PART 3 "Apa yang harus ku lakukan?"

132 6 0
                                    

"Apa kau sudah tau sejak awal kalau kau memperkosa ku??"

      Untuk sedetik tubuh dan wajah Rakha menegang. Tapi dia langsung mengendalikan lagi ekspresinya.

"Apa maksud mu? Aku sama sekali tidak mengerti. Aku mabuk tadi malam, yang aku ingat hanya aku berada di club, aku minum terlalu banyak dan aku ingat, kau juga ada disana. Tapi aku sama sekali tidak ingin peduli dengan keberadaan mu. Aku tak tau kenapa akhirnya bisa seperti ini." jawab Rakha menjelaskan.

      Mata Lyssa menyipit curiga. Dia menatap tajam untuk mengintimidasi Rakha, tapi laki-laki itu tak mudah terintimidasi.

"Lalu kenapa kau tidak terkejut saat bangun tadi?" tanya Lyssa.

"Sebenarnya aku sudah terbangun lebih dulu dan aku terkejut melihat diri ku sendiri tidur bersama seorang perempuan asing. Tapi saat aku menyadarkan diri ku dan aku mengingat mu. Awalnya aku ingin pergi saja meninggalkan mu disini sendirian tanpa kau harus tau siapa yang melakukan ini pada mu. Tapi aku masih memiliki hati nurani, aku akan mempertanggungjawabkan perbuatan ku meski aku tidak mengingatnya dengan jelas apa yang telah aku lakukan." jawab Rakha panjang lebar.

       Lyssa masih mengernyitkan dahinya. Matanya menyipit penuh kecurigaan.

"Berhenti bertanya dan pakai kembali baju mu. Aku akan mengantar mu pulang." ucap Rakha mengalihkan topik pembicaraan.

      Melihat Rakha yang keluar dari kamar itu, Lyssa menghela nafas berat.

"Sekarang apa? Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya dengan nada getir.

      Matanya berkaca-kaca.

"Aku tak bisa mendapatkan lelaki yang aku cintai, tapi aku harus kehilangan kehormatan ku. Kenapa takdir ku sangat pahit?" tanyanya bermonolog lagi.

       Dengan cepat ia menghapus air matanya yang tanpa sadar menetes. Dan dia langsung merapikan kembali penampilannya yang sangat berantakan.

        Penampilannya mungkin bisa dirapikan kembali, namun apa yang ada di dalam hatinya dan hidupnya sudah tidak dapat ia rapikan.

*****

      Lyssa keluar dari kamar dan mendapati bahwa Rakha ternyata benar-benar menunggunya di depan pintu.

"Sedang apa kau?" tanya Lyssa jutek.

      Dia melangkah mendahului Rakha meski dengan langkah yang sangat lambat.

"Aku menunggu mu. Ayo akan aku antar kau pulang." ucap Rakha menahan tangan Lyssa.

"Aku bisa pulang sendiri." jawab Lyssa melepaskan genggaman tangan Rakha di pergelangan tangannya.

"Kau pulang sendiri dengan kondisi seperti itu? Naik taksi? Atau naik kendaraan umum? Orang akan berpikir yang tidak-tidak tentang mu." ucapan Rakha menghentikan langkahnya.

      Lyssa melihat dirinya sendiri. Baju kusut, rambut kusut yang hanya ia sisir menggunakan jari, di tambah wajahnya benar-benar seperti gembel saat ini.

"Ayo aku antar." ucap Rakha lagi. Dia menggandeng tangan Lyssa meninggalkan tempat itu.

      Lyssa akhirnya hanya menurut saja. Tapi dia teringat sesuatu.

"Kau melihat tas ku?" tanyanya pada Rakha.

"Tidak." jawab Rakha cuek.

"Apa aku meninggalkannya di club?" tanya Lyssa entah pada siapa.

"Mungkin saja." jawab Rakha menyahuti pertanyaan Lyssa.

"Kalau begitu aku harus kembali ke club. Aku harus mengambil tas ku." ucap Lyssa menghentikan langkah mereka.

Hubungan dalam Kerumitan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang