3

18.2K 840 6
                                    

Sebulan telah berlalu, meski begitu,terkadang dia masih saja mengingat tentang mobil sport itu. Dia selalu menyakinkan dirinya bahwa pemiliknya mungkin orang kaya yang sangat baik hati, sehingga tidak menelponnya untuk ganti rugi, maka rasa bersalahnya sedikit berkurang. Tetapi...jika pemiliknya sebenarnya kehilangan catatan darinya dan tidak mengingat nomor handphonenya, dan karena marah besar lalu mengutuknya untuk terus merasa bersalah dan sial bagaimana?Ini membuat Chen An gelisah.

"apa yang kau lakukan 'kakakku yang tertampan di dunia'?!", Chen An melirik ke arah adiknya. "para tamu akan segera tiba, pastikan orang - orangmu sudah menyajikan makanan ringan dengan benar!"

"mengerti..."

Chen An segera melangkah memasuki ballroom hotel.

Hari ini ada sebuah perusahaan kosmetik yang menggunakan ballroom hotel untuk mengenalkan produk kecantikan baru mereka. Acara akan dimulai pukul 19.00, para staf hotel sudah sibuk sedari sore. Mengatur segalanya sesuai permintaan pelanggan.
Begitu juga dengan tim Chen An, dari pagi mereka sudah sibuk dengan belasan jenis kue ringan yang dihidangkan untuk menyambut para tamu.

"dimana  Miao Miao?" mengedarkan pandangan ke seluruh aula, tetapi Baker berbadan mungil itu tak kunjung terlihat.

"dia menyusul bagian perlengkapan untuk meminta meja tambahan, tetapi sudah setengah jam, dia belum kembali" Lin Yu menjelaskan.

Chen An mengerutkan kening, tidak mungkin memakan waktu yang lama untuk mencari staf perlengkapan. Acara 15 menit lagi akan dimulai, tetapi hidangan masih beberapa belum disajikan.
"Lin Yu, cepat susul Miao Miao, aku akan mengambil sisa dessert yang masih di dapur.Pastikan semua selesai sebelum acara dimulai."

"baiklah"

Chen An setengah berlari menuju dapur.
Tidak lama kemudian, iapun muncul dengan beberapa jenis dessert yang tertata rapi di atas kereta dorongnya.
Karena sebentar lagi acara akan dimulai, dia mempercepat langkahnya, bahkan berlari menuju pintu masih aula pertemuan.

Tidak tahu, apa karena dia terlalu panik dengan waktu atau dewi kesialan menyertainya, saat hampir mencapai pintu, dari arah lain sekelompok orang muncul dengan tiba - tiba. Dia yang kaget dengan kemunculan orang - orang tersebut tidak dapat lagi menghentikan kereta dorong yang penuh makanan itu.

Brak...!!!

Suara sesuatu yang saling menghantampun terdengar dalam aula.
Chen An mematung, melihat makanan yang berserahkan di lantai, dan terakhir pandangannya jatuh pada sesosok pria tinggi bersetelan jass di hadapannya.

Pria itu mendongak, mengunci pandangannya pada sosok Chen An yang sudah seperti patung. Tatapan mata itu sangat tidak bersahabat, membuat orang - orang di sekitar tidak berani bernapas sedetikpun.

"Chen An, siapa yang membuat keributan ini?" mendengar namanya disebut, secara refleks, dia menoleh ke arah suara.

"... Ayah, ini salahku."

Mendengar pengakuannya, ayahnya, Chen Long, segera berjalan ke hadapan pria berjass itu, "tuan Zhan,saya benar - benar meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh putraku," pinta Chen Long gelisah, "percayalah bahwa ini murni ketidak sengajaan."

"Mn..."Zhan Liang bergumam, "saya telah memaafkannya."

"terima kasih, tuan Zhan," Chen Long segera menyuruh para staf hotel untuk membereskan kekacauan yang terjadi.

"itu...jass Anda kotor, apa Anda ingin menggantinya dengan jass yang disediakan hotel?" Chen An hanya sekedar mengucapkan basa basi.

Seorang pria berkaca mata berbingkai emas, yang sedari tadi berdiri di samping Zhan Liang hendak menolak, namum ia kembali terdiam saat sebuah 'Mn' milik orang yang begitu dia kenal mendahuluinya.

"kalau begitu, mari ikut bersama saya," Chen An mempersilahkankan tamunya.

Chen An membawa Zhan Liang ke sebuah ruang ganti hotel. Seperti yang dikatakannya, di sana menyediakan berbagai macam jass dalam berbagai ukuran. Diapun memilih salah satu yang menurutnya sedikit mendekati jass yang telah kotor olehnya.

"...maaf" ujar Chen An seraya menyerahkan setelan jass pada Zhan Liang.

Zhan Liang  tidak menjawab, terdiam dan hanya terus menatap Chen An. Tatapan kali ini berbeda dengan yang sebelumnya, meski Chen An tidak tahu arti tatapan Zhan Liang, tetapi dia tahu itu tidak berbahaya.

"bisakah kau mengatakan beberapa kata?" kebawelannya seketika keluar, "jangan memandangku terus seperti itu,aku tau aku salah, tapi aku tidak sengaja. "

Zhan Liang mengerjitkan kening, ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang berani berbicara dengan nada seperti itu padanya, terlebih, orang ini adalah orang yang baru saja menabraknya dengan sekumpulan makanan ringan.

"sudahlah! cepat ganti jassmu, sebentar lagi acara akan dimulai. Aku tidak ingin menambah rasa bersalahku jika kau terlambat,"melihat Zhan Liang yang belum bergerak, tangannya seketika gatal, dan tanpa pikir panjang langsung mendorong sosok 183cm itu masuk ke bilik ganti.

Tak lama, Zhan Liang keluar.

Apa dia manusia?dengan jass biasa saja dia bisa setampan ini, ini tidak adil!!!

"Aku akan mencuci jassmu," mengambil jass kotor begitu saja dari tangan Zhan Liang. " dan tinggalkan nomor handphonemu, aku akan memberitahumu jika itu telah bersih."

Zhan Liang mengulurkan tangan ke arahnya, "apa?" Chen An bingung.

"bukankah kau meminta nomor handphoneku? lalu berikan handphonemu padaku."

"oh..."

Sepertinya dia adalah mahluk alien yang tersesat di bumi, atau seorang manusia purba yang belum punah. Cara berkomunikasinya benar - benar antik. Lihat saja wajahnya yang tanpa ekspresi , apa itu?!mungkin dia mengalami keram wajah yang sangat serius, bahkan dokter sehebat apapun tidak mampu menyelamatkannya.

"Sampai kapan kau ingin memandangiku seperti itu?"

Suara bass itu menghentikan pikiran Chen An, dengan menggosok belakang lehernya dia berpura - pura tidak terjadi apa - apa. Dengan kikuk, dia mengambil kembali handphonenya.

Begitu Zhan Liang  tiba di aula, acara peluncuran produk baru perusahaannyapun segera dimulai. Dia sibuk berpidato di depan para tamu yang hadir, tidak seperti Chen An yang sibuk diberi pidato oleh adiknya.

"Kapan kau akan selesai mengoceh?!"

"Kau masih bisa marah?!" Chen Mei benar - benar kesal. "Kau tahu siapa pria yang kau tabrak barusan?! Dia adalah pemilik Group Zhan, Zhan Liang.  Jika tadi dia ingin ambil hati atas apa yang terjadi, maka bersiaplah untuk mendapat masalah besar."

"Apa seburuk itu?dia sama sekali tidak seperti yang kau katakan! dia lebih mirip dengan manusia purba yg kulitnya telah mati rasa, tanpa ekspresi, untung saja dia memiliki wajah tampan dan tubuh yang bagus"

"Xiao An, cobalah untuk serius!!"

"Baiklah...lain kali aku akan lebih berhati - hati "

Chen Mei memandanginya, "apa kau terluka?"pertanyaan Chen Mei membuat suasana menjadi hangat.

"jangan khawatir, hanya ada sedikit luka goresan."

"tunggu!aku akan segera kembali dengan obat."

Hubungan mereka memang seperti kucing dan tikus, tetapi itu hanya bagian dari cara mereka menunjukan rasa sayang terhadap masing - masing. Dengan perhatian ini, membuat Chen An merasa hangat.

[END]MY FIRST SPRING [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang