Suasana pagi yang tenang ditemani kicauan burung yang merdu. Sinar mentari pagi menyinari ruang makan yang penuh keharmonisan. Zhan Liang dan kedua orangtuanya sedang menyantap sarapan.
"Mengapa kau tidak membangunkan Xiao An?"
"Biarkan dia tidur, ayah, tadi malam dia tidur telat"
Suaranya sangat tenang tanpa rasa bersalah. Jika dipikir, siapa lagi yang menyebabkan Chen An tidur telat kalau bukan dia. Jika bukan pingsan mungkin Chen An bahkan tidak akan tidur.
"Ah Liang, apa kalian benar ingin kembali hari ini? Ibu masih ingin bersama kalian"
"Ibu, besok kami sudah harus bekerja"
Ibunya merasa kecewa, rumah akan terasa sepi kembali jika tidak ada anak - anak di rumah. Dulu sepi memang adalah suasana khas rumahnya, tetapi kemarin, rumah itu penuh keramaian dan canda tawa dengan kedatangan Chen An.
"Baiklah, tapi kau harus berjanji untuk sering membawa Xiao An pulang!"
"Jika Xiao An bersedia"
Sehabis sarapan, Zhan Liang membawa beberapa buku bacaan ke kamar. Dia duduk di tempat tidur, punggungnya bersandar pada kepala ranjang dan kakinya lurus di kasur. Sesekali dia akan memandangi Chen An yang masih tertidur pulas.
Matahari semakin tinggi, sinarnyapun mulai condong ke arah kamar. Tidak ingin mengganggu tidur kekasihnya, dia beranjak menutup kembali gorden dan menyalakan pendingin ruangan.
Zhan Liang melirik jam tangannya, ini sudah hampir jam makan siang. Kembali ke tempat tidur dia kehilangan minat membacanya. Memandangi Chen An lebih menyenangkan daripada membaca buku.
"Ng..."perlahan Chen An membuka matanya. Pandangannya masih kabur, matanya juga masih terasa berat, dia masih mengantuk.
"Kau sudah bangun? Apa kau lapar?"
Chen An belum menjawab, rasa kantuk dan lelah mengalahkan kewarasannya.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 12.50"
Mendengar jam 12.50, Chen An tersentak kaget hendak duduk, tetapi dia jatuh kembali diakibatkan rasa yang begitu sakit pada pinggang dan pantatnya.
"Awh...!"
"Kau baik - baik saja?"tanya Zhan Liang khawatir membantunya berbaring.
Chen An menepis tangannya, dia menatap Zhan Liang penuh kekesalan.
"Ini semua ulahmu! Kau bilang akan lembut, tapi apa? Kau terus menusukku dengan ganas!"
Zhan Liang tersenyum, " Apa ini lucu?! Kalau Ayah dan ibu tahu bagaimana? Ini memalukan!!!"
"Berbaliklah!Aku akan mengoleskan salep pada lubangmu"
Tanpa daya dia hanya bisa menurut, lubangnya mengalami bengkak karena dimasuki benda yang terlewat besar.
"Apa kau masih meniduriku saat aku pingsan!"
"Tidak, aku bukan dirimu yang akan mengambil kesempatan disaat orang tidak sadar"
"Kau...!Aku membencimu!"
Tersenyum nakal, Zhan Liang mulai memoleskan salep pada lubangnya. Zhan Liang dengan sengaja melakukannya dengan lambat. Setelah selesai dia tidak lupa meremas kedua gundukan dipantat Chen An.
"Jangan menggodaku!"
"Aku hanya meremas pantatmu, apa itu membuatmu tergoda?"
"Zhan zhan, kau tumbuh semakin mesum dari hari kehari!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]MY FIRST SPRING [BL]
Teen Fictiongenre : drama, comedy, yaoi, HE 25 chapter sinopsis : Chen An, seorang Baker kaya dengan wajah tampan yang banyak diidolakan gadis - gadis muda, memiliki hidup yang stabil sebelumnya dan hanya karena sebuah kencan buta, segalanya berubah. kesialan d...