18

8.3K 622 6
                                    

Turun dari taxi, Chen An bergegas menuju ke lantai 6.  Dia membuka pintu dan menerobos masuk, mencari di  ruangan mana Zhan Liang berada. Zhan Liang tidak di kamar, diapun cepat ke ruang kerjanya. Benar saja, Zhan Liang di sana, duduk memunggungi dia.

Dia mendekat, "Zhan Liang..."

Tidak ada jawaban, "Aku minta maaf", Chen An hanya mampu mengatakan maaf.

"Mengapa kau berbohong padaku!" suara Zhan Liang dingin dan tegas.

"Apa aku harus mengatakan padamu bahwa aku pergi dengan gadis yang dijodohkan ayahku?"bisik Chen An , "apa aku punya hak untuk menceritakannya padamu?"

Zhan Liang menoleh padanya,dapat jelas melihat kedua matanya memerah.

"Aku memang menyukaimu, tapi dengan perasaanku bukan berarti aku bisa seenaknya saja menganggapmu sebagai kekasihku" dia mencoba menahan air matanya, "Kau mungkin sangat baik padaku, tapi aku tidak tahu perasaanmu padaku. Aku hanya berusaha menyelesaikan masalah perjodohan ini. Jika kau merasa aku membohongimu maka aku minta maaf"

"Mengapa kau begitu bodoh! Dengan aku marah, apa kau masih tidak tahu maksudku?!"

"Ya...aku memang bodoh, aku tidak mengerti apa yang kau maksud, aku..."

"Aku cemburu!"potong Zhan Liang.

Chen An menatapnya tidak percaya, "baru saja kau..." perkataannya terhenti ketika mulutnya telah disegel oleh Zhan Liang dengan mulutnya.

Zhan Liang terus melumat bibirnya, ciuman itu begitu kasar. Tengkuk lehernya ditahan oleh Zhan Liang, membuatnya tidak dapat menolak, diserang terus menerus, dia merasakan kakinya tak lagi memiliki tenaga, bersandar pada dada Zhan Liang yang kokoh dia pasrah dengan apa yang akan dilakukan, dia hanya ingin terus menikmati setiap hisapan panas dari mulut Zhan Liang.

Setelah ciuman berakhir,suara napas berat keduanya terdengar begitu jelas. Zhan Liang mengecup keningnya dan medekapnya dalam pelukan. "Aku juga menyukaimu, sangat sangat menyukaimu" bisiknya di telinga Chen An yang seketika memerah. Suara serak itu begitu sexy dan menggoda.

Tidak dapat menahan diri, Chen An kembali mencium Zhan Liang, ciuman panas itupun terjadi sekali lagi.

***

"Apa kau yakin tidak ingin pulang?"

"Mn,...sebenarnya aku takut pada ayahku..."

Zhan Liang tersenyum, dia menjatuhkan kepala Chen An ke pelukannya, "baiklah, jangan takut, besok aku akan menemanimu menemui ayahmu"

Mendapat perlakuan begitu dari Zhan Liang, dia langsung melupakan rasa takut yang dia katakan tadi, kini yang ada hanya rasa manis akan perhatian Zhan Liang. Dia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Zhan Liang, "terima kasih".

"Kau tidak perlu sopan padaku, cepat atau lambat kita memang harus memberitahu orangtuamu tentang hubungan kita"

"Lalu bagaimana dengan orangtuamu?"

"Dari awal mereka sudah tahu aku menyukai pria"

Chen An merasakan sesuatu yang salah, dia kembali duduk tegap. Mengerjitkan sebelah mata dia . "Jangan bilang kau telah menargetkanku?"

"Aku memang sudah menargetkanmu dari awal"

Chen An meninju ringan dada kokoh itu, "aku tidak menyangka kau begitu licik! Kau menyukaiku terlebih dahulu tetapi membuat aku yang duluan mengungkapkan perasaan padamu!"

[END]MY FIRST SPRING [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang