REALITA

17 3 0
                                    

       Keesokan harinya berita kejadian di pesta Mr. Edward ternyata menyebar luas. Padahal setau mereka wartawan tidak di ijinkan masuk. Kenapa berita kejadian antara Gavin, Gravity dan Rigel bisa menjadi headline news keesokan harinya. Bahkan saat kemarin Gravity masih pulang bersama Gavinpun ada dalam berita.

       Lagi-lagi Gravity kecolongan dengan wartawan. Entah kenapa insting Gravity terhadap wartawan akhir-akhir ini tidak berjalan dengan baik. Padahal dia sebelumnya selalu peka.

       Semenjak Gravity dengan Gavin ia selalu tidak fokus. Sehingga kehadiran wartawan juga tak disadarinya. Entah ini positif atau tidak tapi yang pasti inilah realita dan sepertinya seluruh keluarganyapun memang sengaja tak ingin membantu Gravity menghadapi masalahnya.

       Gravity berusaha positif thinking atas pilihan keluarganya. Mungkin bukannya tidak sayang tetapi mereka hanya ingin agar Gravity belajar. Gravity memang selama ini tak pernah terjamah oleh wartawan tapi semenjak kehidupannya dimasuki oleh Gavin kehidupannya menjadi mukai terekspose. Mungkin mereka ingin Gravity menghadapi masalahnya sendiri dan mereka ingin memberi pelajaran bahwa selama ini bukanlah realita hidup sesungguhnya yang dia jalani.

       Gavin yang semalam tidur bersamanya terpaksa di bangunkan oleh Gravity.

       "Vin bangguuunnn!!!!!" kata Gravity sambil menggerak-gerakkan badan Gavin kasar.

       "Hheeemmm..." jawabnya seadanya dengan mata yang masih terpejam.

        "Vin tanggung jawab. Aku masuk berita lagi nih. Mana aku disini yang sebagai antagonisnya pula, mempermainkan 2 lelaki."

        "Tenang saja paling dalam beberapa hari pasti beritanya akan hilang sendiri."

"Aaaaahhh.... nyebelin kamu vin. Kenyataannya khan nggak begitu."omel Gravity manja.

      "Kalau nggak begitu terus yang bener gimana donk???"

      "Yah yang bener khan aku.... lagi nggak sama siapa-siapa."katanya ragu menimang-nimang ucapannya.

      "Yah sudah kalau memang nggak lagi sama siapa-siapa yah urus saja sendiri masalahmu."

      "Auukkk aahhh vin. Sebel ngomong sama kamu." kata Gravity ngambek meninggalkan Gavin di kasurnya untuk ke kamar mandi.

      "Daassaaarr gengsinya selangit mau mengakui saja susah."

      Setelah ia mandi Gravity membuka balkon kamar dan ia melihat didepan mansionnya sudah di tunggu wartawan. Sekarang mansion rahasianya bukan lagi rahasia bahkan sudah menjadi markas wartawan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

       Gavin yang setelah mandi turun ke ruang makan untuk bergabung sarapan dengan Gravity langsung di sambut oleh wajah Gravity yang masih cemberut.

      "Mommy mana???"

      "Sejak kapan mommy gua jadi mommy lu." jawab Gravity judes.

      "Iihhh kalau ngambek menakutkan banget." goda Gavin.

      "Vinnn lu harus ganti rugi. Beliin gua mansion. Mansion gua udah jadi konsumsi publik nih."

      "Ya ampun jangan judes napa. Minta baik-baik baru aku beliin. Lagian konsumsi publik gimana?? di mansion ini cuma kita berdua aja nggak ada tamu lain."

       "Tuuuhhh didepan tuuhh lagi banyak wartawan."

       "Ooowhhh...." jawab Gavin santai.

       "Nanti kekantor pakai mobilku saja. Biar aku yang pakai mobilmu."lanjut Gavin.

      "Ogaahhh ngapain tuker-tuker???"

my own worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang