SBA. 10

1.7K 46 0
                                    

Don't forget to vote:)

Selamat membaca..

Arvie menundukkan kepalanya menghindari berbagai tatapan yang dilayangkan kepada dirinya. Bagaimana tidak seseorang yang berjalan disampingnya tak ingin melepas genggaman tangannya barang sedikit pun. Ia jadi teringat dengan kejadian beberapa menit yang lalu dikantin.

Beberapa menit yang lalu...

"Apa kau tak bosan terus-terusan menatapku? Jujur saja tuan arlingga aku sendiri merasa risih dan...tanganku sudah berair sedari tadi kau menggenggamnya tanpa memberinya celah untuk bernapas"

"Tidak!"

Arvie mendengus lelaki ini benar-benar

"Sebenarnya apa maumu? Kenapa kau tiba-tiba menjadi manis seperti ini"

Arvie kelewat bingung sekarang memikirkan lelaki didepannya ini seolah-olah memiliki teka teki yang tak berujung. Tanpa menghiraukan pertanyaan arvie arlingga terdiam sejenak.
Sehingga ia membuka suara

"Bagaimana dengan ajakanku yang tadi?

Arvie mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya yang mana. Arlingga menatap arvie datar sebelum berucap

"Pulang bersamaku"

Arvie menggeleng tegas yang tentu saja membuat raut wajah arlingga berubah

"Kenapa?"

Tanya nya datar

"Karna kita adalah orang asing"

Arvie sedikit ragu mengucapkan hal tersebut pasalnya ia pernah nekat menjenguk arlingga waktu itu karna ia merasa tidak asing dengan lelaki tersebut. Arlingga tersenyum miring yang membuat ketampanannya semakin jelas. Arvie kesal sangatt dengan lelaki ini. Kemarin dia begitu dingin sekarang? Sulit dipercaya!

Stay Because accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang