenapa hari ini tasya sangat bersemangat untuk ke sekola terlebih melihat angga
Dengan senyuman tasya masuk ke dalam kelas tapi dia melihat sahabat kecilnya di
"Sindy"
"Tasya"Bak film india mereka berlari dana memeluk satu sama lain dengan erat lalu melepas pelukannya
"Aaa kangen kangen gue sama lo"
"Gue juga apa kabar lo sya?"
"Ya gitu deh, lo ngapain disini?"
"Lah harusnya gue nanya lo yang ngapain disini? Gue mah disini sekolah lah"
"Lo sekolah disini kok gue gak pernah liat lo sih?"
"Oow jadi lo yang di bilang anak baru sama anak-anak"
"Kok berdiri gini sih mendingan duduk gue pegel nih"Akhirnya mereka duduk di tempat duduk sindy
"Sejak kapan lo sekolah formal bukannya lo paliang anti ya sama namanya sekolah"
"2 minggu lah, kok gue gak pernah liat lo sih sin?"
"Gue tuh izin beberapa minggu gue masuk rs"
"Lah lo sakit apa?"
"Tipus ya gitu deh ee btw lu udah.."Belum selesai sindy berbicara ada cowok yang datang ke arah mereka dengan gaua coolnya
"Sya lo ntar pulang bareng gue"
Sindy yang tidak mengerti menatao tasya dengan penuh pertanyaan tapi belum sempat bertanya guru sudah masuk ke dalam kelas
"Selamat pagi anak-anak keluarkan buku kalian..."
Kring
KringBell istirahat berbunyi semua siswa keluar dengan bahagia
"Sya"
"Hmm"
"Tasya!!"
"Apa sih sin?"
"Lo deket sama angga?"
"Biasa aja sih, emang kenapa?"
"Lo serius sya jangan bohong lu ama gue"
"Eeh bego ngapain gue boong ama lu kagak ada faedahnya napa emang sih?"Saat berjalan ke koridor lagi-lagi sindy kaget melihat angga yang mendekat ke arah tasya pasalnya angga terkenal dengn sikap dinginnya namun kali ini angga tersenyum ke arah tasya dan di balas dengan tasya
"Omg omg omg demi penguasa alam semesta alam gaib dan alam alam yang lainnya"
"Eeh lo kenapa dah heboh banget"
"Sya sya please tampar gue sya gue lagi gak mimpi kan?"Plak
"Aww anjiir kenapa lo nampar gue sih"
"Lo yang nyuruh kan"
"Anjir ni orang begonya gak hilang-hilang ya gak usah di tampar beneran tasya"
"Bilang dong"
"Au ah, eeh tapi katanya lu gak deket sama angga buktinya dia senyum tadi ke lo"
"Deket gituu aja gak ada yang spesial"
"Selama 2 tahun gue sekelas sama angga, angga gak pernah senyum ke orang apalagi ke cewek"
"Lo tadi teriak-teriak cuma kayak gitu gak faedah banget hidup lo"Tasy meninggalkan sindy yang masih heboh sendiri
"Sya lo mau kemana?"
"Kantin"
"Sya tunggu"Sindye mengejar tasya hingga mereka kini sudah berada di kantin
"Lo mau apa?"
"Lo yang nratktir ya sya gue lagi gak megang duit nih"
"Iyaa cepetan lo mau apa"
"Lo baik deh makin cinta gue"
"Najis cepetan sin"
"Bakso"
"Baksonya 2 mang sama es tehnya"
"Siap neng"Taysa dan sindy yang sedang asik makan bakso tiba-tiba ada bola yang terlempar ke arahnya membuat tasya keciprtan kuah baksonya
"Aww perih perih mata gue"
"Sya lo gak papakan"
"Gak papa mata lo peang mata gue perih nih"Seorang laki-laki menghampiri ke arah mereka mengambil bolanya dan memberikan tisue ke arah tasya
"Eeh maaf maaf ya gue gak sengaja"
Tasya menerima tisue nya mengelap matanya yang perih dengan perlahan tasya membuka matanya kaget melihat orang di depannya
"Taysa"
"Juna"
"Mata kamu masih perih? Mau aku ke uks"
"Gak usah thanks yok sin ke kelas"
"Sya"Tasya meninggalkan juna yang masih memanggil namanya sindy yang mengerti menyusul tasya
"Sya are you okay?"
"Sure i'm okay cuma kaget aja setelah 2 tahun gue gak ketemu dia hari ini gue ketemu dia lagi"
"Lo belum pernah ketemu dia?"Tasya hanya menggeleng kepalanya lalu ada seorang laki-laki yang berlari ke arahnya dengan wajah cemas dan khawatir
"Sy lo gak papakan? Masih perih gak matanya? Mau ke uks atau ke rumah gue anter"
"Angga, gue gak papa kok, kok lo tau mata gue perih"
"Tadi gue denger dari anak-anak"Tasya hanya diam karena sibuk dengan tanganya yang mengucek matanya, angga melihat itu menahan tangan tasya
"Jangan di kucek nanti iritasi sini biar gue tiup"
Angga mendekatkan wajahnya dengan mata tasya lalu meniup pelan mata tasya, sedangkan sindy melihat adegan itu hanya menganga tak percaya seorang angga baskara yang cuek dan gak pedulian, bisa sekhawatir ini sama tasya
"Ngga gue gak percaya lo sweet gini"
Ucap sindy membuat angga kikuk dan kembali bersikap cool lagi
"Ekhemm gue ke kelas duluan ntar kalo ada apa-apa lo telfon gue"
"Makasih ngga"Setelah angga pergi sindy menatap tasya penuh dengan tanda tanya
"Kenapa lo ngeliat gue segitunya"
"Sumpah lo pakek pelet apa sih buat angga kayak gitu?"
"Anjing eeh lo kira gue dukun apa melet orang gak ada kerjaan banget gue"
"Ya heran aja lo bisa bikin angga berubah 180 derajat gue gak pernah liat angga sekhawatir ini sama lo, lo pakek pelet tempe ya kayak si hilda"
"Serah lo sin, lama-lama lo yang gue santet lo supaya tu congor gak sembarangan ngomong"
"Tega banget lo ama gue"
"Udah ah gue mau ke kelas males ngeladenin ibu-ibu rempong kek lo"Taysa meninggalkan sindy yang masih duduk lalu mengejar tasya berjalan ke arah kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
celebrity love story (COMPLETED)
Fiksi Remajakisah seorang gadis cantik yang merupakan artis indonesia dengan kehidupan yang glaumor tapi siapa sangka kehidupannya tidak sesuai dengan kehidupan yang selama ini dia umbar di medsos dan tv, tapi keadannya berubah ketika bertemu sosok pria dingin...