SBA. 22

182 14 5
                                    

Kelamaam nunggu 50 up aja lah. Btw alurnya mulai membagongkan. Terimakasi buat yang setia baca dan slalu ngevote! Ilopyouu guys<3

Selamat membaca...

Jika selama ini ia menjadi pusat perhatian karena ketampanan dan sorot tajamnya maka arlingga mungkin akan percaya diri menghadapi situasi apapun. Tetapi demi tuhan tidak untuk situasi sekarang ini!

Lihat saja pengaruh gadis yang bernama arvie tersebut, ia mampu membuat seorang arlingga berdiri di depan kasir sebuah pusat perbelanjaan dengan sekeranjang roti bersayap yang dipakai perempuan ketika menstruasi.

Hell! Bayangkan betapa malunya pria tersebut. Jika ada anak buahnya yang melihatnya mau di taruh dimana harga dirinya sebagai seorang leader.

Ketika sudah sampai gilirannya membayar arlingga membanting sedikit kasar keranjang belanjaannya membuat sang kasir terlonjak kaget.

Petugas kasir tersebut yang sialnya seorang perempuan tampak sedikit terpana dengan sosok didepannya.

Keterpanaan tersebut menguap begitu saja ketika melihat belanjaan sang pria adalah keperluan wanita, yang artinya lelaki tampan didepannya telah memiliki pujaan hati.

Arlingga mendengkus ketika merasa perempuan tersebut sangat lambat. Hey! Tidak taukah dia bahwa ia sedang menahan malu saat ini.

Bahkan ia masih sempat mendengar ocehan anak remaja di belakang tubuhnya yang tengah mengantri juga.

"Badannya memang besar dan berotot tapi lihat isi keranjangnya ada pembalut"

Kedua gadis remaja tersebut kemudian cekikian. Gigi arlingga bergeletuk menahan malu dan kesal. Ayolah jika saja mereka lelaki maka ia tak akan segan membogemnya sampai mati.

"Tidak sekalian minuman pereda nyeri mas, mumpung hari i-"

"Tidak!"

Sela arlingga sedikit meninggi. Semua orang yang disana dibuat terkejut tak terkecuali sang kasir. Telinga lelaki tersebut semakin memerah. Ia memejamkan matanya sebentar sembari menghela napas.

Sialan! Cukup pertama dan terakhir hal konyol ini ku lakukan!

Makinya dalam hati.

Setelah sang kasir menyebutkan total belanjaannya arlingga menaruh uang nya sedikit kasar dan merebut kantong plastik berisikan benda laknat yang membuatnya malu sampe ubun-ubun.

Tanpa menghiraukan teriakan kasir mengenai kembaliannya ia tetap berjalan lurus menuju mobilnya.

Mengingat mobil, ia menyesal menyuruh clav pulang terlebih dahulu dengan mobil berbeda. Mungkin jika clav ikut tadi ia bisa menyuruh pria tersebut saja membeli benda perempuan tersebut. Dengan begitu harga dirinya tidak akan dipertaruhkan.

Damn! Nasi sudah jadi bubur

Brukk

Arlingga menutup pintu mobil sedikit kasar kemudian melempar belanjaannya ke jok belakang.

Kening arvie berkerut dalam melihat muka arlingga yang memerah. Ia mencondongkan sedikit badannya sambil mengulurkan tangannya menyentuh pipi pria itu dengan lembut.

"Kamu kenapa?"

Arlingga yang tengah sibuk berkutat dengan rasa malunya sedikit tersentak kala tangan lembut tersebut menyentuh pipinya disusul suara arvie yang bertanya.

Stay Because accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang