SBA .4

2.3K 72 0
                                    

Selamat hari kemerdekaan🇮🇩

Don't forget to vote:)

Selamat membaca...

Brakk..

"Perjanjian awalnya tidak seperti ini"

Ucap perempuan paruh baya tersebut. Ia membanting map coklat tersebut ke depan meja kerjanya ia memijit kepalanya yang terasa berdenyut ia pun mengambil ponselnya di dalam laci lalu berusaha menghubungi seseorang.

"Ku tunggu kau di ruanganku secepatnya"

Tut tut tut

Panggilan pun di tutup secara sepihak. Perempuan tersebut ibu veny sang kepala sekolah berusaha mengatur napasnya yang memburu akibat rasa marah yang berkobar saat ini. Tak lama pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok sang putra alvin alvaro jonsyllox berjalan tegap kearahnya.

"Kau terlihat cukup baik sekarang"

Ucap veny kepada putra semata wayangnya. Nada suaranya terdengar sinis dan sedikit menekan di setiap kata nya.

"Tak perlu basa basi ada hal apa yang ingin kau sampaikan"

Venny menghela napas guna menetralisir amarahnya agar tidak terlampiaskan sekarang.

"Jangan pura-pura tidak tau alvin! Kenapa kau melanggar aturan dan melupakan perjanjianmu begitu saja. INI BUKAN HAL KECIL YANG BISA KAU MAINKAN ALVIN ALVARO JONSYLLOX. Para agent mempertanyakan keberadaanmu termasuk kinerja mu yang semakin menurun. Bisakah kau bersikap sedikit dewasa sekali saja-"

"Aku keluar dari DOS"

Ungkap alvin memotong ucapan ibunya sambil melempar sebuah tanda pengenal ke meja kerja venny. Venny memandang tidak percaya pada benda emas yang berbentuk tameng berlogo elang dengan huruf kapital jelas terpampang jelas bertuliskan DOS tersebut.

"Jangan bodoh alvin. Kau melepas tanggung jawab mu begitu saja? Siapa yang mendidik mu menjadi seorang pengecut! Kau tau sendiri apa akibat dari perbuatanmu"

Ucap venny berteriak marah. Ia tak habis pikir dengan kelakuan putranya yang ia bangga-banggakan yang malah ingin mempermalukan organisasi yang telah susah payah di ketuai oleh mendiang suaminya sehingga menjadi sekarang ini.

DOS (Detective Of Sharpest) organisai detektif yang paling di takuti ketiga setelah CIDE (Celebration independent Detective Equalize) dan FDOW (Federation Detective Of the World)

DOS belum lama ini mengajukan sebuah uji coba kerja sama dengan CIDE dan FDW dalam menangani sebuah kasus. Masing-masing dari organisasi tersebut memiliki perwakilannya untuk merembukkan sebuah taktik. Karna anggota nya terkenal dengan kecerdasan dan kejeniusan nya dalam segala bidang maka hanya di utus satu agent di masing-masingnya dengan perjanjian tertentu, jika salah satu agent melanggar perjanjian maka akan dikenakan sebuah denda dan akan terancam di Blacklist dari semua organisasi di seluruh dunia.Dan alvin adalah agent yang di utus untuk mewakili DOS di ajang uji coba tersebut berkat kelebihan dan kemampuan yang ia miliki.

"Aku tau dan aku tidak peduli. Mom aku ingin hidup biasa layaknya remaja pada umumnya tanpa adanya tugas yang membebaniku. Tidakkah kau berpikir diumurku yang sekarang ini aku ingin bersenang-senang karna masa remajaku tidak dapat terulang dua kali"

Ucap alvin ber api-api lalu berlalu begitu saja meninggalkan venny yang saat ini sedang dikuasai amarah yang menggebu-gebu. Tapi sebelum mencapai gagang pintu suara veny menghentikan gerakan tangan alvin.

"Jika kau berubah pikiran DOS masih bisa menampungmu kembali"

Alvin bergeming lalu melanjutkan langkahnya tanpa terpengaruh dengan ucapan ibunya keputusannya sudah bulat dan itu tidak akan berubah. Bukan tanpa alasan alvin melakukan semua itu. Ia sudah mengamati arvie beberapa hari ini gadis incaranannya tersebut terlihat sangat dekat dengan teman sekelasnya.

Alvin kelimpungan ia memang sudah sedikit dekat dengan arvie karna insiden botol kemarin, tapi tetap saja usahanya harus lebih keras untuk mendekati perempuan tersebut tapi semuanya terhalang karna tugas nya sebagai seorang secret agent. Ia sering kali mendapat tugas dadakan yang membuat aksi pdkt nya semakin terhambat ia sudah beberapa kali menelantarkan tugasnya sebagai seorang secret agent hanya demi memantau keberadaan gadisnya dan hal itu turut membuatnya semakin jengah menjadi seorang secret agent. Oleh sebab itu alvin melepas tanggung jawabnya. Katakan saja dirinya pecundang tapi alvin juga manusia dan ia masih terlalu muda untuk memikul tanggung jawab sebesar itu. Ia memerlukan kebebasan di umurnya yang baru saja memasuki fase remaja ini.

Veny memejamkan matanya ibu mana yang rela melihat anaknya mendapat sebuah hukuman, ia menyandarkan pundaknya ke kursi kebesarannya merasa lelah dengan beban yang ia tanggung sendiri tanpa ada orang di sampingnya yang mau mengerti. Ia mengalihkan pandangannya pada foto yang terpajang pada meja kerjanya

Ada rasa sedih ketika memandang wajah sosok mendiang suaminya Jonedic alexander jonsyllox.

"Jika bisa memilih aku lebih senang menyusulmu detik ini juga aku tak sanggup memikul semuanya tanpa dirimu di sampingku. Kau lihat..putra mu jone...putra kita tidak ingin menjadi penunjang titik lemahku lantas apa dan siapa yang harus kuharapkan sekarang hiks.."

Veny menangis sesenggukan sambil memeluk foto yang dipegangnya sedari tadi. Tangisannya begitu menyayat hati membuat siapapun yang mendengarnya akan turut merasakan kepedihan yang dirasakan perempuan paruh baya tersebut. Hingga tanpa ia sadari pelukan hangat serasa melingkupi tubuhnya menenangkan dewi batinnya yang berteriak karna tak kuat menahan beban hidup yang begitu berat. Veny terlonjak lantas membuka matanya setelah mendengar suara lirih seseorang yang tengah memeluknya.

"Percayalah anda tidak sendiri"

Bersambung...

Hayoo siapa ya..
Maaf pendek:(

Sabtu 17 agustus 2019

Stay Because accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang