Chen An telah tinggal di rumah Zhan Liang selama beberapa hari. Meski ayahnya belum menyetujui hubungan mereka ayahnya juga tidak mengambil langkah untuk menentang. Ini membuat Chen An merasa tenang.
Kemarin Zhan Liang mendapat telepon dari ibunya. Ibu Zhan meminta mereka untuk pulang ke rumah, bersama merayakan tahun baru. Dan kekasihnya juga telah menyetujui permintaan ibunya.
Mengendarai mobil putih Zhan Liang, mereka dalam perjalanan menuju rumah besar keluarga Zhan.
Kediaman Zhan memang jauh dari kota, orangtuanya sengaja memilih tempat yang sepi untuk ditinggali, ini akan lebih tenang dibanding harus hidup berdesakkan di kota yang sangat padat penduduk. Perlu waktu dua jam untuk mencapai kediaman Zhan.
Sesampai di sana, Chen An tidak mendapatkan sebuah bangunan mewah dengan pekarangan luas, para pengurus rumah yang berjejer menyambut tuan muda mereka dan perlakuan luar biasa seperti dalam khayalannya. Di sana hanya ada sebuah rumah yang masih sangat tradisional.
Rumah itu sederhana, hanya memiliki 2 lantai dan ukurannya juga tidak terlalu berlebihan. Di depan rumah ada sepetak kebun bunga yang indah,dengan kursi - kursi rotan membuat suasana rumah semakin nyaman.
Zhan Liang mengeluarkan kunci dan membuka pintu utama. Sesaat pintu dibuka, aroma masakan memenuhi ruangan, ini membuat siapa saja yang menciumnya akan menjadi lapar, Chen An memandang Zhan Liang.
"Ibu pasti sedang memasak di dapur"
"Ibumu memasak sendiri?"
"Mn, ibu selalu memasak sendiri "
Mereka sudah sampai di ruang tamu, tetapi rumah masih sepi. Chen An berpikir sejenak, jika ibu Zhan sedang memasak di dapur lalu dimana Ayah Zhan?
"Dimana ayahmu?"
"Ayah biasa di ruang baca"
Zhan Liang membawanya ke dapur.
"Ibu..."
Mendengar suara putranya, ibu Zhan segera menoleh.
"Ah Liang,Kau sudah pulang?"
Ibunya melirik sosok kurus di samping putranya, "ini pasti Xiao An!"
"Hallo bibi..."
"Jangan panggil aku bibi!" protes ibu Zhan dengan muka marah.
"Maaf...lalu aku seharusnya?"
"Panggil aku ibu!"
Chen An mengedipkan mata takjub, ini baru pertama kali bertemu.
"Istriku, jangan menakuti manantuku!"
Sesosok pria paruh baya bergabung dalam kerumunan di dapur.
Apa bedanya kedua orang ini! Yang satu secara langsung ingin dipanggil ibu, dan satunya lagi secara tidak langsung ingin dipanggil Ayah. Chen An merasa kehangatan yang tak tertandingi. Meski hubungan dengan ayahnya sedikit renggang tetapi dia percaya ini hanya masalah waktu. Di rumah Zhan dia begitu diterima, dikelilingi orang - orang yang menyayanginya adalah sebuah anugerah.
Chen An mengangguk sopan pada kedua orangtua Zhan Liang.
"Xiao An, jangan bersikap sopan! Kita keluarga"
"Terima kasih bi..."
"Hm...!" ibu Zhan memprotes melalui kode.
"...Ibu" Chen An akhirnya mengubah panggilannya.
Sudut mulut ibu Zhan hampir menyentuh matanya, tawa itu begitu lebar mendengar Chen An memanggilnya 'ibu'.
"Apa kalian sudah lapar? Ibu akan segera selesai"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]MY FIRST SPRING [BL]
Teen Fictiongenre : drama, comedy, yaoi, HE 25 chapter sinopsis : Chen An, seorang Baker kaya dengan wajah tampan yang banyak diidolakan gadis - gadis muda, memiliki hidup yang stabil sebelumnya dan hanya karena sebuah kencan buta, segalanya berubah. kesialan d...