Setelah menutup telepon Gavin langsung menuju kamar Mike yang ada di lantai 15. Mereka memang menginap disana dengan tujuan untuk menilai fasilitas dan pelayanan salah satu hotel yang berada dalam naungan Keanu Grup. Tetapi ternyata idenya berakibat panjang saat dia memilih menginap di hotel itu.
Gavin memang paling tak suka ada orang lain ikut dalam masalahnya. Baginya itu melukai harga dirinya sebagai pria. Ia pasti sanggup menyelesaikan segala masalah dan itu tanpa bantuan orang lain meskipun banyak hal yang dikorbankan ia tak peduli. Yang penting bagi Gavin masalah itu selesai murni dari hasil tangannya sendiri.
Mike sudah tau pasti tak lama Gavin akan datang menemuinya sudah menyiapkan mental untuk berdebat panjang dengan Gavin. Bagi Mike Gavin terlalu menjunjung egonya tinggi. Butuh tenaga ekstra untuk menyadarkan Gavin bahwa langkah yang ia ambil itu salah dan ia membutuhkan bantuan orang lain.
Tak sampai 10 menit pintu kamar Mike sudah ada yang mengetuk dan Mike yakin kalau itu adalah Gavin. Tebakannya 100% benar dan orang yang di tunggupun sudah siap melahapnya hidup-hidup.
"Mike aku mempercayaimu bukan untuk betindak sampai sejauh ini. Ini jelas mencoreng nama perusahaan kita dimata keanu." semprot Gavin marah.
"Aku rasa tindakanku tidak terlalu jauh. Aku hanya meminta pendapat orang lain mengenai masalah kita. Setelah itu keputusan mau menerima masukan atau tidak tetap aku kembalikan padamu." jawab Mike masih dengn nada santai.
"Masukan orang lain yang kamu maksud perusahaan saingan kita.Suatu saat tak menutup kemungkinan kamu juga akan menusukku dari belakang dengan menjual informasi kita pada saingan kita."
"Terserah pemikiranmu bagaimana terhadapku. Yang pasti aku melakukan ini juga demi kebaikan kita. Kalau mau meragukan kesetiaanku silahkan aku tak akan melakukan pembelaan. Sekarang aku tanya balik memangnya kamu ada solusi untuk masalahnya?? Untuk mengurusi diri sendiri saja tak becus apalagi mengurusi perusahaan yang sedang di ambang bencana." balas Mike sinis. Mike memang sengaja mengeluarkan kata pedas untuk menyakiti Gavin. Mike tau bagaimana sifat Gavin, anak itu tak akan sadar apabila telah disakiti terlebih dahulu. Itu semua karena dari kecil ia terbiasa di sakiti oleh daddynya dan ia selalu bangkit setelah disakiti oleh daddynya. Disakiti merupakan lecutan motivasi baginya untuk bangkit. Tapi ternyata pengecualian untuk tragedi 2 tahun lalu. Gavin seolah tak bisa bangkit menjadi Gavin yang dulu.
Sebenarnya Mike kasihan melihat Gavin mendapat didikan otoriter dari daddynya. Namun bagaimana lagi dia hanya orang luar yang ada batasan tidak menjamah Gavin terlalu dalam. Ia hanya bisa membimbingnya dari jauh agar dia tak salah langkah karena terlalu obsesi melakukan pembuktian. Ia tragedi itu memukul telak Gavin. Membuatnya tak percaya diri dan tentunya kepercayaan terhadap orang lain. Ia selama 2 tahun belakangan ini Gavin ditelan oleh keterpurukan. Setelah sahabatnya menusuknya dari belakang dan ia habis-habisan dicaci maki dan dihajar oleh daddynya. Orang yang seharusnya ada disampingnya menyembuhkannya dan mengangkatnya dari keterperukan juga berhianat terhadapnya. Padahal Gavin sudah menyerahkan sepenuhnya hatinya pada orang itu.
Mike tau Gavin menjadikan alkohol pelariannya. Sebelumnya memang Gavin menyukai alkohol hanya untuk menikmati bukan untuk dijadikan pelarian seperti sekarang ini. Setiap hari Gavin tak bisa tanpa menyentuh alkohol. Mike sebenarnya sudah menyarankan Gavin pergi ke psikolog dan rehabilitasi namun Gavin tetap bersikukuh kalau yang dia lakukan itu masih dalam tahap normal.
"Buktinya semalam bukannya menyelesaikan rapat dan memberikan perintah atas langakah yang akan diambil dirimu malah pergi khan Gav. Aku tahu dirimu pergi karena dirimu tak mampu menerima informasi selama meeting karena dalam pengaruh alkohol. Aku tau kemarin dirimu sudah hangover saat kita meeting. Aku hanya mau melihat seberapa kuat kamu mempertahankan dirimu sendiri dan ternyata hanya segitu kemampuanmu." ejek Mike. Gavin hanya diam dan ia pergi ke kulkas untuk mengambil alkohol yang ada disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/196038814-288-k873474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my own world
Romanceterlalu asik dengan dunianya hingga dia seakan buta dengan sekelilingnya. Wanita dengan segala kesuksesannya membuatnya nyaman dengan dunianya sendiri. Perubahan??? Wanita itu akhirnya melangkah kekuar dari zona nyamannya. Akankan langkah yang di am...