Rakha menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya yang ada di appartementnya. Semua orang tau ini adalah hari libur, tapi bagi Rakha libur hanya akan membuatnya semakin pusing memikirkan masalahnya.
Rakha mengusap wajahnya kasar dan berulang kali menghela nafas berat. Dengan malas dia mengambil handphonenya dan menghidupkannya. Handphonenya sudah dari tadi malam tidak dia hidupkan."Apa ini? Mama? Ada apa sampai menghubungi ku berulang kali?" saat menyalakan handphonenya, notif panggilan masuk dari sang ibu masuk.
"Mama Lia? Ada apa sebenarnya? Kenapa mama Lia juga menghubungi ku?" tanya Rakha bermonolog.
Pikiran Rakha bercabang-cabang. Dalam otaknya mulai hinggap berbagai macam pikiran buruk.
"Apa jangan-jangan.....ini soal keputusan Lyssa?" gumamnya dengan raut wajah yang sangat khawatir.
Saat ingin menghubungi kembali ibu mertuanya itu, tatapan Rakha tertuju pada nama Vanno yang mengirimkan sebuah pesan.
"Apa lagi ini? Apa mereka menghubungi ku untuk memberi tau bahwa Lyssa sudah mengambil keputusan?" tanya Rakha bermonolog.
Rakha merasakan ketakutan yang luar biasa memandangi nama Vanno mengirimkan pesan padanya. Ia sangat tau bahwa Vannolah yang mencari tau kebenaran tentang apa yang sudah ia lakukan. Jadi, Rakha tau pasti seberapa bencinya kakak iparnya itu padanya.
Tapi apa ini? Tidakkah Rakha salah lihat? Atau salah baca? Atau Vanno yang salah kirim pesan? Atau Vanno itu typo? Aiissh, lupakan saja.
Mata Rakha membulat. Tepat satu detik setelah dia membuka pesan dari Vanno, jantungnya berdetak lebih cepat. Bahkan dia berulang kali membacanya ulang.
Vanno :
Lyssa masuk rumah sakitLyssa hamil
Datanglah jika kau ingin melihatnya
Datanglah, bagaimanapun juga kau adalah ayah dari janin yang Lyssa kandung
Aah...benar juga. Aku belum memberi tau mu rumah sakitnya. Datanglah ke Rumah Sakit Cahaya, ruang purple, kamar nomor 7
"Lyssa hamil."
"Lyssa hamil."
"Lyssa. Ha..mil.."
Berulang kali ia rapalkan 2 kata yang sama itu. Meskipun Vanno mengirim 5 pesan, fokusnya hanya pada satu pesan 'Lyssa hamil'. Itulah yang dia lihat dan baca terus-menerus.
"Lyssa hamil.." Rakha mengucapkannya lagi dengan pelan.
Rakha tidak sadar kalau air matanya mengalir seiring dia membaca dan merapalkan 2 kata itu terus-menerus.
"Benar. Aku harus kesana. Aku harus datang. Aku harus bertemu Lyssa dan melihat keadaannya." entah kenapa hari ini dia suka mengulangi kata yang sama.
Rakha langsung beranjak dan menyambar kunci mobilnya lalu keluar dari ruang kerjanya.
*****
Lyssa makan potongan apel yang sudah disiapkan mamanya dengan lahap. Di dalam kamarnya ini dia hanya ditemani mamanya, mama mertua dan Vanno yang tengah asyik dengan handphonenya. Sementara papa dan papa mertuanya tengah izin keluar sebentar.
"Ma, aku mau pulang. Bosen disini." ucap Lyssa.
"Kata dokter kamu harus dirawat dulu. Besok kamu boleh pulang." sahut Vanno tiba-tiba dengan nada santai, bahkan dia tidak perlu susah-susah menatap Lyssa. Matanya tetap fokus pada layar handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan dalam Kerumitan (End)
Romance[Complete] . . . Pernahkah kamu mencintai seseorang yang tak mencintai mu? Atau kamu pernah dicintai oleh seseorang yang sangat kamu benci? Atau bahkan kamu pernah merasakan sakit hati karena orang yang kamu cintai mencintai sahabat mu sendiri? Dan...