Gravity sesampainya di Dubai langsung menuju hotelnya. Gravity merasa lelah setelah maraton panjang bersama kakak- kakaknya. Bukannya dapat langsung merebahkan badan, Gravity bertemu dengan seseorang yang hari ini menghantui hati dan pikirannya.
Gavin menabraknya. Bukannya minta maaf malah tetap berlalu. Merasa di abaikan Gravity mengikutinya membuatnya kembali terlibat dangan Gavin. Melihat Gavin dalam kondisi mengenaskan entah kenapa meskipun ia diusir dan dibentak, Gravity tetap ingin membantunya. Dalam benaknya terpikirkan sebuah kata "DESTENY". Apa ini yang namanya takdir??? Tadi ia baru saja berjanji dengan Frank bila bertemu lagi dengan Gavin berarti Gavin untuknya dan belum sampai 24 jam perkataanya sudah Gravity benar-benar bertemu Gavin.
Pada akhirnya Gavin mengalah dan menerima bantuannya. Dalam benakndan hatinya kembali timbul pertanyaan. "Apakah ini sosok yang sebenarnya dari seoran GAVIN YUAN ARENTINO??" Semakin Gavity berkutat mencari jawaban tak ada yang bisa ia nalar. Tiga kali ia bertemu Gavin yang bukan sosok yang selama ini dikenal khalayak publik dan dua dari tiga pertemuan itu bukanlah hal yang disengaja. Apakah ini yang dinamakan Takdir???" Berbagai gejolak pertanyaan yang muncul membuatnya dapat sedikit mengabaikan rasa tak nyaman dari posisnya sekarang yang berada dalam pelukan Gavin.
Akhirnya sampai juga di tempatnya. Membuat Gravity dapat bernafas lega bebas dari pelukan Gavin dan membuatnya juga menghentikan pencarian jawaban dari pertanyaan di hatinya. Ternyata Gravity membawanya kelantai paling atas yang di gunakan selantai penuh untuk ruangnya. Ruangannya sungguh mewah dan menawarkan pemandangan kota yang indah.
Gravity langsung membawanya kekamarnya. Entah kenapa diantara banyak ruangan disana hanya kamarnya lah yang terpikirkan. Ini kedua kalinya ia membawa Gavin kekamarnya meski di tempat yang beda. Padahal Gravity paling tak suka ada orang lain menempati kamarnya. Pengecualian untuk Gavin seorang prinsip itu tak berlaku.
Saat menidurkan Gavin di kasurnya, Gravity melihat Gavin sedikit mengernyit seperti kesakitan.
"Ada apa vin??? apa yang sakit???"
"Gak ada yang sakit. Sudah sana keluar aku mau tidur."
"Jangan bikin emosi gua naik. Ini kamar gua kenapa elu yang ngusir gua." kata gravity yang nada suaranya sudah naik satu tingkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
my own world
Romanceterlalu asik dengan dunianya hingga dia seakan buta dengan sekelilingnya. Wanita dengan segala kesuksesannya membuatnya nyaman dengan dunianya sendiri. Perubahan??? Wanita itu akhirnya melangkah kekuar dari zona nyamannya. Akankan langkah yang di am...