WORRY

26 2 0
                                    

HAPPY READING GUYS
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

       Gravity pagi itu harus terbangun dengan suara adam levine yang memanggilnya agar bangun dari tidur nyenyaknya. Jelas itu bukan dari hpnya tetapi sang pemilik malah masih asik tidur dengan memeluk dirinya. Mau tak mau Gravity yang merasa terusik bergerak mencari sang sumber suara yang berada di buffet samping tempat tidurnya.

       Saat Gravity mengangkat bukannya dikasih kesempatan menyapa tapi lawan mainnya malah sudah bicara terlebih dahulu tanpa memberinya kesempatan.

"Gav, i know you crazy in love tapi nggak gini juga caranya. Loe mau cari mati di bunuh papa loe." kata orang diseberang telepon.

Gravity sebenarnya ingin menyela mengatakan bahwa bukan Gavin yang sedang mengangkat teleponnya. Namun lawan bicaranya kembali bicara tanpa memberinya kesempatan.

"Kau tau khan papamu pasti sudah sangat marah membaca berita akuisisi ini. Kau juga pasti tau konsekuensi apa yang akan kau dapat dari papamu.Siap-siap saja kau hancur lebur Gav."

"Bahkan kali ini aku tak bisa membantumu dari amarahnya. Kau memang cari mati Gav." cerocosnya lagi.

"GAAAVVVV... dirimu masih disebrang sana mendengarkanku khan???"

"Sorry aku Gravity yang sedang mengangkat teleponnya Mike. Gavin masih tertidur pulas disampingku."jawab Gravity akhirnya.

"OMG. Aku salah berbicara." respon Mike mengetahui bahwa yang mendengarkan omelannya selama ini adalah Gravity.

"Apa yang kau sampaikan serius Mike???"

"Sorry kali ini aku harus berkata jujur kalau yang aku ungkapkan sebelumnya benar pasti akan terjadi. Kalau kau mau mendengarkan cerita lengkapku mengapa aku bisa bicara seperti itu, bisakah temui aku siang ini???"

"Okey Mike nanti aku akan kirimkan alamatnya padamu dimana kita akan ketemuan. Tolong ceritaka selengkapnya jangan ada yang kau tutupi. Aku akan bersama Gavin selamanya. Jadi aku ingin tau baik buruknya dia." tanpa sadar Gravity sudah mengungkapkan sedikit perasaannya pada Gavin.

Saat melihat Gavin sedikit terbangun Gravitypun bergegas menutup teleponnya. Tanpa mendengarkan apa yang dikatakan Mike diseberang telepon.

"Sudah bangun???"kata Gavin masih dengan suara paraunya.

"Hheeemm..."jawab Gravity seenaknya.

"Masih marah kah???" tanya gavin sambil bergelung manja di perut Gravity.

"Nope. Password HP???" kata gravity singkat.

"Ulang tahunku."

"Mana aku tahu."

"Kalau begitu mulai sekarang harus ingat. 140385" lalu mengecup bibir Gravity yang sedari tadi sudah menarik perhatiannya.

"Kau tak tanya kenapa aku tanya??"tanya Gravity penasaran. Padahal Gravity dalam pikirannya sedang memikirkan alasan yang tepat karena ia berniat meminta nomor password hanya ingin menghapus riwayat panggilan masuk mike tadi. Ternyata malah Gavin dengan mudah memberinya tanpa menanyakan alasannya

"Tak perlu. Hari ini juga kamu akan aku berikan akses untuk mengakses semua akunku. Nanti ikut aku ke bank."

"Kau tak perlu berlebihan tanpa uangmupun aku juga mampu Gavin. Lagian kita juga masih akan bertunangan bukannya menikah."

"Iyah nona boosss. Sebentar lagi aku tak akan mampu menyaingi uangmu. Uang karyawan tak akan menandingi bosnya."ledek Gavin.

"Makanya jangan macam-macam pakai akuisisi segala kalau tak mau diremehkan."balas Gravity yang langsung memeluk Gavin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my own worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang