MERAH CLUB

38 8 3
                                    

       Gavin sudah sampai langsung menuju base campnya di lantai dua merah club.
      "Hay Dam sorry lupa waktu gue." sapa Gavin pada sohibnya yang ternyata sudah menghabiskan beberapa vodka. Damian dan dirinya memiliki kesamaan yaitu memiliki kadar toleransi yang tinggi terhadap alkohol. Sejauh ini mereka tidak pernah tumbang karena alkohol.

       "Nope, vin. Santai saja gue juga lagi santai kok. Ada apa lu hari ini vin sampai memerintah gue segala untuk menemanimu disini. Bukannya biasanya lu paling nggak suka gue ganggu acara minum alkohol cantikmu." kekeh Damian.

         Bagi Gavin alkohol sudah masuk rutinitas yang tak pernah lepas dari dirinya sehingga sohibnya ini menjuluki Gavin suka nongkrong cantik bukan dengan kopi melainkan dengan alkohol.

          Tadi sebelum masuk ke base campnya Gavin menyempatkan diri untuk memesan minuman favoritnya scotch whiskey dan everclear. Pesanannya tepat datang menyela Gavin untuk menjawab pertanyaan Damian.

          "Ada apa sih bro? kelihatannya suntuk banget."ulang Damian menanyakan keadaan Gavin yang tak segera cerita. Bukannya segera menjawab Gavin malah meminum scotch yang baru saja datang.

          Akhirnya Gavinpun menceritakan runtutan kesialannya hari ini. Dari pagi hingga sore hari saat bertemu dengan primadona negara ini yakni Gravity. Sebenarnya tanpa ia cerita pasti Damian juga tau kalau dirinya akan bertemu dengan Gravity karena berita tetang dirinya pasti sudah masuk di headline berita hari ini.

          "Kamu benar-benar melewatkan kesempatan emas bisa bekerjasama dengan Gravity."

           "Untuk bisa meeting langsung dengan Gravity di pertemuan pertama adalah hal langka di tambah lagi meeting di lakukan di luar kantor." ceroso Damian.

            "Memangnya kenapa? khan memang wajar Gravity menghadiri meeting langsung dan aku rasa bukan masalah besar bila meeting dilakukan di luar kantor." balas Gavin

             "Kamu harus tau vin, seorang Gravity tak akan mengahadiri pertemuan pertama dengan klien. Dia selalu diwakili sekertaris pribadinya. Dia akan mengahadiri meeting langsung apabila proyek itu ada masalah dalam perjalanannya, apabila tidak ada masalah ya seumur hidup kamu tak akan melihat Gravity menemuimu. Kedua dia itu terkenal sangat pencinta kopi, seluruh negri ini juga tau kalau dia selalu minum kopi dengan orang-orang spesial, sebenarnya para waratawan infotaimen sangat mengincar Gravity saat ngopi cantik karena mereka penasaran siapa yang akan menemaninya. Orang yang menemaninya berarti dia orang yang spesial. Sayangnya sejauh ini wartawan hanya memergokinya dengan kakak-kakak tercintanya dan para sahabatnya."

          "Mengingat mengenai kejadian pertemuanmu tadi sudah pasti besok kamu akan masuk berita dengan headline PEMIMPIN ARENTINO GRUP PECUNDANG SEJATI, KERJASAMA DAN HATI TAK MAMPU DI RAIH."

          "BRENGSEKKK!! kau."kata Gavin marah pada sahabatnya itu. "Kamu tau banget info mengenai Gravity?"selidik Gavin.

          "Tau lah karena aku dulu sempat ingin mendekatinya melalui sebuah proyek tetapi gagal. Bahkan bertemu Gravity pada akhirnya juga tak pernah."cengir Damian.

"Kamu tau casinoku yang ada di macau yang tahun lalu aku dirikan??" tanya Damian yang hanya dijawab dengan anggukan Gavin.

"Itu hasil karya Gravity sepenuhnya. Tak ada sentuhanku sama sekali. Aku hanya mengatakan secara garis besar seperti ini dan ttaarraaa jadi lah seperti itu. Tak mengecewakan sama sekali."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
my own worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang