PROLOG

10.4K 253 0
                                    

Don't forget to vote:)

Selamat membaca...

Tap..tap..tap

Langkah kaki terdengar menggema di sebuah gudang berdebu yang amat gelap di dalam rumah tersebut, terdengar rengekan dan suara tangis kesakitan yang amat kentara disetiap jejakan kaki yang terdengar.

Suara pintu dibanting hingga tertutup rapat tanpa menghasilkan celah cahaya sedikit pun hanya berpenerangan sang rembulan yang melewati kaca-kaca jendela sehingga membentuk seperti sebuah lampu rancangan yang dibuat sedemikian rupa.

Suara tubuh yang dibanting ke tembok memecah keheningan di dalam ruangan gelap yang berisikan barang-barang lama dan rusak tersebut.

"Jadi itu yang kau lakukan di belakang ku! Tidak ku sangka ternyata kau hanya gadis murahan yang tak punya harga diri! Apakah semua yang ku lakukan selama ini tidak cukup!"

Gadis tersebut tak mampu menjawab hanya isakan tangis dan rengekan kesakitan yang terdengar akibat tangannya yang dicekal di masing-masing sisi kepalanya. Cekalannya amat kuat hingga gadis tersebut tak mampu berkutik ditambah badannya yang menempel sangat ketat dan punggunya bertabrakan dengan tembok membuatnya sulit bergerak bahkan untuk bernapas pun rasanya tak nyaman.

"Hiks..hiks..."

"Jawab pertanyaan ku jalang!"

Tangis gadis tersebut semakin menjadi,matanya terlihat membengkak dan hidungnya terlihat memerah akibat terlalu lama menangis. Rambut sebahunya pun terlihat berantakan.Tubuhnya bergetar menandakan ketakutan yang amat kentara. Lelaki tersebut melengos membuang napas kasar karna keterdiaman gadis didepannya ,kemudian ia terkekeh yang menambah aura menakutkan diruangan tersebut.

"Jadi kau ingin melindungi bajingan itu hah! Wow romantis sekali ternyata"

Lelaki itu pun semakin terbahak, hanya suaranya yang menggema terdengar sekarang .Tertawa sendiri layaknya lelucon lucu yang dilontarkan oleh pelawak terkenal. Tawanya tiba-tiba terhenti sehingga mengembalikan suasana mencekam di ruang gelap tersebut. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah gadis tersebut hingga hidung mereka nyaris bersentuhan diikuti dengan tatapan tajamnya yang mampu menembus retina siapa saja yang menantangnya beradu, rahangnya mengeras cengkraman tangan dan tekanan tubuhnya pun semakin bertambah kali- kali lipat.

"Kau milikku! Milikku!"

"hiks.. kau sal..ah paham denganku hiks... kau..hiks..hiks..bel.."

"DIAM!"

"Kau belum hiks...men..den..ngar hiks.. penjela-"

"KU BILANG DIAM JALANG!!"

Gadis tersebut terlonjak kaget akibat bentakan laki- laki didepannya, ia menutup mulutnya rapat-rapat. Suara lelaki tersebut begitu tegas menyiratkan kemarahan yang sudah sampai ke ubun-ubun. Ketegasan yang begitu dominan pada diri laki- laki itu yang tak pernah ditunjukkannya selama ini akhirnya mencuat kepermukaan.

"Apapun alasanannya kau tetap milikku! ingat itu!"

"Hiks...hiks..."

Laki-laki tersebut menggeram marah, nafasnya memburu bagaikan seekor kelinci yang dikejar binatang buas,terdengar dari nada bicaranya yang amat kentara menjelaskan kemarahan yang teramat sangat. Gadis di kungkungannya tersebut hanya bisa menangis sesenggukan menyadari sesuatu yang memang seharusnya dari awal dia hindari.

"Akan ku tunjukkan apa arti memiliki yang sesungguhnya"

Laki-laki tersebut berucap sambil menyeringai menakutkan menampakkan sisi gelap yang selama ini terkurung dalam sangkar lingkaran putih yang tersegel keberadaannya. Tanpa aba-aba lelaki tersebut langsung menyeretnya kemudian menghempaskan tubuh rapuhnya menuju ranjang usang yang ada di sana, bahkan gadis tersebut tidak menyadari didalam ruangan gelap tersebut ada sebuah ranjang. Tak lama gadis tersebut membeku sadar dengan apa yang akan terjadi padanya malam ini karna sudah mengusik harimau yang tertidur.

"Jangan! kau! brengsek!"

Gadis tersebut berteriak dan berontak kesetanan .Tanpa terpengaruh dengan rengekan dan sumpah serapah gadis tersebut, ia tetap menjalankan apa yang menjadi misi nya saat ini karna hati dan pikirannya telah dibutakan oleh rasa cemburu dan amarah.

Dan malam gelap gulita yang begitu sunyi ini menjadi saksi jeritan kesakitan dan erangan pilu dari gadis yang telah terenggut mahkota berharganya secara paksa oleh seorang lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah lelaki yang amat di cintainya selama ini. Sang malaikat pelindung yang begitu baik malam ini berubah menjadi iblis yang tak punya belas kasih.




Bersambung...
Selasa 30 juli 2019

Stay Because accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang