15

8.6K 663 9
                                    

Setiap awal minggu di perusahaan Zhan akan selalu melakukan rapat bersama kepala staf setiap bagian pada perusahaan untuk melaporkan perkembangan dan kendala yang dialami setiap devisi.

Begitulah yang terjadi saat ini di ruang rapat perusahaan. Setiap kepala bagian secara bergiliran memberi laporan. Zhan Liang duduk dan tetap diam, otaknya sedikit menyimpang dari yang terlihat akibat kejadian semalam.

Zhan Liang sebenarnya sangat kaget menemukan Chen An yang dengan sendiri mengambil inisiatif untuk menciumnya. Hatinya seperti kembang api yang terus meledak di udara. Ini adalah sesuatu yang selalu dia tunggu selama ini. Dia memilih untuk tetap diam, mengikuti apa yang akan dilakukan Chen An selanjutnya, dia penasaran sampai mana pria kecil itu akan melangkah.

Chen An dengan lembut terus melumat bibir bawah dan atas Zhan Liang, dia begitu terbawa suasana karena tatapan panas Zhan Liang yang mengoda. Hingga kesadarannya kembali, dia melepaskan Zhan Liang. Dia menunduk, tidak berani menatap seseorang yang baru saja dia cium.

"A...Aku minta maaf..." bisiknya, "Aku...aku tidak ber..."

"Mengapa kau menciumku?"

"..."

"Jawab aku"

Sedari awal Chen An memang ingin mengatakan pada Zhan Liang tentang perasaannya jika bukan takut bahwa pihak lain akan merasa jijik dan bahkan membencinya. Sekarang dia dihadapkan oleh situasi seperti ini, dia tidak ada pilihan lain selain mengatakan yang sebenarnya. Bagaimanapun yang dikatakan Chen Mei benar, apapun hasilnya setidaknya dia pernah mencoba. Kenyataan apa yang akan dia terima bukan lagi yang terpenting, dia hanya tidak ingin mengubur lagi perasaannya.

Chen An mengangkat kepalanya"Aku menyukaimu!!!"

Zhan Liang  terkejut sekali lagi, namun dia sangat - sangat bahagia. Andaipun dia memiliki penyakit jantung, dia tidak akan mati jantungan karena kejadian bahagia yang melandanya secara berturut - turut itu. Dia masih diam, ingin mendengar lebih banyak lagi.

"Aku tidak peduli jika kau ingin membenciku! aku juga tidak peduli jika kau menganggap ini menjijikan! Ini perasaanku, kau tidak bisa melarangku untuk  menyukaimu!!!"

Chen An menyambar tasnya, dengan cepat membuka pintu dan meninggalkan apartemen.

Zhan Liang masih tetap di tempat, ada rasa bahagia yang tak terucap dan ada rasa geli yang  tak terpikir. Bagaimana bisa kau meninggalkan seseorang yang kau sukai setelah kau menyatakan perasaanmu tanpa tahu jawaban apa yang diberikan. Ini pertama kalinya dia menemukan manusia seperti Chen An, bodoh, konyol, dan  jujur.
Hanya dia yang bisa melakukan hal seperti ini.

Para staf perusahaan yang hadir di ruang rapat terpesona sekaligus ketakutan disaat bersamaan saat melihat direktur perusahaan mereka yang terus tersenyum naif. Mereka saling menatap satu sama lain.

Di perusahaan, Zhan Liang selalu dikenal sebagai seorang direktur muda yang tampan, disiplin dan pintar. Dia pendiam, berbicara seperlunya, dan wajah datarnya tidak pernah tersenyum. Tetapi hari ini berbeda, ada sebuah senyum yang menambah ketampanannya. Ini seperti keajaiban.

Luo Nie yang menyaksikan semuanya tidak lagi diam, dia berdehem, "Direktur Zhan, laporan setiap devisi telah selesai"

Zhan Liang kembali ke wajah serius, "Kalian boleh pergi"

Ruang rapat yang tadi penuh kini tersisa dua orang.

"Batuk, direktur Zhan, apa Anda baik - baik saja? Perlu saya panggilkan dokter?"

[END]MY FIRST SPRING [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang